KABARBURSA.COM - Bursa Komoditi dan Derivatif Indonesia (BKDI), yang juga dikenal sebagai Indonesia Commodity & Derivatives Exchange (ICDX), mencatat peningkatan transaksi sebesar 10 persen pada kuartal I-2024 dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2023.
Total transaksi selama Januari-Maret 2024 mencapai 3.375.229,15 lot, meningkat dari total transaksi pada periode yang sama tahun 2023 yang sebanyak 3.064.363,93 lot.
"Dampak positif dari peningkatan transaksi pada kuartal I-2024 ini memberikan optimisme terhadap industri perdagangan berjangka komoditi, terutama karena tidak adanya dampak negatif dari agenda politik nasional seperti pemilihan umum," ungkap Direktur Utama ICDX, Nursalam, di Jakarta, pada hari Selasa 2 April 2024.
Nursalam menyatakan keyakinannya bahwa pasca-pemilu, kondisi pasar akan semakin membaik, yang seiring dengannya, transaksi perdagangan akan terus meningkat.
Dari total transaksi kuartal I-2024, Transaksi Multilateral mencapai 432.568 lot, Transaksi Sistem Perdagangan Alternatif (SPA) sebanyak 2.939.888 lot, dan transaksi PALN sebanyak 2.754,26 lot. Komoditas emas dengan 290.290 lot dan Forex dengan 1.259.411 lot merupakan dua kontrak yang mendominasi.
Nursalam menekankan bahwa pemilihan umum presiden dan legislatif pada 14 Februari 2024 tidak menghambat transaksi di perdagangan berjangka komoditi. Hal ini terlihat dari catatan positif transaksi yang terjadi di ICDX atau BKDI.
Rata-rata transaksi harian juga meningkat, dari 47.880,69 lot per hari di kuartal I-2023 menjadi 52.737,96 lot per hari di kuartal I-2024.
Kuartal I-2023 dan kuartal I-2024 memiliki jumlah hari perdagangan yang sama, yaitu 64 hari. Dari sisi nilai nasional, terjadi peningkatan dari Rp4.390 triliun di kuartal I-2023 menjadi Rp5.989 triliun di kuartal I-2024, meningkat sebesar 36,39 persen.
ICDX memproyeksikan pertumbuhan transaksi yang positif untuk kuartal II-2024 hingga akhir tahun 2024, dengan volume transaksi di akhir tahun diperkirakan akan mencapai lebih dari 13 juta lot.