KABARBURSA.COM - Zacks Equity Research baru saja merilis laporan perusahaan teknologi yakni Microsoft (MSFT), Alphabet (GOOGL), dan Amazon (AMZN) yang diperkirakan akan memberikan kejutan dalam laporan pendapatannya. Riset tersebut menyoroti posisi tiga dominator AI pasca rilis DeepSeek.
Perhatian pasar kini tertuju pada dampak dari peluncuran DeepSeek, sebuah platform kecerdasan buatan (AI) yang diyakini telah menggoyahkan dominasi ketiga raksasa dalam kompetisi bisnis teknologi AI.
Menurut Zacks, kehadiran DeepSeek telah mengaburkan keunggulan kompetitif yang selama ini dipegang oleh Microsoft, Alphabet, dan Amazon. Hal ini terlihat dari bagaimana Microsoft dan Meta menggambarkan dinamika baru di lanskap persaingan AI dalam laporan pendapatan kuartal IV mereka minggu lalu. Selain itu, Amazon dan Alphabet juga mencatatkan pendapatan yang serupa saat mengumumkan hasil kinerja mereka pada Desember 2024.
Membuat Pasar Skeptis
Hasil riset Zack menyebut, pasar telah lama skeptis terhadap investasi besar-besaran yang dilakukan Microsoft, Alphabet, dan Amazon dalam pengembangan pusat data berbasis AI dan infrastruktur pendukungnya. Masalah utamanya adalah ketidakjelasan bagaimana perusahaan-perusahaan ini akan memonetisasi investasinya.
“Meskipun biaya pengembangan model DeepSeek masih belum sepenuhnya diketahui, angka yang diumumkan hanya beberapa juta dolar, jauh lebih kecil dibandingkan dengan ratusan miliar dolar yang telah digelontorkan para raksasa teknologi tersebut. Microsoft dan Meta tetap berpegang pada rencana investasinya dengan keyakinan bahwa kapasitas pusat data yang dihasilkan akan menjadi keunggulan strategis dalam jangka panjang,” papar riset Zacks dikutip Kabarbursa.com dari aplikasi saham apple, Senin 3 Februari 2025.
Diperkirakan Amazon dan Alphabet akan mengikuti langkah yang sama, meskipun pasar masih menunggu penjelasan lebih rinci mengenai bagaimana investasi besar ini akan diterjemahkan menjadi keuntungan.
Hasil pendapatan kuartal IV menunjukkan kinerja yang bervariasi pada raksasa perusahaan teknologi. Microsoft mencatatkan kenaikan laba sebesar 10,2 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, dengan pendapatan meningkat 12,3 persen. Namun, panduan mereka untuk bisnis cloud tidak memenuhi harapan pasar, menunjukkan bahwa meskipun ada pertumbuhan, ekspektasi investor belum sepenuhnya terpenuhi.
Sebaliknya, Meta menunjukkan kinerja yang jauh lebih impresif. Laba perusahaan naik 48,7 persen, sementara pendapatan melonjak 20,6 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Hasil ini menegaskan kemampuan Meta dalam memanfaatkan peluang di pasar AI lebih efektif dibandingkan Microsoft.
Selain Microsoft, Alphabet, dan Amazon, anggota lain dari kelompok “tujuh perusahaan teknologi terbesar di dunia atau Mag 7” seperti Apple dan Tesla juga merilis hasil kuartal IV mereka minggu lalu. Apple membukukan kenaikan laba sebesar 7,1 persen dengan pendapatan meningkat 4 persen, sementara Tesla mencatatkan pertumbuhan laba 15,7 persen dan pendapatan naik 2,1 persen.
Namun, Apple menghadapi tantangan besar di China, dengan permintaan iPhone yang menurun dan hambatan dalam pengembangan teknologi AI. Selain itu, kompetisi dari produsen lokal di China semakin ketat, yang dapat mengganggu dominasi Apple di pasar tersebut. Potensi pemberlakuan tarif baru oleh Donald Trump juga menjadi ancaman besar, terutama mengingat ketergantungan Apple yang lebih tinggi pada pasar global dibandingkan anggota Mag 7 lainnya.
Prospek Sektor Teknologi di 2025
Hasil Riset Zacks memperkirakan bahwa total pendapatan sektor teknologi pada kuartal IV akan naik 19,2 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu, dengan peningkatan pendapatan sebesar 10,8 persen. Tren revisi pendapatan yang positif terus berlanjut dalam beberapa kuartal terakhir, dengan kelompok Mag 7 memimpin tren ini.
Pertumbuhan pendapatan yang diharapkan untuk sektor teknologi pada 2025 diperkirakan mencapai 16,9 persen, meningkat dari 15,8 persen yang diproyeksikan tiga bulan sebelumnya. Pertumbuhan ini tidak hanya terbatas pada satu atau dua sektor, tetapi tersebar di berbagai industri. Dari 16 sektoryang dipantau oleh Zacks, semuanya diperkirakan akan mengalami pertumbuhan positif pada 2025, dengan 8 sektor di antaranya diproyeksikan mencatatkan pertumbuhan laba dua digit.
Kuartal IV S&P 500 hingga 31 Januari 2025, sebanyak 179 anggota S&P 500 atau 35,8 persen dari total indeks telah merilis hasil kuartal IV mereka. Total laba perusahaan-perusahaan ini meningkat 7,4 persendibandingkan periode yang sama tahun lalu, sementara pendapatan naik 5,1 persen. Sebanyak 80,4 persen perusahaan berhasil melampaui estimasi laba per saham (EPS), dan 67 persen lainnya mengungguli perkiraan pendapatan.
Minggu ini, sekitar 132 perusahaan anggota S&P 500 dijadwalkan untuk melaporkan hasil kinerja mereka, termasuk perusahaan besar seperti Pfizer, Pepsi, Ford, serta Amazon dan Alphabet. Dengan demikian, pada akhir minggu ini, lebih dari 63 persen anggota indeks akan telah merilis hasil kuartal IV mereka.
Peluncuran DeepSeek telah menggoyahkan keyakinan pasar terhadap dominasi Microsoft, Alphabet, dan Amazon dalam perlombaan teknologi AI. Meskipun ketiga perusahaan ini terus berinvestasi besar-besaran dalam infrastruktur AI, pasar masih menunggu penjelasan lebih lanjut tentang bagaimana investasi tersebut akan menghasilkan keuntungan yang nyata.
Zacks menegaskan bahwa meskipun sektor teknologi menunjukkan prospek pendapatan yang kuat, tantangan dalam monetisasi AI tetap menjadi perhatian utama. Dengan lebih dari separuh anggota S&P 500 yang telah melaporkan hasil kuartal IV mereka, investor kini menantikan klarifikasi dari Amazon dan Alphabet dalam laporan mereka minggu ini, yang akan menjadi penentu utama arah pasar teknologi dalam waktu dekat. (*)