Logo
>

Pertemuan Terakhir Federal Reserve Tahun ini: Apa Dampaknya bagi Pasar Eropa?

Ditulis oleh Pramirvan Datu
Pertemuan Terakhir Federal Reserve Tahun ini: Apa Dampaknya bagi Pasar Eropa?

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Pasar Eropa diperkirakan akan dibuka dengan arah yang bervariasi pada hari Senin, karena para pelaku pasar bersiap menyambut pertemuan Federal Reserve yang menjadi sorotan utama minggu ini.

    Indeks FTSE 100 Inggris diprediksi akan turun 4 poin, menjadi 8.292, sementara DAX Jerman diperkirakan naik 36 poin di angka 20.443. Di sisi lain, CAC Prancis diperkirakan akan turun 1 poin di level 7.401, dan FTSE MIB Italia diperkirakan naik 16 poin ke angka 34.876, menurut data dari IG. Seperti dilansir cnbc di Jakarta, Senin 16 Desember 2024.

    Keputusan yang akan diumumkan oleh Fed pada 18 Desember menjadi pusat perhatian pasar global minggu ini. Alat CME Fedwatch memperkirakan peluang 96 persen untuk pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin oleh bank sentral. Para pedagang pun akan memantau pernyataan kebijakan terbaru serta konferensi pers Ketua Fed Jerome Powell untuk mencari petunjuk lebih lanjut mengenai arah suku bunga ke depan.

    Di Eropa, investor akan mengalihkan perhatian mereka ke Berlin pada hari Senin, di mana mosi percaya akan dilakukan di parlemen. Kanselir Olaf Scholz diperkirakan akan meminta parlemen Jerman untuk menyatakan tidak percaya padanya, yang memungkinkan pemilihan dadakan pada Februari mendatang. Langkah ini diambil setelah koalisi pemerintahannya runtuh bulan lalu.

    Rilis data ekonomi yang menonjol pada hari ini meliputi data indeks manajer pembelian (PMI) manufaktur dan layanan kilat dari Prancis dan Jerman.

    Federal Reserve diperkirakan akan memangkas suku bunga sebesar 0,25 poin persentase pada Rabu mendatang. Namun, perhatian pelaku pasar akan tertuju pada pernyataan kebijakan terbaru dan konferensi pers Jerome Powell untuk mencari sinyal mengenai langkah berikutnya.

    Hingga malam Minggu, harga di pasar berjangka dana Fed menunjukkan kemungkinan 95,3 persen pemangkasan suku bunga pada minggu ini, menurut alat CME FedWatch. Meskipun demikian, para pedagang juga memperkirakan bahwa Fed akan menghentikan siklus pemangkasan suku bunga pada Januari mendatang.

    Ini bisa menjadi kabar baik bagi para investor yang masih merasa cemas terhadap arah inflasi yang tidak pasti. Logan Moulton, manajer portofolio di Intelligent Wealth Solutions, menilai inflasi lebih sulit dikendalikan dari yang diperkirakan sebelumnya oleh pejabat Fed, dan ia memperingatkan adanya risiko tekanan inflasi lebih lanjut seiring pemerintahan Trump yang baru.

    “Menghadapi tahun 2025, saya kira Fed setidaknya harus berhenti sejenak,” ujar Moulton.

    Penurunan Suku Bunga Terbaru

    Bursa saham Eropa diperkirakan akan dibuka dengan pelemahan pada hari Jumat ini, seiring dengan perhatian investor yang tertuju pada keputusan penurunan suku bunga terbaru dari Bank Sentral Eropa. Ini terjadi setelah hari yang sibuk dalam kebijakan moneter di sesi sebelumnya.

    FTSE 100 diperkirakan akan dibuka lebih rendah sebanyak 22 poin, pada 8.287, sementara DAX Jerman diperkirakan turun 35 poin, mencapai 20.391. CAC Prancis juga diprediksi turun 21 poin pada 7.400, dan FTSE MIB Italia anjlok 38 poin menjadi 34.799, berdasarkan data IG. Seperti dilansir cnbc di Jakarta, Jumat 13 Desember 2024.

    Pada hari Kamis, Bank Sentral Eropa (ECB) memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin, yang menjadi penurunan keempat di tahun ini, dan mengisyaratkan kemungkinan pemangkasan lebih lanjut pada 2025.

    Bank Nasional Swiss juga mengumumkan pemangkasan suku bunga sebesar 50 basis poin, yang lebih besar dari perkiraan pasar, sementara bank sentral Denmark mengurangi suku bunga sebesar 25 basis poin.

    Para pengamat kebijakan moneter kini berfokus pada keputusan yang akan diambil oleh Federal Reserve AS dan Bank of England minggu depan, serta arah kebijakan suku bunga mereka.

    Di hari Jumat, perhatian investor akan tertuju pada data inflasi terbaru dari Perancis dan angka Produk Domestik Bruto (PDB) untuk tiga bulan terakhir dari Inggris. Selain itu, data kepercayaan konsumen Inggris juga akan dirilis, meskipun tidak ada laporan pendapatan perusahaan yang diharapkan.

    Di sisi lain, pasar Asia-Pasifik cenderung melemah pada sesi sebelumnya, dengan kerugian terbesar di China setelah Beijing menegaskan perubahan kebijakannya yang baru-baru ini diumumkan, serta menekankan rencana untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi setelah pertemuan penting pada Kamis.

    Kontrak berjangka AS juga menunjukkan penurunan, setelah sesi yang buruk di Wall Street.

    Pemilihan Presiden Amerika Serikat

    Bursa saham Eropa diperkirakan akan mengawali pekan ini dengan sentimen positif pada Senin, dengan perhatian penuh tertuju pada pemilihan presiden AS yang digelar Selasa besok.

    Indeks FTSE 100 Inggris diperkirakan dibuka 4 poin lebih rendah di 8.173, sementara DAX Jerman naik 11 poin di 19.261, CAC Prancis meningkat 2 poin di 7.415, dan FTSE MIB Italia naik 74 poin ke 34.507 menurut data dari IG. Seperti dilansir di Jakarta, Senin 4 November 2024.

    Laporan pendapatan akan mencakup BioNTech dan Ryanair, ditambah rilis data indeks manajer pembelian (PMI) manufaktur Eropa yang sangat dinanti.(*)

    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Pramirvan Datu

    Pram panggilan akrabnya, jurnalis sudah terverifikasi dewan pers. Mengawali karirnya sejak tahun 2012 silam. Berkecimpung pewarta keuangan, perbankan, ekonomi makro dan mikro serta pasar modal.