Logo
>

Pengumuman The Fed Bawa Angin Segar buat Indeks Saham AS

Ditulis oleh Syahrianto
Pengumuman The Fed Bawa Angin Segar buat Indeks Saham AS

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Data Indeks Harga Konsumen (Consumer Price Index/ICP) bulan Mei dan pengumuman kebijakan Federal Reserve (The Fed) membuat indeks saham utama Amerika Serikat (AS) sebagian besar ditutup di zona hijau pada perdagangan Senin, 10 Juni 2024.

    Laporan Indeks Harga Konsumen (CPI) untuk Mei akan dirilis pada hari Rabu, 12 Juni 2024, bersamaan dengan berakhirnya pertemuan kebijakan Fed selama dua hari.

    Bank sentral, yang akan merilis proyeksi ekonomi dan kebijakan terbaru, diperkirakan akan mempertahankan suku bunga stabil. Investor akan mencari petunjuk kapan bank sentral AS itu mungkin mulai menurunkan suku bunga.

    "Ini adalah minggu yang penting bagi pasar dalam hal komentar dan pesan dari Federal Reserve," kata Quincy Krosby, kepala strategi global, LPL Financial di Charlotte, North Carolina.

    "Selain itu, Anda akan melihat laporan CPI pada Rabu pagi. Apa pun yang terkait dengan ekonomi dan inflasi dipandang oleh pasar melalui lensa Federal Reserve," sambungnya.

    Pelaku pasar menurunkan ekspektasi penurunan suku bunga pada September setelah data pekerjaan Mei yang lebih kuat dari perkiraan pada hari Jumat, dengan peluang penurunan menjadi 50 persen.

    Dow Jones Industrial Average (.DJI) naik 31,15 poin, atau 0,08 persen, menjadi 38.830,14, S&P 500 (.SPX) naik 3,17 poin, atau 0,06 persen, menjadi 5.350,16 dan Nasdaq Composite (.IXIC) naik 1,60 poin, atau 0,01 persen, menjadi 17.134,73.

    Saham Apple (AAPL.O) turun 1,9 persen pada hari pertama konferensi pengembang tahunan pembuat iPhone tersebut. Investor ingin mengetahui pembaruan tentang bagaimana Apple mengintegrasikan kecerdasan buatan ke dalam penawarannya.

    Di antara yang naik, Southwest Airlines (LUV.N) melonjak 7,6 persen setelah investor aktivis Elliott Investment Management mengungkapkan telah membangun posisi senilai USD1,9 miliar di perusahaan tersebut.

    Saham Nvidia (NVDA.O) sedikit naik setelah pemecahan saham 10 banding 1 yang mulai berlaku setelah pasar tutup pada hari Jumat, mendorong obrolan tentang peluang dimasukkannya ke dalam Dow blue-chip.

    Wall Street Ditutup Hijau

    Di awal pekan ini, pasar saham  Wall Street mengalami kenaikan dengan indeks S&P 500 dan indeks Nasdaq mencatat level penutupan tertinggi baru, pada perdagangan Senin, 10 Juni 2024. Indeks Dow Jones Industrial Average mengalami kenaikan sebesar 69,05 poin atau 0,18 persen dan berakhir pada level 38.868,04.

    Sementara itu, indeks S&P 500 mengalami peningkatan sebesar 13,8 poin atau 0,26 persen dan mencapai level 5.360,79, sedangkan indeks Nasdaq Composite menguat sebesar 59,40 poin atau 0,35 persen ke level 17.192,53. Indeks Nasdaq dan S&P 500 mendapat dukungan dari saham Nvidia yang menguat 0,7 persen, setelah perusahaan melakukan stock split. Beberapa investor sekarang percaya, pembuat chip tersebut akan masuk dalam indeks blue-chip, Dow.

    Pada sesi ini, saham Apple merosot 1,9 persen pada hari pertama konferensi tahunan dari pengembang pembuat iPhone tersebut. Investor sangat menantikan informasi terbaru tentang cara perusahaan mengintegrasikan kecerdasan buatan ke dalam penawarannya.

    Di antara saham-saham yang memperoleh keuntungan hari ini, Southwest Airlines melonjak 7 persen setelah aktivis investor Elliott Investment Management mengungkapkan pihaknya telah membangun posisi USD1,9 miliar di perusahaan tersebut.

    Saham Diamond Offshore Drilling naik 10,9 persen setelah perusahaan jasa ladang minyak Noble mengatakan akan membeli saingannya yang lebih kecil dalam kesepakatan senilai USD1,59 miliar. Saham Noble naik 6,1 persen.

    “Investor mengharapkan kumpulan data yang lebih terpolarisasi, namun sebaliknya, jumlah pengangguran yang meningkat dibandingkan dengan penambahan lapangan kerja sebenarnya justru membingungkan banyak orang, sehingga membuat pekerjaan The Fed semakin sulit,” kata Peter Andersen. pendiri Andersen Capital Management kepada Reuters.

    Perhatian kini beralih ke data inflasi Indeks Harga Konsumen untuk bulan Mei yang akan dirilis pada hari Rabu. Selain itu, pasar menunggu kesimpulan dari pertemuan kebijakan dua hari The Fed yang 11-12 Juni. Bank sentral diperkirakan akan mempertahankan suku bunga tetap stabil.

    Pasar mengurangi ekspektasi penurunan suku bunga oleh The Fed pada bulan September setelah rilis data pada hari Jumat. Perkiraan saat ini mencerminkan peluang penurunan suku bunga kurang dari 50 persen. Ekspektasi telah meningkat hingga 69 persen pada minggu lalu.

    Para pelaku pasar juga memangkas ekspektasi mereka terhadap jumlah pelonggaran suku bunga tahun ini. Perkiraan menyiratkan hanya satu pemotongan dibandingkan dua pemotongan sebelum data gaji dirilis, menurut data LSEG.

    “Saat ini, suku bunga adalah sesuatu yang saya sebut sebagai keseimbangan dan berada pada posisi sempurna untuk pertumbuhan ekonomi yang stabil. Saya akan memperingatkan The Fed untuk melakukan perubahan apa pun pada saat ini,” kata Andersen.

    Meskipun ekspektasi penurunan suku bunga terus berkembang, ketiga indeks utama pada minggu lalu berakhir lebih tinggi. Kenaikan mingguan disebabkan oleh kenaikan hampir 4 persen di sektor teknologi informasi S&P 500, yang mempelopori reli  Wall Street baru-baru ini setelah saham-saham seperti pembuat chip Nvidia melonjak.

    Data Indeks Harga Produsen untuk bulan Mei dan rilis pertama survei sentimen konsumen Universitas Michigan juga akan dirilis minggu ini. (*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Syahrianto

    Jurnalis ekonomi yang telah berkarier sejak 2019 dan memperoleh sertifikasi Wartawan Muda dari Dewan Pers pada 2021. Sejak 2024, mulai memfokuskan diri sebagai jurnalis pasar modal.

    Saat ini, bertanggung jawab atas rubrik "Market Hari Ini" di Kabarbursa.com, menyajikan laporan terkini, analisis berbasis data, serta insight tentang pergerakan pasar saham di Indonesia.

    Dengan lebih dari satu tahun secara khusus meliput dan menganalisis isu-isu pasar modal, secara konsisten menghasilkan tulisan premium (premium content) yang menawarkan perspektif kedua (second opinion) strategis bagi investor.

    Sebagai seorang jurnalis yang berkomitmen pada akurasi, transparansi, dan kualitas informasi, saya terus mengedepankan standar tinggi dalam jurnalisme ekonomi dan pasar modal.