Logo
>

Perhatikan Rekomendasi Empat Saham ini dan Kinerjanya!

Ditulis oleh Yunila Wati
Perhatikan Rekomendasi Empat Saham ini dan Kinerjanya!

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Di saat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami koreksi sebesar 0,41 persen dan ditutup pada level 7.627,60 pada perdagangan Kamis, 29 Agustus 2024, ada beberapa saham yang patut dicermati untuk perdagangan Jumat, 30 Agustus 2024. Berikut ini adalah rekomendasi teknikal yang dapat membantu dalam mengambil keputusan:

    1. PT Merdeka Battery Minerals Tbk (MBMA)

      Saham MBMA masih menunjukkan tren naik (uptrend) namun belum mampu menembus garis Moving Average 20 (MA20). Meskipun indikator Stochastic menunjukkan potensi penurunan ke area oversold, ada peluang positif pada indikator MACD.Rekomendasi: Speculative buy

      Support: Rp530

      Resistance: Rp570

      Analis: Herditya Wicaksana, MNC Sekuritas

    2. PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO)

      Saham SIDO berada dalam kondisi yang kurang menguntungkan. Indikator MACD menunjukkan tren penurunan yang berkelanjutan, dengan Stochastic di level 13 yang juga mengarah ke bawah. Candle berada di garis bawah Bollinger Band, yang menandakan tekanan jual.Rekomendasi: Sell

      Support: Rp650

      Resistance: Rp700

      Analis: Kiswoyo Adi Joe, Nawasena Abhipraya Investama

    3. PT Barito Pacific Tbk (BRPT)

      Setelah menutup gap pada level 1.220, saham BRPT mengalami pullback normal. Volume perdagangan yang signifikan menjadi indikasi adanya tekanan jual yang agresif. Jika terjadi konsolidasi di area support 1.100, saham ini memiliki potensi untuk rebound.Rekomendasi: Buy on support

      Support: Rp1.100

      Resistance: Rp1.220

      Stop loss:

      Analis: Alrich Paskalis T, Phintraco Sekuritas

    4. PT Malindo Feedmill Tbk (MAIN)

      MAIN sedang menguji pola three black crows dengan indikator RSI yang melemah. MACD dan Stochastic juga menunjukkan penurunan, disertai volume perdagangan yang menurun. Namun, saham ini berpotensi rebound jika berhasil bertahan di atas area 775-795.Rekomendasi: Buy on weakness

      Support: Rp775

      Resistance: Rp900

      Analis: Achmad Yaki, BCA Sekuritas

    Kinerja Saham

    Setelah dilihat rekomendasi para analis terhadap empat saham tersebut, yaitu MAIN, BRPT, SIDO, dan MBMA, berikut kinerja keempatnya:

    PT Malindo Feedmill Tbk (MAIN)

    Selama lima tahun terakhir, saham PT Malindo Feedmill Tbk (MAIN) mengalami perjalanan yang cukup berliku di pasar saham. Pada 1 Februari 2019, saham MAIN sempat mencapai titik tertinggi di level Rp1.920 per lembar saham, namun kemudian menghadapi tekanan signifikan hingga menyentuh titik terendah di level Rp384 per saham pada 24 Maret 2020.

    Hingga penutupan perdagangan pada 23 Januari 2024, saham MAIN berada di level Rp500 per lembar, mencatat penurunan sebesar 70 persen dibandingkan dengan lima tahun sebelumnya. Meski demikian, saham ini berhasil mencatat kenaikan sebesar 6 persen secara year-on-year (YoY), memberikan harapan bagi para investor.

    Di tengah fluktuasi harga saham, kinerja keuangan perseroan juga menunjukkan tren yang kurang menggembirakan dalam tiga tahun terakhir. Laba bersih MAIN merosot tajam dari Rp152 miliar pada 2019 menjadi hanya Rp26,2 miliar pada 2022, mencerminkan penurunan sebesar 44,4 persen berdasarkan Compound Annual Growth Rate (CAGR) tiga tahun.

