Logo
>

Perbankan Genjot Pendapatan Non Bunga usai Suku Bunga Naik

Ditulis oleh KabarBursa.com
Perbankan Genjot Pendapatan Non Bunga usai Suku Bunga Naik

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Permasalahan beban bunga dalam industri perbankan telah memengaruhi pendapatan bunga bersih bank, yang hanya tumbuh secara minimal. Oleh karena itu, perbankan kini semakin berfokus untuk meningkatkan pendapatan dari sisi non bunga guna menjaga profitabilitas.

    Beberapa bank telah mencatatkan pertumbuhan pendapatan non bunga yang signifikan selama periode tiga bulan pertama tahun ini, mampu menutupi pertumbuhan pendapatan bunga bersih yang terbatas.

    Contohnya, PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) mencatatkan pertumbuhan pendapatan non bunga sebesar 14,8 persen secara tahunan menjadi Rp 1 triliun. Sementara itu, pendapatan bunga bersih BTN hanya tumbuh sekitar 3,4 persen YoY.

    {

    "width": "100 persen",

    "height": "480",

    "symbol": "BBTN",

    "interval": "D",

    "timezone": "Asia/Jakarta",

    "theme": "light",

    "style": "1",

    "locale": "en",

    "enable_publishing": false,

    "hide_top_toolbar": true,

    "allow_symbol_change": false,

    "save_image": false,

    "calendar": false,

    "hide_volume": true,

    "support_host": "https://www.tradingview.com"

    }

    Direktur Keuangan BTN Nofry Rony Poetra mengakui pentingnya meningkatkan pendapatan non bunga, terutama melalui transaksi treasury, admin fees, transaction banking, dan loan recovery. "Bank lainnya, seperti PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI), juga mengalami peningkatan yang signifikan dalam pendapatan non bunga. Pendapatannya tumbuh sebesar 25,9 persen YoY menjadi Rp 12,62 triliun," katanya Jumat 26 April 2024.

    Sementara itu, PT Bank Central Asia Tbk (BCA) masih lebih mengandalkan pendapatan bunga bersih, meskipun pendapatan non bunganya juga mengalami pertumbuhan.

    EVP Corporate Communication and Social Responsibility BCA, Hera F. Haryn, menjelaskan bahwa pendapatan fee dan komisi BCA mencatat pertumbuhan sebesar 8,6 persen YoY menjadi Rp 4,5 triliun. "Peningkatan ini sebagian besar disebabkan oleh volume transaksi BCA yang terus bertumbuh, terutama melalui kanal digital seperti mobile banking dan internet banking," jelasnya.

    Bank-bank tersebut terus melakukan investasi untuk memperkuat ekosistem hybrid banking, dengan tujuan memberikan layanan berkualitas bagi beragam segmen nasabah.

    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    KabarBursa.com

    Redaksi