KABARBURSA.COM - Di tengah ketidakpastian geopolitik, PT Prodia Widyahusada Tbk (PRDA), emiten layanan kesehatan, mengambil langkah strategis dengan mengakuisisi saham Proline, produsen alat kesehatan diagnostik in vitro yang sudah dikenal luas dan digunakan oleh banyak fasilitas kesehatan di Indonesia.
Dalam Keterbukaan Informasinya, Prodia menyatakan bahwa langkah ini diambil untuk memperkuat dan mengamankan rantai pasok perusahaan. Dalam industri layanan kesehatan, gangguan rantai pasok dapat menyebabkan gangguan operasional, peningkatan biaya, dan potensi kehilangan pelanggan.
Dengan memiliki saham di Proline, Prodia dapat memastikan kendali lebih besar atas rantai pasok. Ini mengurangi risiko keterlambatan dan ketidakpastian dalam logistik pihak ketiga. Selain itu, untuk mendukung pemerintah dalam membangun kemandirian alat kesehatan di Indonesia, Prodia yakin bahwa Proline adalah mitra yang tepat karena memiliki produk dengan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) yang tinggi.
Ini menunjukkan komitmen kami untuk mendukung industri lokal, mengurangi ketergantungan pada impor, dan memperkuat posisi Prodia sebagai penyedia solusi kesehatan berkualitas tinggi.
Direktur Utama Prodia, Dewi Muliaty, mengungkapkan, "Kami telah mempelajari kinerja Proline, yang menunjukkan hasil baik dari tahun ke tahun, terutama di tahun 2023.
Proline mampu mengembangkan produk diagnostik dengan TKDN tinggi dan mengisi kebutuhan bahan baku diagnostik bagi laboratorium swasta maupun pemerintah, yang pada akhirnya akan meningkatkan nilai bagi pemegang sahamnya. Dengan langkah strategis ini, kami berharap dapat semakin mengukuhkan posisi perusahaan dalam mengamankan pelayanan dan meningkatkan kinerja bisnisnya di tahun-tahun mendatang," Seperti dalam siaran pers, Jumat 28 Juni 2024.
Pembelian saham Proline juga menunjukkan komitmen Prodia untuk memperluas lini bisnisnya, tidak hanya di industri laboratorium kesehatan tetapi juga merambah industri alat kesehatan.
Direktur Keuangan Prodia, Liana Kuswandi, menambahkan, "Dengan mengambil bagian sebesar 39 persen saham di Proline, kami optimis dapat berkontribusi terhadap pendapatan perusahaan.
Dari aspek keuangan, langkah ini diharapkan dapat memberikan nilai tambah pada laba bersih, aset, dan ekuitas perusahaan, yang diproyeksikan akan terus meningkat di tahun-tahun mendatang."
Saat ini, Proline telah memiliki satu pabrik yang berlokasi di Kawasan Industri Jababeka III Cikarang, beroperasi sejak 15 Oktober 2011. Sejak pabrik ini diresmikan, Proline telah memproduksi berbagai produk reagen kimia rutin yang digunakan oleh ribuan fasilitas layanan kesehatan di Indonesia.
Pada tahun 2023, Proline menambah lini produknya, yaitu reagen hematologi untuk berbagai merk instrumen hematologi yang banyak digunakan di Indonesia. Produk Proline telah lama terdaftar di e-katalog dan memiliki TKDN lebih dari 40 persen.
Proline juga memiliki sertifikat ISO 13485:2016, sertifikat manajemen mutu untuk alat kesehatan, serta CPAKB (Cara Pembuatan Alat Kesehatan yang Baik) dari Kementerian Kesehatan RI. Semua produk Proline telah memenuhi persyaratan manfaat, keamanan, dan kualitas sebagai alat kesehatan diagnostik in vitro berkualitas.
Dalam kerja sama produksi dan pengembangan berbagai instrumen laboratorium, Proline bekerja sama dengan perusahaan global dari Jerman, China, Korea, Jepang, Spanyol, dan Amerika.
Catatan Pendapatan 2023
PT Prodia Widyahusada Tbk (PRDA) membukukan pendapatan sebesar Rp2,22 Triliun di tahun 2023, naik sekitar 2 persen Year on Year. Atas pencapaian ini, Prodia akan melanjutkan riwayat rasio pembagian dividen yang sama dengan periode sebelumnya, yaitu sebesar Rp 155.6 miliar atau 60 persen dari laba bersih Perseroan.
Direktur Utama PT Prodia Widyahusada Tbk, Dewi Muliaty mengatakan pembagian dividen ini setara dengan nilai Rp165,97 per lembar sahamnya. Konsistensi rasio pembagian dividen ini merupakan komitmen manajemen serta apresiasi Perseroan atas kepercayaan para pemangku kepentingan yang telah diberikan terhadap kinerja Perseroan dalam satu tahun terakhir.
“Prodia berhasil mempertahankan kinerja positifnya dan membukukan profit di tahun 2023,” Paparnya dalam Public Expose di Jakarta Pusat, Kamis 18 April 2024.
Adapun dia menambahkan pencapaian ini diraih berkat konsistensi yang dipertahankan yaitu ragam inovasi pengembangan tes laboratorium, peluncuran aplikasi U by Prodia oleh anak usaha Perseroan. “Untuk mewujudkan upaya akselerasi digital, Prodia telah terus mengoptimalkan fitur-fitur yang terdapat dalam aplikasi U by Prodia dan Prodia Mobile for Doctor,” tambah dia.
Disamping itu dia mengatakan pihaknya juga tengah melakukan upaya ekspansi Prodia dengan terus melakukan penetrasi pasar dengan penambahan jejaring outletnya.
Adapun kemitraan strategis yang telah terjalin adalah dengan Klinik AP&AP di Kota Medan, Komunitas Perempuan Indonesia Maju, PT Glaxo Wellcome Indonesia atau GSK, serta Bank Mandiri melalui bank digital Livin’ untuk fitur SUKHA.
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.