KABARBURSA.COM - PT Pegadaian mencatatkan peningkatan outstanding pinjaman dari bisnis konvensional dan syariah yang menunjukkan tren positif. Hingga Juni 2024, outstanding pinjaman perusahaan gadai ini mencapai Rp59,24 triliun. Angka ini mengalami kenaikan sebesar 16,51 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.
Sekretaris Perusahaan PT Pegadaian, Zulfan Adam, mengungkapkan bahwa dengan kinerja yang positif di pertengahan tahun ini, pihaknya semakin optimis mampu mencapai pertumbuhan double digit di akhir tahun. "Pegadaian masih mencatatkan kinerja yang positif, di mana nominal itu mampu menopang pertumbuhan bisnis tahun ini mencapai double digit," ujarnya, Rabu 24 Juli 2024.
Zulfan menambahkan bahwa salah satu pendorong utama pertumbuhan ini adalah kenaikan harga emas. Sepanjang semester I-2024, harga emas sempat menyentuh all time high. Kenaikan harga emas berdampak positif pada kinerja gadai, mengingat sebagian besar portofolio barang jaminan yang digadaikan adalah emas.
Selain itu, Pegadaian terus berupaya mengembangkan dan meningkatkan peluang bisnis melalui penambahan variasi jenis barang jaminan, perluasan jangkauan layanan melalui agen, serta meningkatkan layanan gadai secara digital.
Pada tiga bulan pertama tahun 2024, PT Pegadaian mencatat kinerja gemilang dengan pertumbuhan aset sebesar 14,3 persen year-on-year (yoy), meningkat dari Rp76,1 triliun menjadi Rp87 triliun. Outstanding Loan (OSL) Gross tumbuh 17,0 persen yoy dari Rp61,2 triliun menjadi Rp71,6 triliun. Laba bersih juga melonjak 33,2 persen, dari Rp1 triliun menjadi Rp1,4 triliun.
Pertumbuhan ini turut didorong oleh peningkatan jumlah nasabah Pegadaian sebesar 9,3 persen, dari 22,4 juta nasabah pada Maret 2023 menjadi 24,4 juta nasabah pada Maret 2024. Penyaluran pinjaman (omzet) pembiayaan juga tumbuh 10,7 persen, dari Rp49,4 triliun menjadi Rp54,7 triliun.
Direktur Utama PT Pegadaian, Damar Latri Setiawan, menyampaikan bahwa pencapaian tersebut tidak lepas dari kinerja Holding Ultra Mikro. "Kinerja memuaskan ini merupakan kado indah untuk Pegadaian yang telah genap berusia 123 tahun. Selain transformasi yang dijalankan dan konsistensi yang dilakukan, pencapaian ini juga berkat holding BUMN Ultra Mikro yang berhasil mendorong bisnis pembiayaan mikro melalui produk gadai dan investasi lewat produk non-gadai," ujar Damar.
Pembiayaan Kredit Usaha Rakyat (KUR) Syariah Pegadaian mencatat kinerja cemerlang dengan peningkatan sebesar 303,9 persen, mencapai Rp2,9 triliun di kuartal I 2024 dari Rp710 miliar di kuartal I 2023. Dari sisi rasio keuangan, Pegadaian semakin sehat dengan penurunan non-performing loan (NPL) dari 1,37 persen menjadi 1,24 persen, serta BOPO yang turun dari 65,27 persen menjadi 62,74 persen yoy.
Pegadaian senantiasa hadir di tengah masyarakat dengan memberikan literasi terkait investasi, melalui produk Cicil Emas dan Tabungan Emas yang tahan inflasi. Tidak hanya memfasilitasi pembiayaan produktif, tetapi juga pinjaman konsumtif seperti fitur Pembiayaan Wisata Religi, Multiguna Wisata, hingga pembiayaan kendaraan listrik yang dapat dinikmati oleh seluruh Sahabat Pegadaian.
Kinerja Holding Ultra Mikro (UMi)
Tahun 2023 lalu, PT Pegadaian terus menorehkan prestasi dalam mendorong pembiayaan usaha ultra mikro melalui produk gadai dan non-gadai. Sebagai bagian dari Holding Ultra Mikro (UMi) bersama PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) dan PT Permodalan Nasional Madani (PNM), Pegadaian berkomitmen memperluas inklusi keuangan di Indonesia.
Perkembangan bisnis ultra mikro di Pegadaian menunjukkan tren yang sangat positif. Segmen ini menjadi salah satu motor penggerak kinerja perusahaan. Berdasarkan keterbukaan informasi dari BRI sebagai induk holding UMi, pinjaman gadai Pegadaian mencapai Rp54,7 triliun, mengalami peningkatan 10,3 persen secara tahunan.
Pegadaian dalam memperkuat pembiayaan usaha ultra mikro tercermin dari berbagai inovasi produk dan layanan. Melalui sinergi dengan BRI dan PNM, Pegadaian terus mendukung pertumbuhan UMKM di seluruh pelosok negeri.
Holding Ultra Mikro (UMi) yang dibentuk pada tahun 2021 oleh PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI), PT Pegadaian, dan PT Permodalan Nasional Madani (PNM) menunjukkan kinerja yang positif di tahun 2024.
Penyaluran Kredit:
- Holding UMi berhasil menyalurkan kredit sebesar Rp 106,7 triliun per September 2024.
- Angka ini menunjukkan pertumbuhan 22 persen dibandingkan periode yang sama di tahun 2023.
- PNM menjadi kontributor terbesar dalam penyaluran kredit UMi, dengan porsi 52,4 persen
- BRI menyusul di urutan kedua dengan porsi 35,4 persen, dan Pegadaian dengan porsi 12,2 persen.
Jumlah Nasabah:
- Holding UMi menjangkau 36,6 juta nasabah per September 2024.
- Jumlah ini menunjukkan pertumbuhan 22 persen dibandingkan periode yang sama di tahun 2023.
- PNM juga menjadi kontributor terbesar dalam perolehan nasabah UMi, dengan porsi 64,6 persen.
- BRI menyusul di urutan kedua dengan porsi 29,8 persen, dan Pegadaian dengan porsi 5,6 persen. (*)
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.