KABARBURSA.COM - Volume penjualan batu bara PT Bukit Asam Tbk (PTBA) meningkat 10 persen menjadi 9,7 juta ton pada kuartal I 2024, mengalami kenaikan dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai 8,8 juta ton.
PTBA mencatat penjualan ekspor PTBA juga meningkat sebesar 4 persen menjadi 3,8 juta ton dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang mencapai 3,6 juta ton.
Meskipun volume penjualan mengalami peningkatan, PTBA mencatatkan penurunan laba bersih sebesar 34,09 persen menjadi Rp790,9 miliar pada kuartal I 2024 dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai Rp1,2 triliun.
Niko Chandra, Sekretaris Perusahaan PTBA, mengungkapkan bahwa perseroan menghadapi beberapa tantangan, termasuk koreksi harga batu bara dan fluktuasi pasar.
Rata-rata indeks harga batu bara ICI-3 terkoreksi sekitar 21 persen secara tahunan, sedangkan rata-rata indeks harga batu bara Newcastle terkoreksi 49 persen secara tahunan.
PTBA terus berupaya memaksimalkan potensi pasar di dalam negeri dan peluang ekspor untuk mempertahankan kinerja baik, serta menerapkan efisiensi secara berkelanjutan.
Realisasi Domestic Market Obligation (DMO) PTBA mencapai 5,9 juta ton atau tumbuh 14 persen secara tahunan. Total produksi batu bara PTBA pada kuartal pertama tahun 2024 mencapai 7,3 juta ton, tumbuh 7 persen dibanding periode yang sama tahun 2023.
Sementara itu, realisasi angkutan batu bara melalui jalur kereta api mencapai 8,4 juta ton atau meningkat 9 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.
Meskipun terdampak robohnya girder pada proyek pembangunan jalan layang Bantaian pada Maret lalu, angkutan batu bara melalui jalur kereta api tetap dapat mencapai target.
Pada tahun 2024, PTBA menargetkan produksi batu bara sebesar 41,3 juta ton, penjualan 43,1 juta ton, serta angkutan 33,7 juta ton.