KABARBURSA.COM - Indonesia mempunyai peluang besar mengembangkan teknologi penyimpanan karbon atau Carbon Capture and Storage (CCS).
Selain untuk transisi energi, ada satu alasan lain program itu perlu dilakukan. Diantaranya yaitu bisa membuat Indonesia hemat USD1 triliun atau setara dengan Rp 15.973 triliun buat biaya energi.
Global CCS Institue kemudian merinci, total USD1 triliun biaya tersebut, mencakup tiga aspek dalam sistem energi tanah air dalam kurun waktu 2023 sampai 2050.
Pertama adalah transportasi untuk sektor energi yang menelan biaya USD271,6 miliar atau setara dengan Rp 4.338 triliun.
Kemudian, kedua adalah ongkos industri, dengan total biaya USD543,8 miliar atau setara dengan Rp 8.686 triliun.
Ketiga, adalah biaya gedung dengan total angka USD176,2 miliar atau Rp 2.814 triliun.
Saksikan kabar ini dalam bentuk video berikut:
https://youtu.be/PVnk94gavrY?si=-ODJDLXZtyX7RH1W