KABARBURSA.COM - Bank Indonesia (BI) melaporkan bahwa nominal transaksi QRIS pada kuartal I 2024 tumbuh sebesar 175,44 persen dalam perhitungan tahunan (year-on-year/yoy), dengan jumlah pengguna mencapai 48,12 juta dan jumlah pedagang mencapai 31,61 juta.
"Di sisi lain, nominal transaksi pembayaran menggunakan kartu ATM mengalami penurunan sebesar 3,80 persen (yoy), mencapai Rp1.831,77 triliun," ujar Gubernur BI Perry Warjiyo dalam Konferensi Pers setelah Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI, Rabu 24 April 2024.
Pada triwulan I 2024, transaksi Real Time Gross Settlement (BI-RTGS) meningkat 6,62 persen (yoy) menjadi Rp42.005,48 triliun. BI-RTGS adalah sistem transfer dana elektronik antar bank dalam mata uang rupiah yang penyelesaiannya dilakukan per-transaksi secara individual.
"Sementara itu, transaksi BI-FAST tumbuh positif sebesar 55,40 persen (yoy) mencapai Rp1.760,59 triliun," tambah Perry.
Nominal transaksi perbankan digital mencapai Rp15.881,53 triliun atau tumbuh sebesar 16,15 persen (yoy), sementara nominal transaksi Uang Elektronik meningkat sebesar 41,70 persen (yoy) menjadi Rp253,39 triliun. Nominal transaksi dengan kartu kredit juga meningkat sebesar 7,71 persen (yoy) menjadi Rp105,13 triliun.
Dari sisi pengelolaan uang rupiah, jumlah uang kartal yang diedarkan meningkat 13,15 persen (yoy), sehingga menjadi Rp1.073,57 triliun. Sementara dari sisi perluasan akseptasi QRIS antarnegara, Perry mengklaim akan terus diperkuat.
Dari sisi infrastruktur, Perry mengklaim kelancaran dan keandalan Sistem Pembayaran Bank Indonesia (SPBI) terjaga dengan baik, aman, dan andal, didukung oleh kondisi likuiditas dan operasional yang memadai.
Dari sisi struktur industri, interkoneksi sistem pembayaran dan perluasan ekosistem ekonomi keuangan digital terus meningkat. Transaksi pembayaran berbasis Standar Nasional Open API (SNAP) yang memfasilitasi interkoneksi di antara pelaku industri di sistem pembayaran meningkat, didorong oleh perluasan kerja sama, baik dengan pengguna yang ada maupun pengguna baru.
Selain itu, BI terus memastikan ketersediaan uang rupiah dalam jumlah yang cukup dengan kualitas yang layak edar di seluruh wilayah Indonesia.