Logo
>

Per Agustus 2024, Penyaluran Kredit Bank Naik 11,4 Persen

Ditulis oleh Ayyubi Kholid
Per Agustus 2024, Penyaluran Kredit Bank Naik 11,4 Persen

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melaporkan bahwa penyaluran kredit bank mencapai Rp7.508 triliun per Agustus 2024, mengalami kenaikan 11,4 persen dibandingkan tahun lalu (year on year/yoy).

    Meskipun terjadi pertumbuhan tahunan, kredit mengalami sedikit koreksi bulanan sebesar 0,09 persen, dengan pertumbuhan year to date (ytd) sebesar 5,89 persen.

    Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae menjelaskan bahwa pertumbuhan kredit terutama didorong oleh peningkatan kredit investasi yang naik 13,08 persen yoy. Sementara itu, kredit modal kerja dan konsumsi masing-masing tumbuh 10,75 persen yoy dan 10,83 persen yoy.

    Dari sisi risiko, rasio Non-Performing Loan (NPL) bruto perbankan sedikit menurun dari 2,27 persen menjadi 2,26 persen, sedangkan NPL net turun dari 0,79 persen menjadi 0,78 persen.

    Kredit dalam risiko (loan at risk/LAR) juga mengalami penurunan dari 10,27 persen menjadi 10,17 persen.

    Di sisi lain, dana pihak ketiga (DPK) menunjukkan pertumbuhan yang melambat, tercatat sebesar 7,01 persen yoy per Agustus 2024, sementara pada bulan sebelumnya pertumbuhannya mencapai 7,72 persen yoy.

    Melambatnya DPK berdampak pada rasio likuiditas, di mana loan to deposit ratio (LDR) meningkat dari 86,51 persen menjadi 86,8 persen.

    Profitabilitas perbankan pada Agustus 2024 menunjukkan peningkatan kecil, dengan net interest margin (NIM) naik 1 basis poin menjadi 4,6 persen dari bulan sebelumnya yang sebesar 4,59 persen.

    Sementara itu, tingkat pengembalian aset (return on asset/ROA) industri perbankan tetap stabil di level 2,69 persen, sama dengan bulan sebelumnya.

    Kredit BTN Tumbuh 13,05 Persen

    Ekspansi kredit PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) per Agustus 2024 masih tumbuh solid. Pertumbuhan itu diimbangi dengan penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) yang cukup baik.

    Dilasir dari laporan bulanan BTN yang dikutip, Senin, 23 September 2024, kredit BTN per Agustus 2024 tercatat mencapai Rp355,27 triliun, tumbuh sebesar 13,05 persen secara tahunan atau yoy.

    Pertumbuhan kredit dan pembiayaan pada laporan keuangan bulanan BTN per Agustus 2024 juga ditopang oleh kinerja Unit Usaha Syariah (UUS) yang positif.

    Pembiayaan BTN Syariah sukses melesat di level 20,67 persen (yoy) atau naik dari Rp35,1 triliun pada Agustus 2023 menjadi Rp42,36 triliun di bulan yang sama tahun ini.

    Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu mengatakan pihaknya akan terus berkomitmen menjaga kinerja penyaluran kredit perseroan tetap positif.

    “Pencapaian tersebut menunjukkan komitmen BTN dalam mengoptimalkan fungsi intermediasi di tengah tantangan tingginya biaya dana dan ketidakpastian global,” ujar dia, kemarin.

    Adapun DPK bank berkode saham BBTN ini per Agustus 2024 meningkat sebesar 16,49 persen (yoy) menjadi Rp373,88 triliun.

    Dengan rekam kinerja kredit dan DPK tersebut, BBTN mencatatkan total aset senilai Rp456,37 triliun per Agustus 2024. Posisi tersebut terpantau naik 11,88 persen secara tahunan.

    BI Rate Turun, BTN Turunkan Bunga KPR?

    Sementara itu, BTN mempertimbangkan untuk menurunkan suku bunga termasuk untuk kredit kepemilikan rumah (KPR) setelah Bank Indonesia (BI) resmi menurunkan suku bunga acuan atau BI Rate sebesar 25 basis poin (bps) ke level 6 persen.

    Corporate Secretary BTN, Ramon Armando, mengatakan pelonggaran kebijakan moneter Bank Indonesia menjadi awal yang positif untuk mendorong fungsi intermediasi perbankan, termasuk BTN yang kreditnya didominasi oleh kredit dan pembiayaan perumahan.

    Namun, Ramon menyebutkan, dampak penurunan suku bunga acuan membutuhkan waktu untuk bisa diteruskan ke market sesuai kondisi likuiditas masing-masing bank.

    Lebih lanjut Ramon menjelaskan, perbankan umumnya akan menyesuaikan suku bunga kredit ketika bunga simpanan secara industri menunjukkan penurunan. Dengan adanya penurunan bunga acuan oleh bank sentral (BI), tentunya memberikan nafas bagi perbankan untuk bisa menurunkan bunga simpanannya.

    “Selain BI yang telah menurunkan suku bunga acuannya sebesar 25 basis poin, bank sentral Amerika Serikat (AS) yakni The Fed (The Federal Reserve) juga telah memangkas bunga acuannya sebesar 50 basis poin. Dengan begitu, BTN berharap era suku bunga rendah sudah dimulai, dan tentu BTN akan mempertimbangkan penurunan suku bunga jika memang waktunya sudah tepat,” ujar Ramon.

    Adapun penyaluran KPR BTN hingga semester I-2024 mencapai Rp272,7 triliun atau bertumbuh 12,3 persen year on year (yoy) dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Pertumbuhan KPR BTN diperkirakan akan berada di kisaran yang tidak jauh berbeda dengan pencapaian tersebut.

    Selain itu, Ramon menyebut, target pertumbuhan kredit BTN tetap dijaga di angka 10- 11 persen hingga akhir tahun, karena dampak penurunan suku bunga acuan di bank sentral membutuhkan waktu untuk bisa diteruskan ke market. (*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Ayyubi Kholid

    Bergabung di Kabar Bursa sejak 2024, sering menulis pemberitaan mengenai isu-isu ekonomi.