Logo
>

Pilpres AS Panas, Donald Trump Unggul Sementara

Ditulis oleh Moh. Alpin Pulungan
Pilpres AS Panas, Donald Trump Unggul Sementara

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Donald Trump dari Partai Republik sementara unggul dalam perolehan suara elektoral setelah mengantongi kemenangan di delapan negara bagian pada pemilihan presiden Amerika Serikat (Pilpres AS), Selasa, 5 November 2024. Di sisi lain, Kamala Harris dari Partai Demokrat baru meraih kemenangan di tiga negara bagian serta Washington, D.C.

    Namun, hasil akhir dari persaingan ini diprediksi belum akan ditentukan dalam waktu dekat karena beberapa negara bagian kunci masih menghitung suara dan bisa memakan waktu berjam-jam, bahkan berhari-hari.

    Seperti yang diperkirakan, perebutan kursi presiden kali ini akan ditentukan oleh tujuh negara bagian penentu, yaitu Georgia, North Carolina, Pennsylvania, Arizona, Michigan, Nevada, dan Wisconsin. Jajak pendapat menunjukkan persaingan sangat ketat di ketujuh negara bagian ini hingga hari pemilihan.

    Mengutip Reuters, Hingga pukul 8 malam waktu AS Timur (pukul 01.00 GMT Rabu), pemungutan suara telah berakhir di 25 negara bagian. Trump meraih 90 suara elektoral dengan kemenangan di negara bagian seperti Kentucky, Indiana, West Virginia, Alabama, Florida, Oklahoma, Missouri, dan Tennessee. Sementara Harris memperoleh 27 suara elektoral dari Vermont, Maryland, Massachusetts, dan Washington, D.C. Untuk menjadi presiden, seorang kandidat membutuhkan setidaknya 270 suara elektoral.

    Hasil exit poll nasional awal menunjukkan sekitar tiga perempat pemilih menganggap demokrasi AS sedang terancam. Data tersebut mencerminkan kecemasan publik terhadap sistem demokrasi setelah masa kampanye yang penuh ketegangan. “Demokrasi dan ekonomi menjadi isu paling penting bagi pemilih,” menurut survei yang menyebutkan bahwa sekitar sepertiga pemilih memprioritaskan masing-masing isu tersebut, diikuti oleh aborsi dan imigrasi.

    Dalam suasana kampanye yang begitu sengit, ketegangan politik AS semakin terlihat jelas. Trump terus menyebarkan narasi bahwa sistem pemilu AS tidak dapat dipercaya, sementara Harris memperingatkan bahwa kemenangan Trump dapat membahayakan demokrasi AS.

    “Jika saya kalah dalam pemilihan yang adil, saya akan menjadi yang pertama mengakuinya,” ujar Trump kepada wartawan, meski timnya memberi isyarat bahwa ia mungkin mengklaim kemenangan pada malam pemilihan, seperti yang ia lakukan empat tahun lalu.

    Di sisi lain, Harris, yang sudah mencoblos melalui surat di negara bagian asalnya, California, menghabiskan hari pemilu dengan wawancara radio dan rencana kunjungan ke kampus Howard University, tempatnya menempuh pendidikan.

    Puluhan juta warga AS yang memberikan suaranya, baik di TPS maupun melalui surat, menyaksikan ketegangan yang terus membara. Hanya sedikit gangguan dilaporkan, di antaranya ancaman bom yang tidak kredibel di beberapa negara bagian.

    Trump, yang memilih di dekat rumahnya di Palm Beach, Florida, dikabarkan akan menyaksikan hasil pemilu di klub Mar-a-Lago dan merencanakan pidato untuk para pendukungnya. Sementara itu, Elon Musk, CEO Tesla dan pendukung Trump, turut hadir di Mar-a-Lago untuk menyaksikan penghitungan suara bersama Trump.

    Pertarungan Bersejarah di Pilpres AS: Aborsi, Ekonomi, dan Imigrasi Jadi Fokus

    Siapa pun yang menang dalam pemilu ini, sejarah akan mencatat sebuah tonggak baru. Kamala Harris, 60 tahun, yang kini menjabat sebagai wakil presiden, berpotensi menjadi perempuan, perempuan kulit hitam, dan keturunan Asia Selatan pertama yang menduduki kursi presiden.

    Di sisi lain, Donald Trump, 78 tahun, yang telah dua kali dimakzulkan dan menjadi mantan presiden pertama dengan vonis kriminal, bisa mencetak rekor sebagai presiden pertama dalam lebih dari satu abad yang kembali berkuasa setelah jeda.

    Pemilu kali ini juga akan menentukan kendali atas kedua kamar Kongres. Demokrat menghadapi tantangan berat dalam mempertahankan mayoritas di Senat setelah kemenangan Jim Justice dari Partai Republik di West Virginia. Sementara itu, perebutan kursi di Dewan Perwakilan Rakyat terlihat seimbang dan sulit diprediksi.

    Di Dearborn, Michigan, Nakita Hogue (50) datang bersama putrinya yang masih mahasiswa, Niemah Hogue (18), untuk memberikan suara mereka bagi Harris. Niemah mengungkapkan ia menggunakan kontrasepsi untuk mengatur siklus haidnya, sementara sang ibu mengenang harus menjalani operasi setelah keguguran di usia 20-an.

    Keduanya khawatir jika para legislator Partai Republik membatasi layanan kesehatan reproduksi. “Untuk putri saya, yang sedang menapaki hidupnya sendiri, saya ingin dia punya pilihan itu,” ujar Nakita. “Dia harus bisa membuat keputusannya sendiri.”

    Sementara itu, di sebuah perpustakaan di Phoenix, Arizona, Felicia Navajo (34) dan suaminya, Jesse Miranda (52), hadir bersama salah satu dari tiga anak mereka untuk mendukung Trump.

    Miranda, seorang tukang pipa dari serikat pekerja yang bermigrasi ke AS dari Meksiko saat berusia empat tahun, meyakini bahwa Trump akan lebih mampu mengendalikan inflasi dan imigrasi. “Saya ingin melihat orang-orang baik datang ke sini, mereka yang mau bekerja dan hidup meraih impian Amerika,” ujarnya.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Moh. Alpin Pulungan

    Asisten Redaktur KabarBursa.com. Jurnalis yang telah berkecimpung di dunia media sejak 2020. Pengalamannya mencakup peliputan isu-isu politik di DPR RI, dinamika hukum dan kriminal di Polda Metro Jaya, hingga kebijakan ekonomi di berbagai instansi pemerintah. Pernah bekerja di sejumlah media nasional dan turut terlibat dalam liputan khusus Ada TNI di Program Makan Bergizi Gratis Prabowo Subianto di Desk Ekonomi Majalah Tempo.

    Lulusan Sarjana Hukum Universitas Pamulang. Memiliki minat mendalam pada isu Energi Baru Terbarukan dan aktif dalam diskusi komunitas saham Mikirduit. Selain itu, ia juga merupakan alumni Jurnalisme Sastrawi Yayasan Pantau (2022).