KABARBURSA.COM - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) mencatatkan perkembangan yang signifikan dalam aspek tabungan payroll pada tahun 2024, dengan mengalami kenaikan sebesar 12,9 persen Year on Year (YoY), mencapai total Rp78,1 triliun. Capaian ini berkontribusi besar terhadap pertumbuhan total Dana Pihak Ketiga (DPK) BBNI yang memperkuat posisi keuangan bank ini pada akhir tahun 2024.
Direktur Retail Banking BBNI Corina Leyla Karnalies mengatakan, pencapaian ini berkat bertambahnya nasabah yang menyalurkan payroll mereka melalui BNI. Secara keseluruhan, tabungan yang tercatat di rekening nasabah perseroan mengalami kenaikan 11,3 persen YoY, dengan nilai total tabungan yang tercatat sebesar Rp257,54 triliun. Peningkatan ini juga didorong oleh transformasi digital yang dilakukan bank, baik untuk segmen ritel maupun institusi.
Sebagai bagian dari inovasi perbankan digital, BBNI meluncurkan aplikasi mobile banking terbaru bernama Wondr by BNI pada tahun 2024. Aplikasi ini dirancang untuk memenuhi kebutuhan segmen ritel konsumer dalam bertransaksi dengan lebih mudah dan praktis.
Selain itu, bagi nasabah korporasi dan bisnis, bank juga memperkenalkan fitur Single Sign-On pada BNIdirect, sebuah solusi yang mempermudah proses transaksi perbankan. Peningkatan kualitas digital ini turut berkontribusi pada kenaikan total Dana Pihak Ketiga (DPK) BBNI yang mencapai Rp805,5 triliun pada akhir tahun.
Menurut Corina, strategi BNI yang memprioritaskan pengembangan solusi keuangan berbasis digital ini berhasil menjaga kepercayaan nasabah dan mendorong kenaikan jumlah tabungan payroll serta CASA (Current Account Savings Account) yang lebih transaksional. Kepercayaan masyarakat terhadap berbagai layanan keuangan yang ditawarkan BNI, terutama dalam hal pembayaran gaji yang dilakukan tepat waktu, terus meningkat seiring dengan pelayanan yang semakin baik.
Memasuki tahun 2025, BBNI berkomitmen untuk mempertahankan momentum pertumbuhan payroll dengan memberikan berbagai layanan dan keuntungan kepada nasabah. Salah satu inisiatif yang disiapkan bank adalah program Employee Benefit, yang menawarkan sejumlah produk unggulan, seperti kredit tanpa agunan, kredit perumahan, kartu kredit, hingga literasi investasi.
Dengan menawarkan beragam manfaat ini, BNI berharap bisa semakin memperkuat loyalitas nasabah perusahaan yang memilih BNI sebagai pengelola payroll.
Selain itu, BNI terus memaksimalkan potensi cross-selling produk berbasis payroll untuk mempererat hubungan dengan nasabah. Salah satu langkah yang dijalankan adalah dengan menawarkan solusi kredit konsumsi dengan bunga yang lebih kompetitif.
Langkah ini dirancang untuk memberikan pengalaman finansial yang lebih personal dan lebih baik bagi para karyawan mitra korporasi BNI, serta memberikan berbagai alternatif solusi bagi mereka dalam memenuhi kebutuhan keuangan mereka.
Sebagai bagian dari visi jangka panjang, BNI juga berusaha untuk memberikan solusi keuangan yang lebih beragam bagi seluruh segmen nasabahnya, baik itu segmen ritel maupun korporasi. Dengan memperkenalkan inovasi digital dan memperkuat layanan untuk payroll, BNI optimis dapat mempertahankan posisinya sebagai bank yang terpercaya dan relevan dalam menghadapi kebutuhan finansial masyarakat di Indonesia.
Target Pertumbuhan Kredit
Dari sisi pertumbuhan kredit, BBNI menargetkan pertumbuhan kredit sebesar 8-10 persen pada 2025, dengan fokus utama pada segmen korporasi dan konsumer. Target tersebut sedikit lebih rendah dibandingkan pencapaian kredit BNI pada 2024 yang tercatat sebesar 11,9 persen, serta proyeksi Bank Indonesia (BI) yang memperkirakan pertumbuhan kredit industri perbankan pada 2025 akan berada di kisaran 11-13 persen.
Direktur Keuangan BNI Novita Widya Anggraini, mengungkapkan bahwa BNI memperkirakan pertumbuhan kredit tahun ini akan mencapai angka 8-10 persen. Untuk segmen kredit korporasi, BNI mematok target pertumbuhan antara 10-12 persen, sementara untuk segmen kredit konsumer, target serupa juga ditetapkan.
"Kami melihat prospek positif di segmen korporasi, terutama di sektor komunikasi, infrastruktur, dan industri. Hal ini juga sejalan dengan program pemerintah untuk pemerataan pembangunan dan penguatan industri," ujar Novita dalam Paparan Kinerja Keuangan 2024 yang digelar secara daring pada Rabu, 22 Januari 2025.
Pada segmen konsumer, BNI mengandalkan tiga produk unggulan, yaitu kredit payroll, kredit pemilikan rumah (KPR), dan pembiayaan bersama (joint financing) dengan anak perusahaan BNI Finance. Menurut Novita, peluang pertumbuhan di segmen korporasi dan konsumer dipandang cukup tinggi, berkat berbagai produk tersebut yang masih memiliki permintaan yang besar di pasar.
Dengan fokus pada sektor-sektor yang tengah berkembang dan memperkuat produk unggulan di kedua segmen tersebut, BNI optimis dapat mencapai target pertumbuhannya pada tahun 2025, sekaligus mendukung keberlanjutan pencapaian positif yang diraih pada 2024.(*)
Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak, membeli, atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analisis atau sekuritas yang bersangkutan, dan Kabarbursa.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian investasi yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.