    Hal ini menandakan tantangan yang dihadapi MAIN dalam menjaga efisiensi operasional dan mengendalikan biaya, meskipun pendapatan perusahaan justru meningkat.

    Pendapatan MAIN selama periode yang sama justru mencatatkan pertumbuhan yang cukup signifikan, naik dari Rp7,4 triliun pada 2019 menjadi Rp11,1 triliun pada 2022, dengan CAGR sebesar 14,2 persen. Pertumbuhan pendapatan ini seharusnya menjadi indikasi positif, namun tidak sepenuhnya diterjemahkan menjadi laba bersih yang memadai.

    Perseroan tampaknya masih menghadapi kendala dalam mengelola beban pokok penjualan dan beban usaha, yang berpengaruh terhadap profitabilitasnya.

    Namun, ada secercah harapan dalam laporan keuangan perseroan untuk periode Januari hingga September 2023. MAIN berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp46 miliar, berbalik dari rugi Rp51 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya. Pendapatan perseroan juga mengalami peningkatan sebesar 7,51 persen YoY, dari Rp8,37 triliun pada kuartal III/2022 menjadi Rp8,97 triliun pada kuartal III/2023.

    Peningkatan ini menandakan adanya upaya perbaikan yang dilakukan oleh manajemen dalam mengelola operasional perusahaan, meskipun tantangan masih tetap ada.

    Secara keseluruhan, meski saham MAIN masih dalam fase pemulihan dan menghadapi tekanan di beberapa tahun terakhir, ada indikasi perbaikan yang bisa menjadi katalis positif bagi kinerja saham dan keuangan perusahaan di masa mendatang. Investor mungkin akan menantikan bagaimana MAIN dapat terus mengoptimalkan pertumbuhan pendapatan dan memperbaiki margin keuntungannya dalam beberapa periode ke depan.

    PT Barito Pacific Tbk (BRPT)

    Selama dua bulan terakhir, saham PT Barito Pacific Tbk (BRPT) telah mengalami tren sideways, menunjukkan stabilitas harga dalam rentang yang relatif sempit tanpa arah yang jelas. Namun, pada Senin, 26 Agustus 2024, terjadi perubahan yang signifikan ketika saham BRPT berhasil breakout dari tren konsolidasi ini dan mencapai level tertinggi intraday di Rp1.180 per lembar saham. Meskipun pada akhir sesi harga saham BRPT menyusut ke Rp1.135, masih ada peningkatan sebesar 1,79 persen sejak awal sesi perdagangan.

    Salah satu indikator yang menarik adalah masuknya investor asing ke dalam saham BRPT. Dalam seminggu terakhir yang berakhir pada 23 Agustus 2024, beberapa investor besar asing terlihat mengakumulasi saham ini secara signifikan. Berikut adalah beberapa investor asing yang paling aktif:

    1. HSBC Holdings PLC: Perusahaan perbankan yang berbasis di London ini menjadi yang paling aktif, dengan akumulasi mencapai 1,36 juta lembar saham BRPT selama seminggu terakhir.
    2. BlackRock Inc.: Institusi investasi besar asal Amerika Serikat ini berada di posisi kedua, dengan pembelian sebesar 1,04 juta lembar saham BRPT. BlackRock kini menjadi pemegang saham asing terbesar kedua di BRPT dengan total kepemilikan mencapai 1,02 miliar lembar saham.
    3. Crédit Agricole Group: Perbankan asal Prancis ini juga turut membeli 387.864 lembar saham BRPT dalam periode yang sama.

    Selain itu, dua institusi lainnya, State Street Corp dan Empirical Finance LLC, juga menambah portofolio mereka di BRPT dengan masing-masing mengakumulasi 291.200 dan 287.590 lembar saham.

    Secara keseluruhan, investor asing telah mencatatkan pembelian bersih (net buy) sebesar Rp32,18 miliar di pasar reguler untuk saham BRPT selama seminggu terakhir. Masuknya investor asing dengan akumulasi yang signifikan ini bisa menjadi indikasi keyakinan pasar terhadap prospek jangka panjang saham BRPT.

