Logo
>

Pengamat: Rupiah Rp16.000/USD, tak Ada Sentimen Positif

Ditulis oleh Yunia Rusmalina
Pengamat: Rupiah Rp16.000/USD, tak Ada Sentimen Positif

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Nilai tukar rupiah terpantau melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) berada di level Rp16.014.

    Merujuk pada Google Finance, rupiah saat diperdagangkan di posisi Rp16.007,35 per USD1 pada Jumat pukul 12.23 WIB. Pada penutupan perdagangan sebelumnya, nilai tukar rupiah berada di level Rp16.014.

    Pengamat Mata Uang dan Komoditas, Lukman Leong menerangkan tidak heran apabila Rupiah akan dibuka melemah tajam bahkan berlanjut Senin nanti, mengingat dolar AS sangat kuat sepekan ini apalagi setelah data inflasi AS yang secara mengejutkan naik dan di atas perkiraan.

    "Peluang The Fed untuk memangkas suku bunga justru sudah mundur hingga September yang dari semula Juni. Dolar AS juga didukung oleh permintaan safe haven oleh kekhawatiran penyerangan Iran terhadap Israel, " ungkap Leong dalam keterangannya, Sabtu 13 April 2024.

    Leong menambahkan hampir tidak ada sentimen yang positif yang dapat mendukung Rupiah, bahkab data dari China minggu ini yaitu inflasi yang lebih rendah dari perkiraan serta data perdagangan yang dimana surplus, ekspor dan impor semuanya juga lebih rendah dari perkiraan semakin menekan Rupiah.

    "Rupiah diperkirakan masih akan tertekan, kecuali apabila BI kembali mengintervensi, apabila tidak Rupiah masih akan terus melemah di atas range 16.000-16.200, " tegasnya.

    Dari segi lainya, Chief Economist Citibank, N.A., Indonesia (Citi Indonesia) Helmi Arman juga mengatakan di tahun ini , Indonesia harus menyeimbangkan supply Rupiah dan domestik dikarenakan Indonesia cenderung masih membutuhkan capital in flow diluar Foreign Direct Investment (FDI).

    Dilihat selama tiga bulana awal di tahun ini, in flow atau equity market ke pasar saham sejauh ini positif tetapi memang capital in flow ke pasar obligasi di tahun ini cenderung negative yang berkaitan dengan outlook suku bunga The Fed dan pergerakan Dollar secara umum atau pergerakan nilai tukar dollar terhadap mata uang menguat.

    “Jika memantau Dollar indeks belakangan ini naik sehingga menandakan dollar meningkat dan kuat secara umum terhadap mata uang negara lain,”tuturnya.

    Kedepanya penguatan rupiah bisa terjadi apabila the fed memulai penurunan suku bunga.Namun menjelang akhir tahun 2024 ada faktor resiko yang harus dipantau yaitu terjadinya pemilu di AS.

    Mantan Presiden Donal Trump akan kembali bertarung dan polpularitas tinggi. Sehingga jika Trump terpilih jadi presiden AS cenderung positif terhadap kekuatan dollar.

    “Sehingga jika dollar meningkat dibandingkan dengan mata uang negara lain maka Indonesia juga harus waspada di akhir tahun 2024,” tegasnya.

    Sementara itu, tren lesunya rupiah memang sudah terjadi sejak awal tahun ini. Pada awal tahun atau perdagangan per tanggal 2 Januari 2024, rupiah masih di level Rp15.390.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Yunia Rusmalina

    Vestibulum sagittis feugiat mauris, in fringilla diam eleifend nec. Vivamus luctus erat elit, at facilisis purus dictum nec. Nulla non nulla eget erat iaculis pretium. Curabitur nec rutrum felis, eget auctor erat. In pulvinar tortor finibus magna consequat, id ornare arcu tincidunt. Proin interdum augue vitae nibh ornare, molestie dignissim est sagittis. Donec ullamcorper ipsum et congue luctus. Etiam malesuada eleifend ullamcorper. Sed ac nulla magna. Sed leo nisl, fermentum id augue non, accumsan rhoncus arcu. Sed scelerisque odio ut lacus sodales varius sit amet sit amet nibh. Nunc iaculis mattis fringilla. Donec in efficitur mauris, a congue felis.