Logo
>

Program Susu Ikan Potensial, Harus Dipastikan Kebutuhannya: Efektifkah?

Ditulis oleh Ayyubi Kholid
Program Susu Ikan Potensial, Harus Dipastikan Kebutuhannya: Efektifkah?

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (KIARA) menyoroti rencana pemerintah untuk menggantikan susu sapi dengan susu ikan dalam program Makanan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas oleh pemerintahan Prabowo-Gibran.

    Meskipun dipandang sebagai langkah positif untuk memenuhi kebutuhan protein, KIARA mengingatkan pemerintah agar memastikan program ini berjalan dengan mekanisme yang jelas dan transparan.

    Sekretaris Jenderal KIARA, Susan Herawati, menyebutkan bahwa program ini memiliki potensi yang baik, namun tetap harus dipastikan bahwa kebutuhan protein anak-anak bangsa dapat terpenuhi.

    "Sebenarnya kalau kita bicara programnya bagus ya, tapi kita perlu memastikan bahwa kebutuhan protein anak bangsa ini benar-benar tercukupi," ujarnya saat diwawancarai oleh Kabarbursa.com, Selasa, 15 Oktober 2024.

    Sementara itu, Salah satu hal yang menjadi perhatian besar adalah besarnya alokasi anggaran yang mencapai Rp450 triliun hingga tahun 2029. Di tahun pertama saja, anggaran yang akan dialokasikan mencapai Rp120 triliun, sebuah angka yang tentu tidak sedikit.

    "Artinya ini kan bukan sedikit anggaran yang akan digelontorkan," ungkap dia.

    Susan merasa perlu adanya transparansi dalam penggunaan anggaran yang besar. Karena jika tidak, anggaran sebesar itu justru bisa menimbulkan celah bagi korupsi. Dan kita sudah sering melihat bagaimana program-program besar berakhir dengan korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) karena eksekusinya yang buruk.

    "Efektif nggak gitu, karena 120 triliun itu luar biasa loh angkanya," kata dia.

    Pasalnya, dengan anggaran sebesar ini menurut Susan tidak mungkin pemerintah tidak melibatkan banyak aktor, termasuk pengusaha yang terlibat dalam produksi dan distribusi susu ikan.

    Dia mengatakan Negara pasti akan melibatkan banyak pengusaha termasuk para distributornya yang kemudian nantinya melakukan ekstraksi dari ikan menjadi susu. Sehingga potensi terjadinya KKN juga sangat terbuka

    "Tentu ini akan melibatkan industri perusahaan yang investasi di dalamnya. Ini akan melibatkan banyak aktor," kata dia.

    Dia pun juga mengungkapkan sampai sekarang rencana tersebut masih tidak jelas mekanisme yang akan didorong seperti apa. Mengingat negara tidak mau memastikan bahwa orang-orang yang dipilih itu adalah orang-orang yang memang melalui mekanisme yang transparan.

    "Apakah sudah ada orang-orang yang dipilih untuk menjalankan program ini? Bagaimana negara bisa memastikan bahwa mereka yang dipilih benar-benar melalui mekanisme yang cukup terang?"

    Ia mencontohkan hal serupa seperti yang terjadi pada kasus terbaru yang melibatkan anak Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) terkait dugaan KKN, yang menunjukkan bagaimana mekanisme seperti ini sering kali tidak jelas di mata publik.

    "Artinya tidak ada orang-orang di dalam yang kita tahu indikasinya dekat dengan kekuasaan. Kayak bisa dibilang gitu ya, karena terkait dengan urusan perizinan dan lain-lain gitu,"

    Lebih jauh, dia pun mengingatkan tentang pentingnya distribusi program yang merata, terutama di daerah-daerah yang rentan terhadap krisis pangan.

    Seperi yang terjadi di daerah Timur Indonesia, walaupun laut mereka kaya tapi angka stunting dan angka kemiskinannya cukup tinggi padahal sumber daya lautnya cukup luar biasa gitu ya. "Negara mau gimana, mau melakukan distribusi sampai sana gitu," tambah dia.

    "Kita melihat hal yang sama di banyak kasus sebenarnya, kuota dari ataupun kesempatan perusahaan untuk mengendalikan suatu program itu sih sebenarnya mekanisme yang selalu tidak pernah jelas dan terang dipublis ke publik gitu," lanjutnya.

    Dampak Pada Emiten

    Program  susu gratis Presiden dan Wakil Presiden terpilih, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka akan memberikan dampak positif terhadap keberlanjutan emiten yang bergerak di sektor susu.

    Ekonom dan Praktisi Pasar Modal, Lucky Bayu Purnomo mengakui program tersebut merupakan satu gagasan yang menarik karena sasarannya adalah kualitas Sumber Daya Manusia (SDM).

    “Pada dasarnya program Prabowo-Gibran menurut saya satu gagasan yang menarik. Kenapa? Karena sasarannya adalah SDM dan kualitas SDM,” kata Lucky kepada Kabar Bursa, Kamis, 25 Juli 2024.

    Lucky menyatakan program susu gratis pasangan Prabowo-Gibran bisa menjadi momentum berharga bagi emiten yang berkecimpung di sektor susu.

    “Ini sebenarnya momentum bagi emiten susu karena programnya tersedia,” ujarnya.

    Lucky berpandangan, program susu gratisvtersebut juga berpotensi menarik investor untuk menanamkan saham di emiten terkait. Pasalnya, program susu gratis bisa membuat pendapatan yang lebih agresif bagi emiten.

    “Investor juga berpikir momen ini harus dimanfaatkan dengan optimal karena ini adalah momen awal,” ucap Lucky.

    Lucky pun membeberkan emiten yang memiliki potensi bagus memanfaafkan program susu gratis Prabowo-Gibran adalah Ultrajaya Milk Industry & Trading Compa (ULTJ). Apalagi, menurutnya, emiten ini sudah menguasai pasaran di Tanah Air.

    “Menurut saya kalau ULTJ itu secara pangsa pasar lebih menarik. Kenapa? kalau kita lihat secara basis penguasaan pasar Ultra Jaya jauh lebih menarik market sharenya,” kata dia.(*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Ayyubi Kholid

    Bergabung di Kabar Bursa sejak 2024, sering menulis pemberitaan mengenai isu-isu ekonomi.