Logo
>

Pengguna Livin' by Mandiri jadi 25 Juta, Proyeksi Sahamnya?

Ditulis oleh Syahrianto
Pengguna Livin' by Mandiri jadi 25 Juta, Proyeksi Sahamnya?

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) mengumumkan, pengguna aplikasi Super Apps Livin’ by Mandiri meningkat 37 persen secara tahunan (year on year/yoy) menjadi lebih dari 25,4 juta hingga Mei 2024.

    Direktur Utama BMRI, Darmawan Junaidi, mengungkapkan bahwa pada periode tersebut, nilai transaksi melalui Livin' by Mandiri mencapai Rp1.552 triliun dengan volume transaksi sebesar 1,45 miliar.

    Darmawan menambahkan bahwa Livin’ by Mandiri tidak hanya sekadar aplikasi perbankan, tetapi juga strategi bank yang mengutamakan kenyamanan, efisiensi, dan kepuasan nasabah. “Di tengah perkembangan teknologi yang pesat, Livin' by Mandiri menyediakan solusi finansial lengkap, termasuk layanan menabung, transaksi, dan investasi, baik domestik maupun internasional,” jelasnya dalam keterangan tertulis dikutip Kamis, 18 Juli 2024.

    Karena itu, perseroan terus mengembangkan fitur-fitur dalam Livin’ by Mandiri. Hingga kuartal I 2024, ratusan fitur telah dikembangkan, seperti QRIS multi source of fund (Tabungan Mandiri, Mandiri Kartu Kredit, dan Livin’ Paylater), Tap to Pay, pembayaran lintas negara secara real-time, dan transfer ke berbagai valuta asing.

    Inovasi lainnya, seperti personal loan, cash advance, konversi cicilan kartu kredit, dan Livin’ Paylater, dirancang untuk memenuhi kebutuhan finansial generasi muda, khususnya Generasi Z. Program Livin’ Around The World memungkinkan pengguna membuka rekening di 120 negara dengan kartu SIM lokal dan melakukan transaksi internasional secara contactless.

    Memasuki kuartal III 2024, Livin’ by Mandiri akan meluncurkan program Livin’ poin yang terintegrasi dengan berbagai merchant pilihan, menawarkan pengalaman The Next Level Banking Experience.

    “Program ini memudahkan nasabah dalam mengumpulkan dan menukarkan poin serta mendapatkan penawaran dan hadiah eksklusif dari setiap transaksi dengan Livin’ by Mandiri,” ujar Darmawan.

    Sebelumnya, Bank Mandiri juga memperkenalkan fitur baru Livin’ KPR sebagai solusi inovatif dalam pengajuan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) secara digital melalui Livin’ by Mandiri.

    Kinerja BMRI Sebelumnya

    Perbankan pelat merah yang masuk dalam jajaran big caps ini pada 2023 membukukan pendapatan hingga Rp127,45 triliun, dengan kenaikan 16,51 persen yoy dari tahun sebelumnya Rp109,40 triliun. Seiring dengan itu, perusahaan mampu menekan biaya operasional sebesar 1 persen sehingga turun menjadi Rp50,88 triliun sepanjang 2023. Hasilnya, laba bersih melonjak 33,74 persen menjadi Rp55,06 triliun dari sebelumnya Rp41,17 triliun tahun lalu.

    Sepanjang 2023 BMRI mampu meningkatkan pertumbuhan volume bisnis pada seluruh segmen dan memperkuat efisiensi perseroan. Terlihat dari total aset konsolidasi perseroan yang berhasil menembus Rp2.174,2 triliun di akhir 2023, naik 9,12 persen dari tahun sebelumnya sebesar Rp1.992,5 triliun. Kenaikan berkat realisasi penyaluran kredit BMRI di 2023 yang mencapai Rp1.398,1 triliun, tumbuh 16,3 persen secara tahunan. Pertumbuhan ini melampaui pertumbuhan kredit industri yang sebesar 10,38 persen.

    Pertumbuhan kredit yang impresif ini terjadi di seluruh segmen, salah satunya didominasi oleh kredit korporasi yang mencapai Rp 490 triliun pada akhir 2023, tumbuh 18,3 persen. Selain itu, kredit komersial juga menorehkan kinerja positif dengan pertumbuhan tertinggi dibanding segmen lain yaitu sebesar 21,2 persen menjadi Rp 238 triliun di akhir 2023 lalu.

