Logo
>

Penurunan Angka Kemiskinan Desa Masih Jadi Tantangan Besar

Ditulis oleh Pramirvan Datu
Penurunan Angka Kemiskinan Desa Masih Jadi Tantangan Besar

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Wamendes PDTT) Paiman Raharjo menyatakan bahwa transformasi dan penguatan posisi desa sebagai subjek utama pembangunan menjadi langkah esensial dalam mengoptimalkan perkembangan desa yang maju dan mandiri.

    "Transformasi ini, desa diharapkan dapat menunjukkan inovasi dan kreativitas yang lebih tinggi dalam memanfaatkan potensi lokal berbasis kearifan lokal dan meresolusi permasalahan yang dihadapinya, ungkap Paiman dalam pernyataannya di Jakarta, Kamis, 29 Februari 2024.

    Ia menjelaskan bahwa transformasi tersebut melibatkan beberapa aspek, yaitu transformasi sosial melalui penguatan modal sosial budaya, transformasi ekonomi dengan menjadikan perdesaan sebagai sumber pertumbuhan ekonomi baru, dan transformasi tata kelola desa yang inklusif melalui optimalisasi potensi sumber daya desa serta peningkatan kapasitas sumber daya manusia.

    Pernyataan tersebut disampaikan oleh Wamendes PDTT saat membuka Rapat Koordinasi (Rakor) Peningkatan Kapasitas Masyarakat dan Akuntabilitas Sosial di Jakarta, Rabu malam.

    Paiman menyoroti hasil implementasi Undang-Undang (UU) Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa selama sepuluh tahun terakhir yang memberikan dampak yang cukup signifikan. Berdasarkan data Indeks Desa Membangun (IDM) Tahun 2023, desa yang mencapai status mandiri telah mencapai 11.456 desa, sedangkan pada sepuluh tahun sebelumnya hanya 174 desa. Selain itu, desa dengan status maju meningkat menjadi 23.035 desa dari 3.608 desa pada tahun 2014.

    Meskipun terjadi peningkatan jumlah desa mandiri dan maju, Paiman mencatat adanya peningkatan 80 persen dalam pendapatan per kapita warga desa, dengan menjaga tingkat ketimpangan ekonomi tetap rendah, diukur dari indeks gini rasio yang selalu di bawah 0,320.

    Namun, Paiman menyadari bahwa tantangan besar masih dihadapi dalam mengurangi tingkat kemiskinan di pedesaan. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020–2024 menetapkan target untuk menurunkan angka kemiskinan perdesaan hingga 9,90 persen pada akhir 2024. Namun, dampak pandemi COVID-19 dan krisis ekonomi global membuat target tersebut menjadi berkisar antara 9,90 persen hingga 12,10 persen.

    Rakor ini juga diharapkan dapat merumuskan rancangan teknokratik RPJMN 2025–2029 dengan fokus pada transformasi pembangunan desa, untuk mencapai visi desa mandiri yang berdaya saing dan berkelanjutan menuju Indonesia Emas 2045.

    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Pramirvan Datu

    Pram panggilan akrabnya, jurnalis sudah terverifikasi dewan pers. Mengawali karirnya sejak tahun 2012 silam. Berkecimpung pewarta keuangan, perbankan, ekonomi makro dan mikro serta pasar modal.