Logo
>

Penyerapan Beras Lokal Masih 8 Persen, Ini Penyebabnya

Ditulis oleh Syahrianto
Penyerapan Beras Lokal Masih 8 Persen, Ini Penyebabnya

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mengatakan beras hasil panen dari dalam negeri sudah mulai diterima sejumlah pasar induk di Indonesia.

    "Beras ini memang perlu waktu dua-tiga minggu tapi untuk pasar induk sudah mulai masuk. Seperti disampaikan Dirut (Direktur Utama) Bulog, di Pasar Johar Karawang dan Pasar Induk Cipinang beras hasil panen dalam negeri sudah mulai masuk," kata Arief Prasetyo dalam Rapat Koordinasi Penanganan Pasokan dan Harga Pangan Jelang Puasa dan Idulfitri 2024 di Jakarta, Senin, 4 Maret 2024.

    Ia menegaskan bahwa meski membutuhkan waktu cukup banyak, pasar-pasar dipastikan mulai melakukan penyerapan beras panen dalam negeri.

    "Biasanya, action-nya, dikeringkan dulu sampai kadar air sampai 14 persen kemudian baru dilakukan penyerapan," tambahnya.

    Arief mengakui penyerapan beras panen lokal masih terbatas di kisaran 60.000-80.000 ton atau sekitar delapan persen. Ini masih sangat jauh dari sasaran serapan beras yang ditetapkan oleh Bulog.

    "Harusnya serapannya itu bisa di atas satu juta ton ya. Kalau Pak Presiden inginnya Bulog itu punya stok tiga juta ton," ungkap dia.

    Hal ini memiliki kaitan dengan penggilingan padi. Penggilingin ini harus memiliki gabah dengan jumlah yang cukup untuk operasionalnya.

    "Penggilingan padi saat ini bekerja hanya sekitar 20-30 persen dari kapasitas. Ini over penggilingan padi karena di Indonesia ada sekitar 169.000 penggilingan padi," ucapnya.

    Ia menuturkan bahwa Bapanas bersyukur dengan banyaknya jumlah penggilingan padi di Indonesia. Alasannya karena yang perlu didorong hanya tingkat produksi oleh Kementerian Pertanian melalui Direktorat Jenderal Tanaman Pangan.

    "Kan sayang tiga juta ton dari luar negeri itu, itu senilai Rp30 triliun lebih. Kalau ini bisa masuk ke 514 kabupaten/kota ini bisa menggerakkan ekonomi, karena ada dana desa dan insentif keuangan yang disediakan Menteri Keuangan," pungkas Arief. (ari/adi)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Syahrianto

    Jurnalis ekonomi yang telah berkarier sejak 2019 dan memperoleh sertifikasi Wartawan Muda dari Dewan Pers pada 2021. Sejak 2024, mulai memfokuskan diri sebagai jurnalis pasar modal.

    Saat ini, bertanggung jawab atas rubrik "Market Hari Ini" di Kabarbursa.com, menyajikan laporan terkini, analisis berbasis data, serta insight tentang pergerakan pasar saham di Indonesia.

    Dengan lebih dari satu tahun secara khusus meliput dan menganalisis isu-isu pasar modal, secara konsisten menghasilkan tulisan premium (premium content) yang menawarkan perspektif kedua (second opinion) strategis bagi investor.

    Sebagai seorang jurnalis yang berkomitmen pada akurasi, transparansi, dan kualitas informasi, saya terus mengedepankan standar tinggi dalam jurnalisme ekonomi dan pasar modal.