    Adapun, segmen SME mencapai 14 persen menjadi Rp 77 triliun sedangkan segmen mikro tumbuh mencapai 10,4 persen menyentuh Rp 168 triliun. Pertumbuhan ini juga diimbangi dengan kualitas aset yang terus membaik. Di akhir 2023, rasio Non Performing Loan (NPL) Bank Mandiri secara bank only berhasil turun sebesar 86 basis poin (bps) secara yoy ke level 1,02 persen.

    Meski NPL relatif menurun, perseroan tetap menjaga rasio pencadangan (NPL coverage ratio) di level konservatif yakni sebesar 384 persen.

    Fungsi intermediasi tersebut juga diimbangi dengan pertumbuhan DPK secara konsolidasi yang tumbuh sebesar 5,78 persen menjadi Rp1.577 triliun di tahun 2023. Pertumbuhan DPK ini didorong oleh peningkatan dana murah sebesar 7,05 persen secara tahunan, yang ditopang oleh pertumbuhan giro sebesar 7,92 persen menjadi Rp 585 triliun dan tabungan yang meningkat 6,19 persen jadi Rp587 triliun.

    Pertumbuhan tersebut pun turut mendorong komposisi dana murah terus meningkat mencapai 74,3 persen secara konsolidasi dan 79,4 persen secara bank only, serta berkontribusi menjaga biaya dana atau Cost of Fund (CoF) bank only di level yang rendah sebesar 1,75 persen.

    Proyeksi Saham BMRI

    Pada perdagangan kemarin, Rabu, 17 Juli 2024, saham BMIR ditutup di level Rp6.450 per saham. Kapitalisasi pasar perbankan ini telah mencapai Rp605,22 triliun dengan volume transaksi rata-rata 107,22 juta.

    Sebelumnya, sejumlah analis menyoroti saham BMRI. Seperti analis BRI Danareksa Sekuritas, Victor Stefano dan Naura Reyhan Muchlis dalam risetnya mengatakan laba bersih BMRI sepanjang semester I 2024 diproyeksikan mampu bertumbuh sekitar 5,1 persen ke level Rp26,50 triliun.

    Menurut mereka, meskipun ada peningkatan biaya dana (CoF) yang mempengaruhi tekanan margin keuntungan bersih (NIM), perbaikan performa perbankan mulai terlihat dari bulan ke bulan.

    Berbagai faktor tersebut, BRI Danareksa Sekuritas pun merekomendasikan beli saham BMRI dengan target harga Rp7.400 per saham. Artinya, para investor yang membeli sahamnya sekarang berpeluang cuan sekitar 14,37 persen. Sementara itu, Phintraco Sekuritas juga merekomendasikan saham BMRI.

    Pada perdagangan hari ini, Kamis, 18 Juli 2024, BMRI masuk dalam jajaran saham terlaris bersama sejumlah emiten bank jumbo. BMIR tercatat memiliki nilai transaksi sebesar Rp81,7 miliar. Saham BMRI menguat 1,16 persen ke Rp6.525 per saham. (*)

    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Syahrianto

    Jurnalis ekonomi yang telah berkarier sejak 2019 dan memperoleh sertifikasi Wartawan Muda dari Dewan Pers pada 2021. Sejak 2024, mulai memfokuskan diri sebagai jurnalis pasar modal.

    Saat ini, bertanggung jawab atas rubrik "Market Hari Ini" di Kabarbursa.com, menyajikan laporan terkini, analisis berbasis data, serta insight tentang pergerakan pasar saham di Indonesia.

    Dengan lebih dari satu tahun secara khusus meliput dan menganalisis isu-isu pasar modal, secara konsisten menghasilkan tulisan premium (premium content) yang menawarkan perspektif kedua (second opinion) strategis bagi investor.

    Sebagai seorang jurnalis yang berkomitmen pada akurasi, transparansi, dan kualitas informasi, saya terus mengedepankan standar tinggi dalam jurnalisme ekonomi dan pasar modal.