KABARBURSA.COM - Perubahan iklim dinilai masih menjadi tantangan bagi sektor pertanian Indonesia pada kuartal II 2024. Pemerintah pun diminta untuk mengantisipasi hal ini.
"Perubahan iklim masih akan terus menjadi tantangan ke depan," ujar pengamat pertanian Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia (AEPI), Khudori kepada Kabar Bursa, Kamis, 9 Mei 2024.
Lebih lanjut Khudori meminta agar pemerintah bisa mengantisipasi hal tersebut dengan berbagai cara. Salah satunya adalah meningkatkan produksi dan produktivitas pangan, terutama beras.
"Selain itu, pemerintah juga perlu menjamin harga GKP (Gabah Kering Panen) tetap menguntungkan petani," kata Khudori.
Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat lapangan usaha pertanian terkontraksi 3,54 persen pada kuartal I 2024.
Plt Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan terkontraksi sektor pertanian diakibatkan oleh El Nino. Hal ini mengakibatkan penurunan produksi komoditas pertanian, khususnya tanaman pangan.
"El Nino yang terjadi sejak semester II-2023 dan tekanannya berkurang pada April 2024 telah menyebabkan produksi beras dan jagung nasional turun. Beras, misalnya, pada 2023, total produksinya 31,1 juta ton atau turun 1,36 persen secara tahunan," jelas Khudori.
Kemudian, pada Januari-Maret 2024, lanjut Khudori, data kerangka sampel area BPS menunjukkan total produksi beras nasional sebanyak 5,78 juta ton. Jumlah tersebut turun sebesar 37,98 persen dibandingkan triwulan I-2023 yang sebanyak 9,32 juta ton.
Dia bilang, El Nino juga menyebabkan panen raya padi hasil musim tanam I mundur dari biasanya Maret menjadi April 2024. Hal itu menyebabkan input sektor pertanian tanaman pangan terhadap PDB triwulan I 2024 juga kecil.
"Di samping itu, pada triwulan I 2024, harga gabah kering panen (GKP) di tingkat petani sangat tinggi, bahkan ada yang tembus Rp8.000 per kg di sejumlah daerah. Namun, lantaran baru sedikit daerah yang panen padi, hanya sedikit petani yang menikmati kenaikan harga GKP itu," terang Khudori.
Menurut Khudori situasi perberasan pada tahun lalu hingga triwulan I 2024 menjadi pembelajaran bagi pemerintah.
Penurunan produksi beras akibat El Nino dan kenaikan harga GKP yang tidak dirasakan banyak petani berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.