KABARBURSA.COM - Penjualan ponsel pintar Apple, iPhone, mengalami penurunan sebesar 10 persen pada kuartal pertama 2024, menurut laporan dari firma riset pasar IDC.
“Dengan penurunan yang tajam ini, Apple menghadapi tantangan yang signifikan,” ujar Direktur Penelitian IDC, Nabila Popal, dalam pernyataannya, Rabu, 17 April 2024.
“Namun, jika melihat posisi Apple dalam empat tahun terakhir, merek ini telah menunjukkan ketahanan yang luar biasa, berhasil mengatasi berbagai masalah rantai pasokan dan tantangan makroekonomi dibanding merek lainnya,” tambahnya.
Menurut hasil riset IDC, penjualan iPhone di China mengalami penurunan tajam, disebabkan oleh meningkatnya nasionalisme di negara tersebut. Selain itu, faktor lain yang turut berperan adalah kondisi ekonomi yang sulit dan persaingan yang semakin ketat dalam beberapa bulan terakhir.
Sementara itu, Samsung tetap menjadi produsen ponsel pintar terkemuka selama 12 tahun terakhir. Meskipun Apple sempat mengambil alih posisi teratas pada tahun sebelumnya, Samsung kembali mendominasi pasar pada kuartal pertama 2024.
“Pengembalian Samsung ke puncak pasar sangat signifikan,” ujar Nabila Popal. “Kami memperkirakan pertumbuhan Android akan menjadi dua kali lipat dari iOS tahun ini,” tambahnya.
Berdasarkan laporan IDC, pengiriman ponsel pintar global meningkat sebesar 7,8 persen dari tahun sebelumnya, mencapai sekitar 289 juta perangkat pada kuartal pertama tahun 2024. Hal ini menandakan adanya pemulihan pasar ponsel pintar setelah menghadapi tantangan makroekonomi selama dua tahun terakhir.
Samsung memegang pangsa pasar sebesar 20,8 persen (60,1 juta pengiriman), diikuti oleh Apple dengan pangsa pasar 17,3 persen (50,1 juta pengiriman). Sementara itu, produsen ponsel China, Xiaomi, mencatatkan pangsa pasar sebesar 14,1 persen (40,8 juta pengiriman).
Meski Apple sempat melampaui Samsung pada bulan Desember 2023, laporan terbaru dari IDC menunjukkan bahwa Apple dan Samsung akan terus mempertahankan dominasi mereka di pasar.
Selain itu, kebangkitan Huawei dan produsen lain di China, seperti Xiaomi dan OPPO/OnePlus, kemungkinan akan berlanjut. Konsumen di China semakin cenderung memilih merek lokal dibandingkan Apple, meskipun China tetap menjadi pasar penting bagi perusahaan tersebut setelah Amerika Serikat.
Nabila Popal juga menyoroti bahwa Apple belum sepenuhnya menggandeng kecerdasan buatan (AI) dalam strategi dan fitur mereka, sementara banyak perusahaan teknologi lainnya telah melakukannya. Dia berharap Apple akan memberikan pesan yang lebih kuat terkait AI pada konferensi pengembang bulan Juni.
Terakhir, Nabila menyatakan bahwa Samsung telah mengintegrasikan kecerdasan buatan secara menyeluruh dalam produk terbaru mereka, Galaxy S24. Perusahaan tersebut menekankan kemajuan AI dalam fitur-fitur seperti perpesanan, fotografi, dan gaming.
“Dengan pemulihan pasar smartphone secara keseluruhan dan fokus yang kuat pada AI, Samsung berada dalam posisi yang baik untuk mencatat pertumbuhan yang lebih lanjut tahun ini,” pungkasnya.