Logo
>

Petronas Teken Kontrak 30 Tahun untuk Blok Bobara

Ditulis oleh KabarBursa.com
Petronas Teken Kontrak 30 Tahun untuk Blok Bobara

KABARBURSA.COM - Perusahaan minyak dan gas Malaysia, Petronas, melalui anak perusahaannya, Petronas E&P Bobara Sdn Bhd, telah secara resmi menandatangani kontrak bagi hasil (Production Sharing Contract/PSC) untuk Wilayah Kerja (WK) Bobara di Provinsi Papua Barat.

Penandatanganan tersebut berlangsung dalam acara pembukaan Indonesia Petroleum Association (IPA) Conference and Exhibition (Convex) ke-48 pada hari ini, Selasa, 14 Mei 2024.

Kontrak bagi hasil Blok Bobara disaksikan oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif, dan Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM yang juga menjabat sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM, Dadan Kusdiana.

Dadan mengatakan, dalam kerangka kontrak ini, WK Bobora akan menjadi wilayah eksplorasi yang beroperasi selama 30 tahun.

“Kontrak Bagi Hasil WK Bobora merupakan WK eksplorasi dengan jangka waktu 30 tahun,” ujar Dadan.

Kementerian ESDM menetapkan Petronas sebagai operator Blok Bobara berdasarkan hasil lelang Wilayah Kerja tahap III tahun 2023 melalui proses Lelang Reguler.

Nilai investasi yang dijanjikan untuk pengembangan Blok Bobara dalam kontrak tersebut mencapai USD16,92 juta atau sekitar Rp272,95 miliar (dengan asumsi kurs Rp16.132 per dolar AS). Sementara itu, bonus tanda tangan dari Blok Bobara adalah sebesar USD50.000 atau sekitar Rp806,60 juta.

Blok Bobara terletak di Provinsi Papua Barat dengan luas area mencapai 8.444 kilometer persegi. Blok ini memiliki potensi sumber daya minyak dan gas bumi sebanyak 6,8 miliar barel setara minyak (Barrel Oil Equivalent/BBOE).

Perpanjang kontrak Blok Ketapang

Di hari dan tempat yang sama, PC Ketapang II Ltd. (PCK2L), sebuah anak perusahaan dari Petronas Berhad, berhasil memperoleh perpanjangan Kontrak Bagi Hasil (Production Sharing Contract/PSC) selama 20 tahun untuk Wilayah Kerja (WK) atau Blok Ketapang yang terletak di Laut Jawa.

Penandatanganan perpanjangan PSC Blok Ketapang dilakukan oleh Menteri ESDM, Arifin Tasrif, Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), Dwi Soetjipto, serta Presiden Direktur Petronas Indonesia, Yuzaini MD Yusof, beserta timnya.

“Pagi ini kita juga akan menyaksikan penandatanganan dua PSC lagi, yaitu pertama WK Bobara hasil lelang tahun 2023, dan kedua WK Ketapang perpanjangan PSC,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM, Dadan Kusdiana.

PSC WK Ketapang akan berakhir pada tahun 2028. Perpanjangan PSC Ketapang diberikan secara resmi oleh pemerintah Indonesia melalui Kementerian ESDM pada tanggal 22 Desember 2023 dengan komposisi hak partisipasi yang sama.

Sebelumnya, Wakil Presiden Eksekutif dan Chief Executive Officer Hulu Petronas, Datuk Adif Zulkifli, menyatakan bahwa perpanjangan PSC ini akan memungkinkan Petronas untuk terus mengoptimalkan portofolio di Indonesia melalui proyek-proyek strategis utama yang telah direncanakan untuk Blok Ketapang.

“Sejak produksi minyak pertamanya pada tahun 2015, PCK2L telah menjadi salah satu pemain utama di sektor hulu di Jawa Timur, yang memberikan kontribusi signifikan dalam memenuhi kebutuhan energi di wilayah ini,” ujarnya dalam keterangan resmi pada Kamis, 4 Januari 2024.

Adif menegaskan bahwa Petronas akan terus memperkuat kerjasama yang kokoh dengan Pemerintah Indonesia dan mitra-mitranya untuk berkontribusi pada pencapaian target produksi nasional.

Saat ini, Petronas bertindak sebagai operator untuk PSC Ketapang, Madura Utara II, dan Ketapang Utara, yang semuanya terletak di lepas pantai Jawa Timur, serta sebagai mitra usaha patungan dalam tujuh PSC yang tersebar di daratan dan perairan Sumatra, Laut Natuna, Jawa Timur, dan Laut Timur Indonesia.

Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

Gabung Sekarang

Jurnalis

KabarBursa.com

Redaksi