KABARBURSA.COM - Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPP HIPMI) menilai pemerintah perlu mengambil langkah-langkah intervensi terhadap kenaikan harga barang, khususnya dengan menerapkan batas atas, untuk mengendalikan lonjakan harga menjelang Lebaran.
Sekjen BPP HIPMI, Anggawira, menyoroti fenomena kenaikan harga menjelang Lebaran yang rutin terjadi di hampir semua sektor, termasuk pangan, transportasi, dan energi. Menurutnya, dorongan biaya dan tarikan permintaan menjadi penyebab utama lonjakan harga tersebut.
Anggawira menekankan pentingnya kebijakan pemerintah yang dapat mengurangi dampak kenaikan harga terhadap daya beli masyarakat, yang kemudian berpengaruh pada perputaran ekonomi.
Dia juga mengimbau masyarakat untuk tidak panik menghadapi kenaikan harga, namun lebih bijak dalam mengalokasikan anggaran serta memprioritaskan pembelian kebutuhan utama.
Sebelumnya, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian juga menegaskan bahwa pemerintah akan menjaga harga barang dan jasa tetap stabil menjelang Lebaran.
Dia menginstruksikan pemerintah daerah untuk memastikan ketersediaan pasokan bahan pangan yang memadai dan memanfaatkan program gerakan pangan murah yang diinisiasi Badan Pangan Nasional (Bapanas) untuk mencegah kenaikan harga yang tinggi.
Dengan demikian, langkah-langkah pemerintah diharapkan dapat mengurangi dampak kenaikan harga dan menjaga stabilitas ekonomi jelang perayaan Idul Fitri 1445 H.