KABARBURSA.COM - Setelah menguat cukup tajam dalam beberapa pekan terakhir, saham PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) akhirnya mengalami koreksi yang bisa dibilang wajar.
Pada perdagangan Selasa, 24 Juni 2025, saham PGEO ditutup di level Rp1.335, turun dari level puncaknya di atas Rp1.600 yang sempat dicapai belum lama ini.
Meski terlihat melemah, tekanan jual yang terjadi belum disertai lonjakan volume. Ini menandakan bahwa pelemahan kali ini lebih disebabkan oleh aksi ambil untung (profit-taking) ketimbang sinyal perubahan tren yang lebih serius.
Secara teknikal, PGEO kini berada di fase konsolidasi dan tengah menguji area support penting di kisaran Rp1.265 hingga Rp1.300. Area ini menjadi perhatian karena sebelumnya menjadi titik akumulasi sebelum harga melonjak.
Jika zona ini mampu bertahan, bukan tak mungkin saham ini akan kembali mendapat tenaga untuk melanjutkan tren naiknya.
Sejumlah indikator juga menunjukkan bahwa koreksi yang terjadi masih dalam batas sehat. Volume perdagangan justru cenderung menurun, menandakan bahwa tekanan jual tidak didominasi oleh panic selling.
Sementara indikator MACD, meski mulai melengkung ke bawah, belum memberikan sinyal divergensi negatif yang kuat. Investor tampaknya masih memilih menunggu konfirmasi arah berikutnya.
Bagi sebagian pelaku pasar, strategi “buy on weakness” bisa menjadi pertimbangan, yakni masuk secara bertahap di rentang Rp1.280 hingga Rp1.300, sambil menunggu tanda-tanda penguatan dari sisi teknikal.
Sedangkan bagi mereka yang lebih menunggu konfirmasi, level Rp1.400 menjadi ambang penting. Jika harga mampu menutup di atas titik ini dengan volume meyakinkan, peluang menuju target harga Rp1.440 hingga Rp1.520 terbuka kembali.
Meski begitu, pengelolaan risiko tetap perlu diperhatikan. Batas bawah di area Rp1.260 hingga Rp1.200 bisa dijadikan acuan stop loss, untuk berjaga-jaga apabila tekanan jual berlanjut dan support teknikal gagal bertahan.
Secara umum, saham PGEO masih menyimpan potensi jangka menengah, apalagi dengan tren transisi energi yang terus menguat dan komitmen pemerintah terhadap pengembangan energi terbarukan.
Selama support teknikal tetap bertahan dan tidak ada sentimen negatif signifikan dari sisi makro, saham ini masih layak untuk dipantau lebih dekat oleh investor yang berpikir strategis.
Rekam Jejak Pertamina Geothermal
PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) terus menunjukkan komitmennya sebagai pemain utama dalam pengembangan energi panas bumi di Indonesia. Dengan kapasitas terpasang mencapai 1.877,5 megawatt (MW), PGE tetap menjadi perusahaan terbesar di sektor ini.
Dari total kapasitas tersebut, sekitar 672,5 MW dikelola langsung oleh PGE, sementara 1.205 MW lainnya dioperasikan lewat skema kerja sama kontrak operasi bersama (JOC).
Sepanjang tahun 2024, PGE mencatatkan produksi listrik sebesar 4.827,22 gigawatt hour (GWh). Angka ini naik tipis 1,96 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Peningkatan tersebut salah satunya ditopang oleh kinerja beberapa wilayah operasional utama.
Area Kamojang membukukan kenaikan produksi sebesar 5,36 persen, Lumut Balai naik 2,72 persen, dan Lahendong tumbuh 0,4 persen. Angka-angka ini memberi sinyal bahwa aset-aset produksi panas bumi milik PGE masih bertumbuh dan terjaga performanya.
Kontribusi PGE terhadap penyediaan energi bersih di Indonesia juga tak bisa dipandang sebelah mata. Listrik dari fasilitas PGE kini memasok kebutuhan lebih dari dua juta rumah tangga.
Di saat yang sama, operasional perusahaan ini berkontribusi besar dalam pengurangan emisi karbon, diperkirakan mencapai 9,7 juta ton CO₂ per tahun. Ini menjadikan PGE sebagai salah satu pilar penting dalam mendukung upaya transisi energi dan komitmen iklim nasional.
Tak hanya fokus pada produksi energi, PGE juga menjaga konsistensi dalam aspek lingkungan dan sosial. Komitmen terhadap pelestarian lingkungan hidup dibuktikan melalui sederet penghargaan bergengsi.
Hingga saat ini, PGE telah mengoleksi 18 penghargaan PROPER Emas dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Yang paling mencolok, PGE Area Kamojang berhasil menyabet penghargaan ini selama 14 tahun berturut-turut, sebuah pencapaian yang belum bisa ditandingi oleh entitas energi manapun di Indonesia.
Rekam jejak ini menunjukkan bahwa PGE tidak sekadar fokus mengejar target produksi, tapi juga menjaga keseimbangan antara kinerja bisnis dan tanggung jawab terhadap lingkungan.
Di tengah meningkatnya kebutuhan energi bersih dan tekanan global untuk menurunkan emisi, PGE tampil sebagai pemain yang siap menjawab tantangan zaman, dengan performa yang solid dan komitmen yang terukur.(*)
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.