KABARBURSA.COM - PT PLN Indonesia Power Unit Bisnis Pembangkitan (IP UBP) Priok di Jakarta telah menyiagakan 13 unit mesin pembangkit dengan daya mampu pasok sebesar 2.777,42 Megawatt untuk memastikan keandalan dan keamanan pasokan listrik menjelang perayaan Hari Raya Idul Adha 1445 Hijriah.
General Manager PLN Indonesia Power UBP Priok, IGAN Subawa Putra, menyatakan bahwa mereka akan memastikan daya pasok yang cukup dengan rata-rata Availability Factor (AF) sebesar 96,84 persen.
Sebanyak 133 personel operasional dengan peralatan yang memadai telah dikerahkan untuk memastikan proses produksi listrik berjalan lancar, termasuk kesiapan energi primer seperti LNG dan BBM. Untuk PLTGU Priok, kondisi LNG dinyatakan normal, dan BBM dengan Hari Operasi Produksi (HOP) berada dalam kondisi aman di atas 11,08 HOP, serta 11,81 jam OP untuk Pembangkit Senayan. Seperti dalam keterangan resmi di Jakarta, Sabtu 15 jUNI 2024.
Dukungan operasional perusahaan juga diperkuat dengan 73 personel pemeliharaan dan 74 personel pengamanan korporat untuk memastikan kehandalan pasokan listrik selama Idul Adha. Selain itu, sinergi dan kolaborasi dengan Polres Pelabuhan Tanjung Priok dilakukan untuk meningkatkan keamanan.
PLN Energi Primer Indonesia, sebagai Subholding PT PLN (Persero), juga memperkuat rantai pasok dan memastikan kebutuhan energi primer untuk seluruh unit pembangkit PLN Grup tercukupi. Stok batu bara dalam kondisi sangat aman dengan rata-rata di atas 20 HOP, berada di posisi 25-28 HOP, BBM di posisi 7-16 HOP, dan pasokan gas serta LNG terpenuhi sesuai jadwal pengiriman energi primer.
Direktur Utama PLN EPI, Iwan Agung Firstantara, memastikan bahwa pasokan listrik untuk masyarakat akan aman selama Hari Raya Idul Adha. Dengan terpenuhinya stok batu bara, gas, dan BBM, masyarakat dapat merayakan ibadah dengan nyaman dan tenteram tanpa gangguan listrik.
Andal Layani Masyarakat
PT PLN Indonesia Power memastikan pembangkit listrik dari energi baru dan terbarukan (EBT), seperti PLTA Saguling di Jawa Barat, dalam kondisi andal untuk melayani masyarakat selama libur Lebaran 2024.
Direktur Utama PLN Indonesia Power (PLN IP), Edwin Nugraha Putra, menyatakan bahwa manajemen secara langsung mengawal dan memastikan keandalan pembangkit di Central Control Room (CCR) PLTA Saguling.
Pembangkit EBT ini berkontribusi terhadap sistem kelistrikan Jawa-Bali sebesar 2,7 persen dari total 27.700 MW dan berfungsi sebagai black start sistem jaringan 500 kV Jawa-Madura-Bali saat terjadi kendala kelistrikan.
Edwin menjelaskan bahwa UBP Saguling memiliki peran penting dalam sistem kelistrikan Jawa-Bali. Listrik yang dihasilkan disalurkan melalui Gardu Induk Tegangan Ekstra Tinggi (GITET) Saguling dan diinterkoneksikan ke sistem jaringan se-Jawa dan Bali melalui saluran udara tegangan ekstra tinggi (SUTET) 500 kV.
“Kami bersama seluruh personel siaga di UBP Saguling akan selalu memastikan keandalan pembangkit, baik yang modern maupun heritage. Banyak dari pembangkit kami di UBP Saguling berdiri sejak zaman kolonial, namun tetap andal dalam memasok listrik,” ungkapnya.
Edwin menambahkan bahwa PLN IP UBP Saguling memiliki kapasitas terpasang sebesar 844,36 MW dengan tujuh subunit dan satu unit PLTA di bawah naungan anak perusahaan PLN IP, yaitu Rajamandala Electric Power. Kapasitas unit PLTA Saguling saja mencapai 700,72 MW.
Selain menyuplai listrik Jawa-Bali, PLTA Saguling juga berperan dalam mengamankan sistem Jawa-Bali apabila terjadi gangguan listrik, menurut Senior Manager PLN IP UBP Saguling, Doni Bakar.
Doni menjelaskan bahwa PLTA Saguling dapat dioperasikan sebagai black start dan berperan sebagai pengisian tegangan untuk menopang Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Suralaya yang menjadi tulang punggung kelistrikan Jawa-Bali.
Selain PLTA Saguling, tujuh subunit lainnya dari UBP Saguling juga turut berperan dalam penyediaan listrik di berbagai wilayah di sekitarnya.
Proyek Energi Hijau
PT PLN (Persero) melalui Sub Holding PLN Indonesia Power menandatangani Perjanjian Studi Pengembangan Bersama atau Joint Development Studi Agreement (JDSA) dengan China Energy Engineering Group Co., Ltd (CEEC) di Jakarta.
Kerja sama ini terkait pengembangan proyek energi hijau secara komprehensif di Sulawesi.
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menjelaskan, sebagai pemain kunci dalam agenda transisi energi di tanah air, PLN terus menjalin sinergi dengan mitra nasional dan global untuk mengakselerasi pemanfaatan energi baru terbarukan (EBT) secara masif. Hal ini juga sejalan dengan agenda Pemerintah untuk mencapai Net Zero Emissions (NZE) di tahun 2060 atau lebih cepat.
”Penandatanganan kerja sama ini menjadi momen penting mengingat dalam waktu dekat Pemerintah bersama PLN akan merilis Rencana Usaha Ketenagalistrikan Nasional (RUKN) yang baru. Di sana akan diatur terkait pembangunan pembangkit EBT skala besar dan green transmission line yang menghubungkan antar pulau di tanah air,” ujar Darmawan