Logo
>

Program BLADE Pioneer Leader: PTBA Dalami Energi Terbarukan

Ditulis oleh Pramirvan Datu
Program BLADE Pioneer Leader: PTBA Dalami Energi Terbarukan

Poin Penting :

    KABABRBURSA.COM - PT Bukit Asam Tbk (PTBA) menginisiasi program BLADE Pioneer Leader sebagai upaya strategis dalam pengembangan sumber daya manusia (SDM) unggulan. Program ini melibatkan 26 karyawan terpilih yang sebelumnya telah melalui serangkaian seleksi ketat.

    Salah satu agenda utama dalam program ini adalah kegiatan pembelajaran lintas negara (Immersion). Pada 23-26 September 2024, para peserta BLADE Pioneer Leader berkunjung ke Kuala Lumpur, Malaysia. Mereka melakukan studi lapangan untuk mempelajari penerapan inovasi energi terbarukan, menggali tren terkini industri energi global, serta memperkaya wawasan mengenai pengembangan sektor energi berkelanjutan.

    Kunjungan tersebut melibatkan beberapa institusi besar, antara lain Tenaga Nasional Berhad (TNB) dan Malaysian Industry-Government Group for High Technology (MIGHT). TNB dikenal sebagai perusahaan penyedia listrik terbesar di Malaysia, sementara MIGHT bernaung di bawah Kementerian Sains, Teknologi, dan Inovasi Malaysia yang berfokus pada pengembangan teknologi mutakhir.

    “Kami sangat mengapresiasi langkah PT Bukit Asam dalam menyusun program BLADE sebagai strategi peningkatan kapabilitas SDM. TNB terbuka untuk menjalin kerja sama lebih erat demi mempercepat pencapaian target Net Zero Emission melalui pertukaran pengetahuan dan pengalaman,” ungkap Samsul Ariffin Zainuddin, Group Head Corporate Communications Tenaga Nasional Berhad.

    Pernyataan serupa datang dari Mahalil Amin Abdul Malek, VP Sustainable Development Technologies Division MIGHT. Menurutnya, kunjungan ini dapat menjadi jembatan awal untuk membangun jaringan dan kerja sama antara Indonesia dan Malaysia di bidang energi terbarukan serta teknologi maju. “Kami berharap inisiatif ini membuka peluang untuk berkolaborasi lebih lanjut,” ujarnya.

    Latif Alfiyan Zuhri, salah satu peserta BLADE Pioneer Leader, menyambut positif kesempatan ini. “Saya merasa beruntung dapat mempelajari berbagai topik seputar transisi energi, kebijakan energi, hingga pengembangan teknologi surya dan hidrogen. Pengalaman ini akan sangat berguna bagi PT Bukit Asam dalam mendukung inisiatif energi berkelanjutan serta proyek strategis lainnya,” ucapnya.

    Senada dengan itu, Nashirul Haq, peserta lainnya, berharap pengetahuan baru yang diperoleh bisa diaplikasikan di PTBA. “Semoga hasil kunjungan ini memberi wawasan baru yang dapat diterapkan dan diadaptasi di PT Bukit Asam,” tutupnya.

    Arsal menyatakan bahwa kesepakatan ini merupakan langkah strategis yang menunjukkan komitmen PTBA dalam mendukung tujuan MIND ID dan Kementerian BUMN, serta mendorong sinergi antar anak dan afiliasi perusahaan.

    “Penandatanganan MoU ini menjadi bukti nyata komitmen PTBA untuk mendukung pertumbuhan yang berkelanjutan dan bertanggung jawab. Kami percaya, melalui sinergi dan kepatuhan terhadap regulasi perdagangan karbon, PTBA dan entitas di bawahnya akan semakin aktif dalam pengelolaan lingkungan yang lebih baik,” ujar Arsal.

    Arsal berharap kolaborasi antara HBAP dan BPI akan memperkuat manajemen karbon di seluruh lini bisnis perusahaan afiliasi PTBA. Ia juga menambahkan bahwa MoU ini memperkuat komitmen PTBA dalam mematuhi peraturan terkait perdagangan karbon yang sudah diberlakukan di Indonesia, sejalan dengan inisiatif pemerintah untuk mengurangi emisi karbon.

    “Melalui langkah ini, PTBA menegaskan komitmennya dalam mendukung agenda keberlanjutan nasional, sekaligus menjaga pertumbuhan ekonomi yang sejalan dengan prinsip ESG (Environmental, Social, and Governance),” tutup Arsal.

    Rekor Penjualan Tertinggi

    PT Bukit Asam Tbk (PTBA) sukses mencatatkan penjualan  batu bara sebesar 20,1 juta ton pada enam bulan pertama tahun 2024, tumbuh 15 persen secara year on year (yoy). Ini merupakan rekor penjualan tertinggi perusahaan untuk periode semesteran.

    Jika ditarik ke belakang, penjualan batu bara PTBA pada semester I 2019 senilai 13,4 juta ton, semester I 2020 12,6 juta ton, kemudian semester I 2021 sebanyak 12,9 juta ton, naik menjadi 14,6 juta ton pada semester I 2022, dan 17,4 pada semester I 2023.

    Capaian tersebut ditopang oleh penjualan ekspor batu bara sebesar 8,5 juta pada Januari-Juni 2024, meningkat 20 persen secara tahunan. Sementara realisasi domestic market obligation (DMO) sebesar 11,6 juta ton, tumbuh 12 persen dibanding semester I 2023 yang sebesar 10,3 juta ton.

    Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Bukit Asam, Farida Thamrin, mengatakan, perusahaan menargetkan volume penjualan sebesar 43,1 juta ton pada tahun ini.

    “Untuk itu, kami terus memaksimalkan potensi pasar di dalam negeri serta peluang ekspor ke sejumlah negara yang memiliki prospek pertumbuhan yang tinggi, baik pasar eksisting maupun pasar-pasar baru,” ujar dia dalam keterangan resmi dikutip, Rabu, 28 Agustus 2024.

    Adapun pasar ekspor PTBA berhasil mengoptimalkan beberapa pasar pada kuartal kedua tahun ini di antaranya adalah Bangladesh dan Filipina. Potensi pasar-pasar utama juga dimaksimalkan, seperti ekspor ke India berhasil meningkat 37 persen menjadi 3 juta ton.(*)

    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Pramirvan Datu

    Pram panggilan akrabnya, jurnalis sudah terverifikasi dewan pers. Mengawali karirnya sejak tahun 2012 silam. Berkecimpung pewarta keuangan, perbankan, ekonomi makro dan mikro serta pasar modal.