KABARBURSA.COM - Perputaran uang mengalami kenaikan signifikan menjelang Natal dan tahun baru 2024, demikian kata Peneliti Bidang Ekonomi di pusat penelitian kebijakan publik, The Indonesian Institute (TII), Putu Rusta. Dalam prediksinya, Putu Rusta menyatakan bahwa perputaran uang pada periode ini diperkirakan akan bernilai cukup drastis.
Menyikapi hal ini, Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) sebelumnya memproyeksikan kontribusi Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 sekitar Rp 802,5 triliun. Angka ini didasarkan pada data Kementerian Perhubungan yang mencatat 26.750.000 keluarga merayakan libur Natal dan Tahun Baru. Dengan asumsi setiap keluarga membawa rata-rata Rp 3 juta, maka perhitungan perputaran ekonomi mencapai Rp 802,5 triliun.
"Sebut saja perputaran ekonominya dengan ukuran yang tadi itu Rp80,25 triliun. Ini baru asumsi setiap keluarga bawa uang Rp3 juta tadi," kata Putu
Putu Rusta menjelaskan bahwa angka tersebut belum termasuk mobilitas melalui pesawat, travel, kereta, kendaraan pribadi, dan belanja di rest area, yang dapat meningkatkan perputaran uang di tingkat domestik. Dengan demikian, ia memperkirakan perputaran uang bisa melampaui Rp 100 triliun.
"Menurut saya bisa di atas Rp100 triliun perputarannya," ujar Putu.
Selain pertumbuhan perputaran uang dari tahun sebelumnya, melihat angka inflasi November 2023 yang mencapai 2.86 persen (year-on-year) menunjukkan bahwa daya beli masih terjaga di level yang cukup baik. Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) yang mencapai 123.6 pada November 2023, mengindikasikan bahwa keyakinan konsumen berada dalam zona optimis.
Puncak arus mudik libur Natal diperkirakan terjadi pada 22-23 Desember 2023, sementara puncak arus balik dijadwalkan pada 26-27 Desember 2023. Untuk libur tahun baru, puncak arus mudik diperkirakan pada 29-30 Desember 2023, dan arus balik pada 1-2 Januari 2024.