    Pergerakan ini juga menunjukkan bahwa meskipun sempat terkoreksi, saham BRPT tetap menarik bagi investor asing, terutama mengingat potensi upside dari perusahaan yang memiliki portofolio bisnis yang kuat di berbagai sektor.

    Investor yang berminat dengan saham BRPT perlu memperhatikan pergerakan ini serta mempertimbangkan strategi yang tepat, mengingat adanya dukungan dari arus masuk modal asing yang dapat memberikan momentum positif pada harga saham ke depan.

    PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO)

    PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) sedang fokus meningkatkan kontribusi penjualan ekspornya, dengan target mencapai 15 persen dari total pendapatan perusahaan. Hingga Juni 2024, kontribusi ekspor masih berada di kisaran 8 persen.

    Untuk mencapai target tersebut, SIDO berencana memperluas pasar ekspor ke beberapa negara, termasuk Vietnam, yang akan menjadi fokus ekspansi pada paruh kedua tahun ini. Selain itu, perusahaan juga sedang menjajaki peluang untuk memperluas pasar hingga ke Benua Afrika.

    Selain Vietnam dan Afrika, SIDO juga berencana untuk meningkatkan penetrasi produk permen mereka di pasar Filipina dan Malaysia. Saat ini, pasar Malaysia menjadi tujuan ekspor utama, dengan kontribusi sebesar 4 persen terhadap total penjualan perusahaan. Sementara itu, Filipina dan Nigeria masing-masing menyumbang sekitar 1 persen dan 2 persen dari total penjualan.

    Pertumbuhan penjualan ekspor SIDO menunjukkan peningkatan yang signifikan, dengan kenaikan sebesar 73 persen year-on-year (yoy) pada semester pertama tahun 2024 dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Peningkatan ini mengindikasikan bahwa strategi ekspansi internasional yang dilakukan oleh SIDO berjalan efektif dan memberikan dampak positif pada kinerja perusahaan di pasar global.

    PT Merdeka Battery Minerals Tbk (MBMA)

    Prospektus saham PT Merdeka Battery Minerals Tbk (MBMA) menunjukkan bahwa dalam dua tahun terakhir, perusahaan ini berhasil mencatatkan kinerja yang tumbuh positif. Hingga periode yang berakhir pada 30 September 2023, MBMA mencatatkan Laba Sebelum Pajak Penghasilan sebesar USD42,99 juta, meningkat dari USD32 juta yang dicapai pada periode yang sama tahun sebelumnya, 30 September 2022.

    Peningkatan ini disebabkan oleh keuntungan atas perubahan nilai wajar pada kepemilikan ekuitas serta keberhasilan perusahaan dalam mengimplementasikan strategi bisnis dan keuangan secara efektif. Strategi ini memungkinkan MBMA untuk memaksimalkan efisiensi operasional dan memanfaatkan peluang pasar yang ada, sehingga menghasilkan pertumbuhan laba yang signifikan dari tahun ke tahun.

    Hasil yang positif ini mencerminkan solidnya fundamental perusahaan dan kemampuannya untuk mengelola aset serta operasional dengan baik, memberikan dampak positif terhadap kinerja keuangan secara keseluruhan.(*)

     

    Disclaimer:  Kabarbursa.com dan semua informasi, konten, materi, dan layanan yang disediakan di situs web ini atau melalui situs web ini hanya untuk tujuan informasi umum dan tidak merupakan nasihat investasi, keuangan, hukum, akuntansi, atau profesional lainnya.

    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Yunila Wati

    Telah berkarier sebagai jurnalis sejak 2002 dan telah aktif menulis tentang politik, olahraga, hiburan, serta makro ekonomi. Berkarier lebih dari satu dekade di dunia jurnalistik dengan beragam media, mulai dari media umum hingga media yang mengkhususkan pada sektor perempuan, keluarga dan anak.

    Saat ini, sudah lebih dari 1000 naskah ditulis mengenai saham, emiten, dan ekonomi makro lainnya.

    Tercatat pula sebagai Wartawan Utama sejak 2022, melalui Uji Kompetensi Wartawan yang diinisiasi oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), dengan nomor 914-PWI/WU/DP/XII/2022/08/06/79