Logo
>

Persoalan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Disorot Tajam

Ditulis oleh KabarBursa.com
Persoalan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Disorot Tajam

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (Dirjen Bea Cukai) mendapat sorotan tajam baru-baru ini karena berbagai masalah yang muncul, memicu keluhan dari masyarakat terkait pelayanan lembaga di bawah Kementerian Keuangan.

    Menurut laman resmi Dirjen Bea Cukai, lembaga ini bertugas merumuskan dan melaksanakan kebijakan dalam bidang pengawasan, penegakan hukum, pelayanan, dan fasilitasi. Tujuan utamanya adalah untuk mengoptimalkan penerimaan negara sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

    Beberapa masalah yang melibatkan Dirjen Bea Cukai dan menjadi pembicaraan hangat di kalangan warganet adalah sebagai berikut:

    1. Hibah Alat Belajar Tertahan dan Dikenakan Bea Masuk

    Sebuah cerita viral mengenai penahanan alat pembelajaran siswa tunanetra dari OFHA Tech, perusahaan Korea Selatan, memicu kontroversi. Alat taptilo yang dihibahkan untuk SLB-A Pembina Tingkat Nasional Jakarta disertai dengan tagihan bea masuk dan denda yang mencapai ratusan juta rupiah.

    Menurut pihak Bea Cukai, barang tersebut harus membayar PIBK sebesar Rp116 juta, meskipun seharusnya barang hibah tidak dikenakan biaya. Bea Cukai mengakui kurangnya komunikasi dengan perusahaan jasa titipan (PJT) dan pihak sekolah, menyebabkan penundaan dalam proses penyelesaian.

    2. Paket Mainan dari Luar Negeri Tertahan

    Seorang konten kreator mengeluhkan penahanan paket robot mainan dari luar negeri oleh Bea Cukai, yang mengganggu rencananya untuk unboxing produk tersebut. Meskipun paket tersebut seharusnya tiba lebih awal, penundaan terjadi karena proses di Bea Cukai.

    3. Pembelian Sepatu dengan Denda Tinggi

    Seorang pengguna TikTok membagikan pengalamannya tentang pembelian sepatu impor yang berujung pada tagihan pajak dan denda yang jauh melebihi harga barang. Bea Cukai menjelaskan bahwa sanksi dikenakan karena kesalahan dalam penilaian nilai pabean barang.

    4. Pajak Tinggi pada Tas Bermerk

    Sebuah video menampilkan seorang penumpang bandara yang diminta membayar bea masuk dan pajak yang tinggi atas tas bermerk. Meskipun terjadi perdebatan mengenai harga asli tas, petugas Bea Cukai bersikeras pada jumlah yang harus dibayar.

    5. Pembelian Jaket dengan Tagihan yang Tinggi

    Penyanyi Cakra Khan mengeluhkan tagihan pajak dan ekspedisi yang tinggi atas pembelian jaket impor. Meskipun ditawari opsi banding, ia merasa keberatan dengan jumlah yang diminta.

    Permasalahan ini menyoroti pentingnya komunikasi yang lebih baik antara Bea Cukai, perusahaan, dan masyarakat, serta perlunya peningkatan transparansi dalam proses penilaian dan penyelesaian barang impor.

    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    KabarBursa.com

    Redaksi