Logo
>

Pergerakan IHSG Menguat dengan Keunggulan Sektor Properti

Ditulis oleh Pramirvan Datu
Pergerakan IHSG Menguat dengan Keunggulan Sektor Properti

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa sore mengukuhkan posisinya dengan penguatan, dan sektor properti menjadi pionir dalam pergerakan tersebut.

    IHSG mengakhiri sesi perdagangan dengan kenaikan sebesar 40,17 poin atau 48,79 persen, mendarat di level 7.247,41. Sementara itu, indeks LQ45 yang mewakili 45 saham unggulan menorehkan kenaikan sebesar 5,13 poin atau 0,53 persen, menggenapi puncaknya di posisi 980,62.

    Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas mencatat bahwa pasar saham Asia mengalami variasi, seiring antusiasme investor menantikan data neraca perdagangan Amerika Serikat (AS) dan inflasi di China.

    Reserve Bank of Australia (RBA) mempertahankan suku bunga tetap pada level 4,35 persen, mencatat rekor tertinggi dalam 12 tahun terakhir hingga bulan September. Langkah ini dipicu oleh inflasi Australia yang tetap di atas target RBA sebesar 2 – 3 persen. Pada akhir tahun lalu, inflasi mencapai 4,1 persen, level terendah dalam 2 tahun terakhir.

    Di China, pasar saham Hong Kong dan China menunjukkan penguatan berkat harapan akan adanya dukungan kebijakan untuk pengembang properti yang tengah tertekan. Otoritas pasar modal China berusaha keras untuk memperketat pengawasan terhadap margin sell dan short selling guna menjaga stabilitas pasar modalnya.

    IHSG membuka perdagangan dengan kenaikan, tetap berada dalam teritori positif hingga penutupan sesi pertama. Bahkan, pada sesi kedua, IHSG tetap solid berada di zona hijau hingga penutupan perdagangan saham.

    Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, delapan sektor menunjukkan peningkatan. Sektor properti menjadi yang tertinggi dengan kenaikan 1,02 persen, diikuti oleh sektor infrastruktur dan sektor barang konsumen non primer yang masing-masing tumbuh sebesar 1,01 persen dan 0,91 persen.

    Namun, tiga sektor mengalami penurunan, dengan sektor teknologi menjadi yang paling signifikan dengan penurunan sebesar 1,13 persen. Disusul oleh sektor transportasi & logistik dan sektor barang baku yang masing-masing mengalami penurunan sebesar 0,48 persen dan 0,15 persen.

    Saham-saham yang mencatat penguatan terbesar adalah BELL, EDGE, SRAJ, PTPS, dan GTBO, sementara saham-saham yang merosot paling dalam adalah LMAX, WIDI, HUMI, NICE, dan GRPH.

    Frekuensi perdagangan saham mencapai 981.488 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan mencapai 16,39 miliar lembar senilai R9.02 triliun. Sebanyak 284 saham menguat, 232 saham melemah, dan 239 saham lainnya stagnan nilainya.

    Pada tingkat regional, pergerakan bursa saham Asia mencatat indeks Nikkei melemah 193,50 poin atau 0,53 persen ke 36.160,69, indeks Hang Seng menguat 626,86 poin atau 4,04 persen ke 16.136,87, indeks Shanghai menguat 87,30 poin atau 3,23 persen ke 2.789,49, dan indeks Strait Times melemah 3,51 poin atau 0,11 persen ke 3.130,78.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Pramirvan Datu

    Pram panggilan akrabnya, jurnalis sudah terverifikasi dewan pers. Mengawali karirnya sejak tahun 2012 silam. Berkecimpung pewarta keuangan, perbankan, ekonomi makro dan mikro serta pasar modal.