Logo
>

Proyek Hotel AMAN Tumpu Pembiayaan Utang

Kontribusi segmen hotel dalam laporan keuangan masih terbatas dan dominasi pendapatan tetap berasal dari bisnis kawasan Safe N Lock.

Ditulis oleh Syahrianto
Proyek Hotel AMAN Tumpu Pembiayaan Utang
PT Makmur Berkah Amanda Tbk (AMAN) memperlebar lini usaha dengan masuk ke sektor perhotelan. (Foto: Dok. AMAN)

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM – PT Makmur Berkah Amanda Tbk (AMAN) memperlebar lini usaha dengan masuk ke sektor perhotelan melalui pengoperasian tahap awal Hotel Four Points by Sheraton Pontianak. 

    Meski konstruksi baru mencapai sekitar 75 persen, perusahaan sudah membuka 99 kamar dari total rencana 196 kamar.

    Namun, langkah ekspansi tersebut datang beriringan dengan pertumbuhan liabilitas. 

    Dari laporan keuangan konsolidasian, entitas anak PT Makmur Berkah Hotel telah menarik kredit investasi Rp140 miliar dari PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) untuk mendanai pembangunan hotel Four Points. 

    Fasilitas ini memiliki suku bunga 8,5 persen per tahun, tenor hingga 2031, serta grace period 21 bulan, yang menunda pembayaran pokok tetapi tidak menunda pencatatan beban bunga.

    Kredit tersebut digunakan untuk pembangunan Four Points by Sheraton Pontianak, termasuk pekerjaan struktur, arsitektur, dan instalasi lain. 

    Dalam catatan laporan keuangan, perusahaan juga menunjuk Marriott International Design & Construction Services, Inc. sebagai konsultan teknis untuk memastikan kesesuaian desain dan konstruksi terhadap standar operasional jaringan Marriott.

    Dari sisi operasional, Direktur Utama AMAN, Adi Saputra Tedjasurya, menyatakan bahwa manajemen menargetkan seluruh kamar dan fasilitas tambahan rampung pada pertengahan 2026.

    “Kami ingin memastikan kualitas pembangunan sesuai standar Marriott International. Tahap awal ini menjadi fondasi untuk operasional penuh tahun depan,” ujarnya dalam keterangan resmi, dikutip Minggu, 16 November 2025.

    “Kami telah menyelesaikan 99 kamar dari rencana 196. Kami berharap pada pertengahan tahun 2026 seluruh kamar dan fasilitas lainnya rampung hingga full operasional,” ujar Adi menambahkan.

    Meski demikian, laporan keuangan 30 September 2025 memperlihatkan bahwa kontribusi perhotelan terhadap pendapatan masih terbatas. 

    Berdasarkan laporan keuangan, Four Points by Sheraton Pontianak masih dikategorikan sebagai aset dalam konstruksi, sehingga belum memberikan kontribusi pendapatan pada periode laporan 30 September 2025. 

    Aset dalam konstruksi ini menjadi bagian dari kenaikan nilai aset tetap perseroan, yang mencakup bangunan hotel serta fasilitas pendukung lainnya.

    Sebelum proyek Pontianak, AMAN telah memiliki satu hotel yang beroperasi penuh, yaitu Hotel Element by Westin Ubud dengan kapasitas 151 kamar. Dalam catatan aset tetap, nilai bangunan hotel tersebut tercatat sebesar Rp185,36 miliar per 30 September 2025. 

    Pendapatan yang berasal dari hotel Ubud mencakup pendapatan kamar, F&B, dan jasa lainnya. Namun laporan keuangan tidak menyajikan rincian kontribusi per segmen usaha, sehingga proporsi kontribusi pendapatan hotel terhadap total pendapatan tidak ditampilkan secara terpisah.

    Beban penyusutan dari aset hotel tercatat cukup besar. Dalam catatan 11 laporan keuangan, akumulasi penyusutan aset tetap hotel mencapai Rp5,57 miliar pada periode sembilan bulan pertama 2025. 

    Selain itu, kelompok beban umum dan administrasi yang terkait aset tetap tercatat Rp1,79 miliar, termasuk biaya penyusutan atas aset lain-lain sebesar Rp27,11 juta.

    Dalam struktur laba rugi konsolidasian, sumber pendapatan AMAN masih didominasi oleh aktivitas kawasan dan properti. Perseroan mengelola kawasan Safe N Lock (SNL) melalui beberapa entitas terkait, yang mencakup penjualan kavling, penyewaan ruko dan gudang, service charge, utilitas kawasan, serta jasa pengelolaan. 

    Catatan transaksi dengan pihak berelasi menunjukkan sejumlah entitas yang terkait dengan kegiatan pengelolaan kawasan dan jasa pendukung operasional. Pendapatan dari kawasan tersebut tercatat sebagai bagian utama pendapatan usaha perseroan.

    Selain beban penyusutan, beberapa komponen biaya lain juga terlihat menambah tekanan terhadap laba sebelum pajak. 

    Laporan laba rugi menunjukkan beban usaha sebesar Rp67,44 miliar dan beban lain-lain sebesar Rp6,37 miliar hingga 30 September 2025. 

    Pajak kini perusahaan tercatat Rp84,76 juta, sementara entitas anak tidak mencatatkan pajak kini maupun pajak tangguhan pada periode yang sama.

    Dalam neraca, penarikan kredit investasi untuk proyek hotel Pontianak menyebabkan kenaikan pada liabilitas jangka panjang. 

    Fasilitas kredit senilai Rp140 miliar yang diperoleh entitas anak tercatat sebagai utang bank jangka panjang, dengan ketentuan pembayaran dan pembatasan-pembatasan yang diatur dalam perjanjian kredit.

    Pada sisi aset, proyek Four Points by Sheraton Pontianak menjadi salah satu pendorong kenaikan saldo aset konstruksi. Nilai bangunan hotel yang masih dalam tahap konstruksi termasuk dalam kategori "progress building" yang tercatat dalam catatan aset tetap pada laporan keuangan. 

    Perusahaan juga mencatat adanya biaya konsultansi kepada Marriott International Design & Construction Services, Inc. senilai USD100.000 untuk layanan teknis terkait standar dan kelengkapan hotel.

    Secara struktural, laporan keuangan menunjukkan bahwa kontribusi terbesar AMAN masih berasal dari bisnis kawasan Safe N Lock dan aktivitas properti lainnya. 

    Segmen perhotelan belum memberikan kontribusi signifikan terhadap pendapatan konsolidasian hingga kuartal III 2025, sementara beban penyusutan dan biaya terkait aset hotel merupakan komponen yang cukup besar dalam beban operasional. (*)

    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Syahrianto

    Jurnalis ekonomi yang telah berkarier sejak 2019 dan memperoleh sertifikasi Wartawan Muda dari Dewan Pers pada 2021. Sejak 2024, mulai memfokuskan diri sebagai jurnalis pasar modal.

    Saat ini, bertanggung jawab atas rubrik "Market Hari Ini" di Kabarbursa.com, menyajikan laporan terkini, analisis berbasis data, serta insight tentang pergerakan pasar saham di Indonesia.

    Dengan lebih dari satu tahun secara khusus meliput dan menganalisis isu-isu pasar modal, secara konsisten menghasilkan tulisan premium (premium content) yang menawarkan perspektif kedua (second opinion) strategis bagi investor.

    Sebagai seorang jurnalis yang berkomitmen pada akurasi, transparansi, dan kualitas informasi, saya terus mengedepankan standar tinggi dalam jurnalisme ekonomi dan pasar modal.