KABARBURSA.COM-Dalam beberapa waktu terakhir, harga saham blue chip di Bursa Efek Indonesia (BEI) mengalami penurunan. Namun, di sisi lain, saham lapis kedua dan ketiga justru menunjukkan kekuatan. Pertanyaannya, saham-saham mana yang masih menjanjikan untuk investasi?
Saham blue chip, yang merupakan saham lapis satu dengan kapitalisasi pasar besar dan fundamental yang kuat, biasanya tergabung dalam Indeks LQ45 di BEI. Namun, pada perdagangan Senin, 26 Februari 2024, terjadi penurunan pada Indeks LQ45 sebesar 0,26 persen.
Saat saham blue chip mengalami pelemahan, situasi ini juga mempengaruhi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), yang mengalami koreksi dalam beberapa sesi perdagangan terakhir.
Pengamat pasar, seperti Certified Elliott Wave Analyst Master Kanaka Hita Solvera Daniel Agustinus, melihat bahwa penurunan ini masih merupakan koreksi wajar, terutama setelah kenaikan signifikan sebelumnya pada saham blue chip.
Dalam situasi seperti ini, saham lapis kedua dan ketiga menjadi alternatif menarik. Pengamat Pasar Modal & Pendiri WH-Project William Hartanto menyoroti beberapa saham terafiliasi Grup Bakrie yang menunjukkan kenaikan, memberikan sinyal positif untuk saham-saham lapis ketiga.
Rekomendasi saham non blue chip yang patut dipertimbangkan antara lain PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA), PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR), dan PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA).
Selain itu, terdapat PT Malindo Feedmill Tbk (MAIN) dan PT Humpuss Maritim Internasional Tbk (HUMI) yang juga layak untuk diperhatikan.
Analis Emil Fajrizki dari Stocknow.id merekomendasikan saham ERAA dan PT Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES), sementara Daniel merekomendasikan JPFA, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN), PT Ulima Nitra Tbk (UNIQ), dan PT Kian Santang Muliatama Tbk (RGAS).
William menyematkan rekomendasi buy untuk saham UNIQ, JPFA, PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk (VKTR), PT Sinergi Multi Lestarindo Tbk (SMLE), PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA), PT Superkrane Mitra Utama Tbk (SKRN), dan PT Pulau Subur Tbk (PTPS).
Inilah beberapa saham non blue chip yang layak dipertimbangkan, namun tetap ingat bahwa investasi saham memiliki risiko tersendiri yang harus ditanggung oleh investor.