Logo
>

Permintaan Daging Melonjak Jelang Lebaran: Ini Penyebabnya

Ditulis oleh Hutama Prayoga
Permintaan Daging Melonjak Jelang Lebaran: Ini Penyebabnya

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Asosiasi Pengusaha Importir Daging Indonesia (Aspidi) menyampaikan permintaan daging sapi bisa melonjak menjelang Lebaran 2024. Hal ini  dikarenakan Bulog belum mendapat izin impor daging kerbau.

    Sekretaris Jenderal Aspidi, Suhandri, mengatakan belum ada izin Bulog untuk mengimpor daging kerbau bisa berdampak pada permintaan daging sapi.

    "Nanti kalau memang itu terjadi (Bulog tidak impor daging kerbau) itu otomatis (daging sapi) akan meningkat permintaannya," ujar dia kepada Kabar Bursa, Kamis 4 April 2024.

    Suhandri menjelaskan, daging kerbau sejatinya telah memiliki pasar di Indonesia. Menurutnya peminat daging ini kebanyakan adalah industri kecil atau UMKM

    Oleh karena itu,  jika Bulog tidak diizinkan mengimpor daging kerbau, kata Suhandri, masyarakat diperkirakan bakal beralih membeli daging sapi.

    Di sisi lain, Suhandri belum bisa memastikan  kenaikan harga daging sapi imbas potensi  permintaan yang melonjak. Menurutnya, hal ini tergantung dengan strategi pedagang.

    Kata dia, kenaikan harga bakal terjadi jika para pedagang membeli barang dengan jumlah besar serta di waktu yang sama.

    "Sebagai contoh, misal kebutuhan kami tinggi, lalu kami langsung mesen 40 ribu ton, itu pasti harganya naik karena waktunya singkat. Jadi yang penting strategi," ucap dia.

    Sebelumnya, Direktur Utama Perum Bulog, Bayu Krisnamurhi menyampaikan hingga kini pihaknya belum mendapat izin impor daging sapi dari pemerintah.

    Dia mengaku, sejak awal tahun Bulog sudah mengajukan impor daging kerbau sebanyak 100 ribu ton, namun hingga kini belum ada izin untuk merealisasikan hal itu.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Hutama Prayoga

    Hutama Prayoga telah meniti karier di dunia jurnalistik sejak 2019. Pada 2024, pria yang akrab disapa Yoga ini mulai fokus di desk ekonomi dan kini bertanggung jawab dalam peliputan berita seputar pasar modal.

    Sebagai jurnalis, Yoga berkomitmen untuk menyajikan berita akurat, berimbang, dan berbasis data yang dihimpun dengan cermat. Prinsip jurnalistik yang dipegang memastikan bahwa setiap informasi yang disajikan tidak hanya faktual tetapi juga relevan bagi pembaca.