Logo
>

Produsen Susu UHT Raup Laba Rp755 Miliar Semester I

Ditulis oleh Syahrianto
Produsen Susu UHT Raup Laba Rp755 Miliar Semester I

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - PT Ultrajaya Milk Industry Tbk (ULTJ), yang bergerak di bidang produksi susu aseptik ultra-high-temperature (UHT), mencatatkan kinerja keuangan yang solid selama semester pertama tahun 2024.

    Berdasarkan laporan keuangan terbaru, ULTJ berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp755,1 miliar pada semester I 2024. Angka ini menunjukkan peningkatan signifikan sebesar 23,61 persen secara tahunan (year on year/yoy) dari Rp610,9 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.

    Peningkatan laba bersih ini terutama didorong oleh pertumbuhan penjualan perusahaan. Selama semester I 2024, ULTJ mencatatkan penjualan sebesar Rp4,4 triliun, naik 7,37 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yang mencapai Rp4,1 triliun.

    Jika dirinci lebih lanjut, penjualan ULTJ didominasi oleh penjualan minuman domestik yang mencapai Rp4,89 triliun. Selain itu, penjualan makanan domestik tercatat sebesar Rp40,5 miliar, sementara penjualan minuman ekspor mencapai Rp6,54 miliar dan penjualan makanan ekspor sebesar Rp1,6 miliar.

    Dengan demikian, total penjualan ULTJ mencapai Rp4,94 triliun, namun setelah dikurangi pajak pertambahan nilai (PPN) sebesar Rp489,32 miliar dan bonus kinerja sebesar Rp11,8 miliar.

    Beban pokok penjualan ULTJ juga mengalami peningkatan, mencapai Rp2,94 triliun pada semester pertama 2024, naik dari Rp2,79 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya. Sebagai hasilnya, laba bruto ULTJ naik menjadi Rp1,49 triliun, meningkat 11,51 persen yoy.

    Dengan laba bersih yang mencapai Rp755,1 miliar pada semester I 2024, laba per saham dasar ULTJ pun meningkat menjadi Rp73, dibandingkan dengan Rp59 pada periode yang sama tahun lalu.

    Pada 30 Juni 2024, ULTJ memiliki total aset sebesar Rp8,34 triliun, naik dari Rp7,5 triliun per 31 Desember 2023. Sementara itu, jumlah liabilitas perusahaan meningkat menjadi Rp1,30 triliun di akhir Juni 2024, dari Rp836,9 miliar di akhir Desember 2023. Ekuitas perusahaan juga mencatatkan kenaikan, menjadi Rp7,02 triliun pada semester I-2024, dari Rp6,86 triliun pada akhir Desember 2023.

    ULTJ juga mencatatkan peningkatan kas dan setara kas akhir periode, yang mencapai Rp2,91 triliun hingga Juni 2024, naik dari Rp2,49 triliun pada periode yang sama tahun lalu.

    Target ULTJ 2024

    Manajemen PT Ultrajaya Milk Industry Tbk (ULTJ) telah menetapkan pandangan yang optimis terhadap pertumbuhan bisnis mereka pada tahun 2024. Pahala R. Sihotang, Sekretaris Perusahaan Ultrajaya, mengungkapkan bahwa pihak manajemen menargetkan peningkatan pendapatan hingga dua digit dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Target ini bukan tanpa alasan, karena ada berbagai faktor yang diperkirakan akan mendukung pertumbuhan ULTJ sepanjang tahun.

    Salah satu faktor pendorong yang diidentifikasi adalah penyelenggaraan pemilu, yang biasanya memberikan dampak positif pada produksi sektor primer. Selain itu, daya beli konsumen yang tetap kuat menjadi indikasi lain yang mendukung optimisme manajemen. Ini terlihat dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) periode Desember 2023 yang mencapai 123,8, meningkat dari 123,6 pada November 2023.

    Kinerja ULTJ juga menunjukkan hasil yang baik sepanjang tahun 2023. Hingga kuartal III-2023, penjualan bersih Ultrajaya meningkat sebesar 7,75 persen yoy menjadi Rp6,12 triliun, dibandingkan dengan Rp5,68 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya. Pendapatan ini masih didominasi oleh sektor minuman yang mencapai Rp6,7 triliun, diikuti oleh penjualan ekspor minuman dan makanan masing-masing sebesar Rp64,22 miliar dan Rp14,7 miliar.

    Namun, manajemen ULTJ belum bisa memberikan gambaran lengkap mengenai kinerja tahun 2023 karena masih dalam proses audit. Meski demikian, berdasarkan laporan sebelumnya, ULTJ menargetkan kenaikan penjualan di atas 10 persen pada tahun lalu.

    Untuk memaksimalkan potensi bisnis di tahun 2024, ULTJ berencana melanjutkan pembangunan pusat distribusi (distribution centre) dan pabrik baru di kawasan industri MM2100 dengan investasi sekitar USD30 juta. Investasi ini sepenuhnya didanai dari arus kas internal perusahaan.

    Selain ekspansi infrastruktur, ULTJ juga berkomitmen untuk terus menghadirkan berbagai kategori produk baru. Perusahaan secara konsisten mengembangkan produk-produk baru untuk memenuhi kebutuhan segmen konsumen yang berbeda-beda.

    Lebih lanjut, fasilitas produksi ULTJ dirancang secara terintegrasi dan otomatis, yang memungkinkan perusahaan untuk terus menghasilkan produk berkualitas tinggi melalui pemantauan dan pengendalian kualitas yang ketat di seluruh operasinya.

    Adapun ULTJ menyediakan anggaran belanja modal dan capital expenditure (capex) senilai USD30 juta pada 2024 untuk keperluan pembangunan gudang dan pabrik baru.

    Pada kuartal III 2023, laba bersih ULTJ juga mengalami peningkatan sebesar 13,77 persen yoy, mencapai Rp951 miliar, dibandingkan dengan Rp835,83 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya. Hal ini menunjukkan performa keuangan perusahaan yang terus membaik dari tahun ke tahun. (*)

    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Syahrianto

    Jurnalis ekonomi yang telah berkarier sejak 2019 dan memperoleh sertifikasi Wartawan Muda dari Dewan Pers pada 2021. Sejak 2024, mulai memfokuskan diri sebagai jurnalis pasar modal.

    Saat ini, bertanggung jawab atas rubrik "Market Hari Ini" di Kabarbursa.com, menyajikan laporan terkini, analisis berbasis data, serta insight tentang pergerakan pasar saham di Indonesia.

    Dengan lebih dari satu tahun secara khusus meliput dan menganalisis isu-isu pasar modal, secara konsisten menghasilkan tulisan premium (premium content) yang menawarkan perspektif kedua (second opinion) strategis bagi investor.

    Sebagai seorang jurnalis yang berkomitmen pada akurasi, transparansi, dan kualitas informasi, saya terus mengedepankan standar tinggi dalam jurnalisme ekonomi dan pasar modal.