Logo
>

Perkuat Posisi di Industri Nikel, HRUM Lakukan Aksi ini

Ditulis oleh Yunila Wati
Perkuat Posisi di Industri Nikel, HRUM Lakukan Aksi ini

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - PT Harum Energy Tbk (HRUM) baru-baru ini melakukan langkah strategis dalam memperkuat posisinya di sektor nikel dengan mengeksekusi transaksi pinjaman sebesar Rp1,43 triliun (USD95 juta) pada 30 September 2024. Transaksi ini melibatkan empat entitas perseroan, yaitu Tanito Harum Nickel (THN), Position, Harum Nickel Industry (HNI), dan Westrong Metal Industry (WMI).

    Dari total nilai transaksi, sebesar Rp756,9 miliar (USD50 juta) merupakan fasilitas pinjaman dari THN kepada Position, sementara Rp681,21 miliar (USD45 juta) pinjaman untuk WMI dari HNI. Manajemen Harum Energy mengungkapkan bahwa tujuan dari transaksi ini adalah untuk membiayai belanja modal, modal kerja, serta kebutuhan investasi bagi Position dan WMI.

    Setiap pinjaman yang diberikan akan dikenakan bunga atas jumlah pokok terutang dengan acuan SOFR (Secured Overnight Financing Rate) ditambah 2,60 persen per tahun, terhitung sejak tanggal pencairan hingga pelunasan seluruhnya. Hal ini menunjukkan komitmen Harum Energy dalam menjaga kesehatan finansial perusahaan sambil melakukan ekspansi di sektor yang sangat kompetitif.

    Akuisisi Saham NICAP

    Tidak hanya berhenti di pinjaman, HRUM juga resmi mengakuisisi 51 persen saham milik Nickel International Capital Pte Ltd (NICAP) yang berbasis di Singapura, senilai USD42,06 juta atau setara Rp640,2 miliar. Proses akuisisi saham baru NICAP ini berlangsung pada 26 September 2024.

    NICAP merupakan pemegang 49 persen saham PT Position, perusahaan pertambangan nikel yang beroperasi di Halmahera Timur, Maluku Utara, yang juga merupakan bagian dari portofolio bisnis HRUM.

    Direktur Utama HRUM Roy A. Gunara, menegaskan bahwa akuisisi ini tidak akan berdampak negatif terhadap kegiatan operasional, kondisi keuangan, atau kelangsungan usaha perusahaan. Dengan memiliki saham mayoritas di NICAP, HRUM memperkuat kontrolnya atas posisi di industri nikel yang tengah berkembang.

    Ekspansi ke Sektor Nikel

    Langkah akuisisi ini sejalan dengan strategi HRUM untuk mendiversifikasi portofolio bisnisnya. Pada awal April 2024, perusahaan ini juga telah mengakuisisi PT Blue Sparking Energy (BSE) senilai USD206,1 juta (Rp3,28 triliun), yang melalui anak usahanya, PT Tanito Harum Nickel (THN), memperoleh 51 persen saham dalam perusahaan tersebut.

    BSE kini berfokus pada pengolahan dan pemurnian nikel, termasuk pengembangan proyek smelter nikel berbasis hidrometalurgi di kawasan Indonesia Weda Bay Industrial Park (IWIP), Maluku Utara. Proyek ini diharapkan dapat memproduksi nickel-cobalt hydroxide intermediate (MHP) yang menjadi bahan baku penting untuk baterai kendaraan listrik (EV).

    Dengan kapasitas terpasang sekitar 67.000 ton, proyek ini diharapkan dapat memproduksi sekitar 10 persen nikel dan 7.500 ton kobalt, memperkuat posisi Harum Energy di pasar nikel yang terus berkembang.

    Rekomendasi HRUM

    Seorang analis, Rita Effendy, Kamis, 3 Oktober 2024, memberikan rekomendasinya sebagai berikut:

    • Tindakan: Beli (Buy)
    • Target Price (TP):

      • Rp1.480
      • Rp1.520

    • Stop Loss (SL):

      • Rp1.360
      • Rp1.320

    PT Harum Energy Tbk (HRUM) telah melakukan langkah-langkah strategis yang signifikan dalam memperkuat posisinya di industri nikel, termasuk eksekusi transaksi pinjaman dan akuisisi saham baru-baru ini. Dengan tujuan untuk memperluas kapasitas produksi dan meningkatkan daya saing di pasar global, prospek perusahaan terlihat positif.

    Rekomendasi ini mempertimbangkan potensi pertumbuhan yang didorong oleh investasi yang dilakukan oleh HRUM dalam sektor nikel, yang semakin penting mengingat meningkatnya permintaan untuk baterai kendaraan listrik. Investor disarankan untuk mempertimbangkan level-level harga yang ditetapkan sebagai TP dan SL untuk mengelola risiko dengan lebih baik.

    Kinerja HRUM

    Saham HRUM mencatat kenaikan sebesar 2,11 persen pada hari ini, dengan harga pembukaan di Rp1.440 dan harga penutupan saat ini di Rp1.450. Dalam perdagangan hari ini, saham HRUM mencapai level tertinggi di Rp1.480 dan terendah di Rp1.435. Ini menunjukkan adanya volatilitas di pasar, namun harga berhasil bertahan di atas level pembukaan. Dengan volume perdagangan mencapai 387.000 lot dan nilai transaksi sebesar Rp56,5 miliar, minat investor terhadap saham ini tetap tinggi.

    Level support terdekat berada di Rp1.440, sedangkan level resistance terdekat di Rp1.480. Jika harga dapat menembus level resistance ini, potensi kenaikan lebih lanjut dapat terjadi. Rata-rata harga saat ini di Rp1.459 menunjukkan bahwa harga saham berada dalam kisaran normal, meskipun dengan potensi untuk naik lebih tinggi jika sentimen pasar tetap positif.

    Saham HRUM menunjukkan performa positif dengan potensi kenaikan lebih lanjut. Investor disarankan untuk memperhatikan level resistance di Rp1.480 dan support di Rp1.440. Dengan perkembangan positif dalam sektor nikel dan langkah-langkah strategis yang diambil oleh manajemen, HRUM tetap menjadi pilihan menarik bagi investor yang mencari eksposur dalam industri ini.(*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Yunila Wati

    Telah berkarier sebagai jurnalis sejak 2002 dan telah aktif menulis tentang politik, olahraga, hiburan, serta makro ekonomi. Berkarier lebih dari satu dekade di dunia jurnalistik dengan beragam media, mulai dari media umum hingga media yang mengkhususkan pada sektor perempuan, keluarga dan anak.

    Saat ini, sudah lebih dari 1000 naskah ditulis mengenai saham, emiten, dan ekonomi makro lainnya.

    Tercatat pula sebagai Wartawan Utama sejak 2022, melalui Uji Kompetensi Wartawan yang diinisiasi oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), dengan nomor 914-PWI/WU/DP/XII/2022/08/06/79