Logo
>

Penggunaan Motor untuk Mudik 100 Km Lebih Perlu Dilarang

Ditulis oleh Pramirvan Datu
Penggunaan Motor untuk Mudik 100 Km Lebih Perlu Dilarang

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Deddy Herlambang, Direktur Eksekutif Institut Studi Transportasi (Instran), menegaskan bahwa penggunaan sepeda motor untuk melakukan perjalanan mudik dengan jarak lebih dari 100 kilometer sebaiknya dicegah oleh pemerintah.

    Menurutnya, langkah tersebut bertujuan untuk mengurangi kecelakaan lalu lintas yang kerap menimpa para pemudik selama musim Lebaran 2024, mengingat kendaraan roda dua dominan dalam kecelakaan jalan raya, mencapai 70-80 persen.

    "Dengan demikian, sebaiknya pemudik yang menggunakan sepeda motor dengan jarak tempuh lebih dari 100 kilometer seharusnya dilarang, bukan hanya diimbau," ujarnya di Jakarta, Jumat 22 Maret 2024.

    Deddy menilai bahwa kebanyakan pemudik yang menggunakan sepeda motor berasal dari kalangan menengah ke bawah yang tidak memiliki akses terhadap program mudik gratis yang diselenggarakan pemerintah. Oleh karena itu, penggunaan sepeda motor menjadi satu-satunya opsi bagi mereka untuk sampai ke kampung halaman, terutama di daerah yang tidak dilayani oleh transportasi umum.

    Dia merekomendasikan bahwa jika terpaksa menggunakan sepeda motor untuk mudik, masyarakat sebaiknya memanfaatkan Program Mudik Motor Gratis atau Motis 2024.

    "Pada umumnya, masyarakat menggunakan sepeda motor untuk mudik karena tidak ada transportasi umum di daerah tujuan mereka. Oleh karena itu, program Motis sebaiknya diprioritaskan untuk mereka yang tujuan mudiknya di pedalaman desa," tambah Deddy.

    Dalam konteks persiapan untuk musim mudik, Deddy juga menyarankan agar Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) dan Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) mempersiapkan langkah mitigasi, seperti pembukaan rest area darurat. Ini disebabkan oleh kemacetan yang sering terjadi karena penumpukan kendaraan di rest area selama musim mudik.

    "Diperlukan ruang parkir yang memadai di rest area untuk menampung lonjakan volume kendaraan saat musim mudik, terutama di Tol Trans Jawa," katanya.

    Lebih lanjut, ia menekankan bahwa penerapan sistem satu arah (one way) selama musim mudik di jalan tol dapat merugikan pengguna lainnya. Oleh karena itu, ia merekomendasikan penggunaan contraflow untuk memberikan keadilan bagi semua pengguna jalan tol.

    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Pramirvan Datu

    Pram panggilan akrabnya, jurnalis sudah terverifikasi dewan pers. Mengawali karirnya sejak tahun 2012 silam. Berkecimpung pewarta keuangan, perbankan, ekonomi makro dan mikro serta pasar modal.