Logo
>

Program Susu Ikan Gratis bikin JPFA Ketiban Untung

Ditulis oleh Hutama Prayoga
Program Susu Ikan Gratis bikin JPFA Ketiban Untung

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA) bakal ketiban untung adanya rencana pemberian susu ikan gratis sebagai pemenuhan program Makan Bergizi Gratis pada pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

    Senior Investment Information Mirae Asset Nafan Aji Gusta, mengatakan JPFA merupakan emiten siklikal, yaitu saham yang mengalami kenaikan maupun penurunan seiring kondisi ekonomi. Menurut dia, saham JPFA sudah terdampak positif dari program makan siang gratis yang telah dicanangkan lebih dulu.

    "Sebenarnya, kenaikan harga saham Japfa ini sudah ter-priced melalui program makan siang gratis," ujar dia kepada KabarBursa, Selasa, 17 September 2024.

    Nafan melihat, adanya rencana program susu ikan gratis ini menambah sentimen positif terhadap JPFA. Apalagi, lanjut dia, perusahaan sektor agrifood ini terus mengembangkan industri perikanan.

    "Paling tidak, program pemerintah (susu ikan gratis) tersebut apabila dijalankan akan positif terhadap emiten-emiten konsumer non siklikal, termasuk Japfa," ungkap dia.

    Kendati begitu, Nafan memandang terdapat tantangan yang akan dihadapi oleh JPFA, di antaranya adalah kenaikan harga pakan ternak.

    Jadi Pengganti Susu Impor

    Sebelumnya diberitakan, Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki, mengusulkan susu ikan sebagai alternatif menggantikan susu sapi sebagai pemenuhan program Makan Bergizi Gratis (MBR) yang akan dijalankan pemerintahan terbaru. Usulan ini juga bertujuan untuk mengurangi ketergantungan impor susu sebagai salah satu menu utama di program Makan Bergizi Gratis.

    Menurut Teten, susu ikan bisa menjadi solusi efektif untuk mengatasi ketergantungan pada susu impor dan meningkatkan nilai tambah produk perikanan domestik.

    Dia menjelaskan, pemberian susu ikan juga bagian dari upaya hilirisasi produk kelautan dan sebagai upaya meningkatkan pendapatan nelayan melalui pemanfaatan produk-produk turunannya.

    “Hilirisasi produk lautan salah satunya adalah produk-produk turunan dari ikan. Tidak hanya untuk produk susu, ikan juga mengandung ekstrak protein yang bisa digunakan dalam industri makanan,” kata Teten, Selasa, 11 September 2024.

    Dipaparkannya, susu ikan bisa menjadi produk yang memenuhi standar gizi sama seperti susu sapi karena mengandung protein yang setara dengan susu sapi. Denganbegtu, dalam pemenuhan susu di program Makan Bergizi Gratis bisa memanfaatkan ikan-ikan rucah dan ikan asin yang melimpah di Indonesia.

    “Selain itu, susu ikan ini lebih murah dan tidak menimbulkan alergi seperti pada susu sapi. Ini merupakan keuntungan besar untuk masyarakat Indonesia,” jelasnya.

    Teten menyebutkan, sampai saat ini Indonesia masih bergantung pada impor susu, yang mencapai 80 persen. Keterbatasan lahan dan produktivitas susu sapi, yang hanya sekitar 15 liter per hari per sapi, menjadi tantangan besar.

    “Susu sapi masih didominasi oleh impor, dan kita memiliki potensi yang sangat besar untuk menggantikan produk ini dengan susu ikan,” imbuhnya.

    Dia menyebutkan bahwa potensi susu ikan di Indonesia sangat besar, dengan kapasitas sekitar 24,74 juta ton ikan yang dapat diolah menjadi susu.

    “Saat ini susu ikan sudah mulai dijual untuk umum,” kata Teten.

    Melihat besarnya potensi susu ikan, Teten berpandangan, hal itu bisa menjadi alternatif untuk menggantikan susu sapi, Namun, pihaknya belum pernah membicarakan hal itu kepada Prabowo Subianto.

    Meski begitu, dia berharap program Makanan Bergizi Gratis dapat melibatkan UMKM. “Susu ikan sudah dijual, tapi saya belum ada pembicaraan itu dengan tim Pak Prabowo. Tapi bapak Presiden Jokowi sudah pernah menyampaikann bahwa bagaimana misalnya penyediaan makan bergizi melibatkan UMKM, salah satunya yang potensial susu,” tuturnya.

    Keuntungan dan kemudahan lainnya, produksi susu ikan dapat dilakukan dengan mudah. Dia mengatakan, setiap daerah cukup membangun pabrik hidrolisat di setiap Tempat Pelelangan Ikan (TPI), maka bisa memproduksi susu ikan.

    “Teknologi yang digunakan pun adalah teknologi lokal, sehingga Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) tinggi,” pungkas Teten.

    Kinerja Japfa 

    Diberitakan pula, PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JAPFA) mencatatkan penjualan bersih sebesar Rp51,18 triliun di tahun 2023, naik 4,5 persen secara year-on-year (yoy).

    Pada angka neraca, total aset naik dari Rp32,69 triliun pada tahun 2022 menjadi Rp34,11 triliun pada tahun 2023. Sedangkan belanja modal (capex) perseroan dilaporkan mendekati nilai belanja modal di tahun 2022, yakni di angka Rp1,98 triliun.

    Leo Handoko Laksono, Direktur JAPFA mengatakan, di tengah tantangan yang terjadi di tahun 2023 yakni kelangkaan bahan baku dan fluktuasi harga live bird, JAPFA tetap fokus dalam menjalankan strategi bisnisnya.

    “Upaya efisiensi di berbagai bidang, penggunaan bahan baku alternatif hingga pengoptimalan utilisasi kapasitas produksi berhasil menekan biaya produksi dan menjaga efektivitas kinerja perusahaan, ” kata Leo dalam keterangnnya, Rabu 3 April 2024.

    Di samping itu, dalam rangka mendukung program pemerintah untuk menjaga keseimbangan populasi ayam pedaging dalam negeri, JAPFA telah mengekspor ke beberapa negara, termasuk ekspor perdana ayam hidup ke Singapura.

    Ditinjau dari kontribusi penjualan kotor per segmen usaha, divisi perunggasan masih menjadi penyumbang terbesar penjualan dengan persentase mencapai 90 persen.

    Sedangkan, segmen pakan ternak menyumbangkan penjualan sebesar 41 persen disusul dengan segmen peternakan komersial sebesar 31 persen. Bahkan, perseroan berhasil mencatatkan kenaikan ekspor pakan unggas sebesar 4 kali lipat dibanding tahun sebelumnya.

    Sementara, segmen usaha pengolahan hasil peternakan dan produk konsumen juga berhasil mencatat pertumbuhan kinerja penjualan bersih yang cukup baik, yaitu sebesar 3,7 persen menjadi Rp7,9 triliun dari tahun sebelumnya sebesar Rp7,6 triliun dengan laba mencapai Rp417,2 miliar.(*)

    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Hutama Prayoga

    Hutama Prayoga telah meniti karier di dunia jurnalistik sejak 2019. Pada 2024, pria yang akrab disapa Yoga ini mulai fokus di desk ekonomi dan kini bertanggung jawab dalam peliputan berita seputar pasar modal.

    Sebagai jurnalis, Yoga berkomitmen untuk menyajikan berita akurat, berimbang, dan berbasis data yang dihimpun dengan cermat. Prinsip jurnalistik yang dipegang memastikan bahwa setiap informasi yang disajikan tidak hanya faktual tetapi juga relevan bagi pembaca.