KABARBURSA.COM - Bank Syariah Indonesia (BSI) Institute mengungkapkan bahwa antusiasme masyarakat untuk memberikan bingkisan atau hampers kepada kerabat atau teman cukup tinggi pada Lebaran 2024.
Menurut perhitungan BSI Institute, total potensi perputaran ekonomi dari pemberian hampers tersebut secara nasional mencapai Rp10,73 triliun.
Fatiya Rumi Humaira, Senior Quantitative Analyst BSI Institute, menyatakan bahwa tingkat konsumsi masyarakat selama periode Ramadan dan menjelang Lebaran tahun ini cukup tinggi, mencapai 66,1 persen.
Di tengah peningkatan konsumsi tersebut, alokasi untuk aktivitas ekonomi yang bersifat altruisme (KBBI: sifat yang lebih memperhatikan dan mengutamakan kepentingan orang lain) juga cukup tinggi.
“Sebanyak 21 persen masyarakat memberi hampers kepada kerabat atau saudara selama periode Ramadan Idul Fitri. Rata-rata biaya hampers adalah sebesar Rp365.350,” mengutip laporan BSI Institute quarterly (Kuartal I 2024), Rabu 10 April 2024.
Dari pemberian hampers tersebut, hampir sepertiganya atau 26,6 persen berisikan kue Lebaran bertajuk tepung dan gula.
Selain pemberian hampers, antusiasme konsumsi masyarakat selama periode Ramadan dan Lebaran tahun ini yakni sebanyak 70 persen digunakan untuk membersihkan rumah jelang puasa. Masih terkait rumah, 19,1 persen juga membeli perlengkapan atau dekorasi rumah selama Ramadan.
Disamping itu, salah satu metode yang cukup banyak digunakan untuk berbelanja kebutuhan Ramadan. Adapun beberapa aspek pertimbangan utama untuk berbelanja online adalah diskon/promo (91,2 persen), harga (86,2 persen), kecepatan pengiriman (60,3 persen).
Kemudian, ulasan pembeli lain (47,1 persen), variasi metode pembayaran (45,9 persen), garansi sampai sebelum hari raya (30,3 persen), jangkauan area pengiriman (27,1 persen), dan keramahtamahan pelayanan (24 persen).
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.