KABARBURSA.COM - Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mengatakan beras hasil panen dari dalam negeri sudah mulai diterima sejumlah pasar induk di Indonesia.
"Beras ini memang perlu waktu dua-tiga minggu tapi untuk pasar induk sudah mulai masuk. Seperti disampaikan Dirut (Direktur Utama) Bulog, di Pasar Johar Karawang dan Pasar Induk Cipinang beras hasil panen dalam negeri sudah mulai masuk," kata Arief Prasetyo dalam Rapat Koordinasi Penanganan Pasokan dan Harga Pangan Jelang Puasa dan Idulfitri 2024 di Jakarta, Senin, 4 Maret 2024.
Ia menegaskan bahwa meski membutuhkan waktu cukup banyak, pasar-pasar dipastikan mulai melakukan penyerapan beras panen dalam negeri.
"Biasanya, action-nya, dikeringkan dulu sampai kadar air sampai 14 persen kemudian baru dilakukan penyerapan," tambahnya.
Arief mengakui penyerapan beras panen lokal masih terbatas di kisaran 60.000-80.000 ton atau sekitar delapan persen. Ini masih sangat jauh dari sasaran serapan beras yang ditetapkan oleh Bulog.
"Harusnya serapannya itu bisa di atas satu juta ton ya. Kalau Pak Presiden inginnya Bulog itu punya stok tiga juta ton," ungkap dia.
Hal ini memiliki kaitan dengan penggilingan padi. Penggilingin ini harus memiliki gabah dengan jumlah yang cukup untuk operasionalnya.
"Penggilingan padi saat ini bekerja hanya sekitar 20-30 persen dari kapasitas. Ini over penggilingan padi karena di Indonesia ada sekitar 169.000 penggilingan padi," ucapnya.
Ia menuturkan bahwa Bapanas bersyukur dengan banyaknya jumlah penggilingan padi di Indonesia. Alasannya karena yang perlu didorong hanya tingkat produksi oleh Kementerian Pertanian melalui Direktorat Jenderal Tanaman Pangan.
"Kan sayang tiga juta ton dari luar negeri itu, itu senilai Rp30 triliun lebih. Kalau ini bisa masuk ke 514 kabupaten/kota ini bisa menggerakkan ekonomi, karena ada dana desa dan insentif keuangan yang disediakan Menteri Keuangan," pungkas Arief. (ari/adi)