Logo
>

Proyeksi Arah Investasi di Era Kepemimpinan Prabowo

Ditulis oleh KabarBursa.com
Proyeksi Arah Investasi di Era Kepemimpinan Prabowo

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Pemerintahan Presiden Joko Widodo meyakini bahwa hasil pemilihan presiden (Pilpres) satu putaran yang telah diumumkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) akan berdampak positif bagi iklim investasi di dalam negeri.

    Pilpres satu putaran ini ditetapkan oleh KPU setelah pasangan calon presiden dan calon wakil presiden Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka meraih suara terbanyak, melebihi 50persen, dengan jumlah sebesar 58,58persen atau setara dengan 96.214.691 suara sah.

    Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, yang juga merupakan Ketua Dewan Pengarah Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Airlangga Hartarto, bahkan menyatakan bahwa tidak ada investor yang terpengaruh oleh dinamika Pilpres di dalam negeri hingga saat ini. "Investasi tetap berjalan, seperti yang terlihat dalam berbagai pertemuan dengan investor di luar negeri, mereka tetap menyatakan minat dan hal itu tidak terpengaruh oleh Pilpres," kata Airlangga di Kantornya, Senin 25 Maret 2024.

    Sementara itu, sejumlah ekonom menganggap bahwa pemilihan satu putaran merupakan kabar baik bagi investasi. Investasi, terutama dari luar negeri, diperkirakan akan mulai berjalan lancar lagi setelah sempat tersendat oleh sikap 'wait and see' menunggu hasil Pemilihan Presiden 2024. "Kami memperkirakan bahwa pemilihan umum satu putaran cenderung mengurangi ketidakpastian politik secara signifikan," kata Kepala Ekonom Bank Permata, Josua Pardede.

    Meskipun terdapat gugatan hasil Pilpres dari kandidat lain, Pardede yakin bahwa proses transisi akan tetap berjalan lancar, yang berimplikasi positif bagi arah investor dalam menentukan realisasi investasinya.

    Ekonom Universitas Gadjah Mada Eddy Junarsin mengatakan bahwa pengumuman pemenang Pilpres telah mengakhiri ketidakpastian politik di Indonesia. Kejelasan dalam situasi politik domestik akan mempengaruhi keputusan investor.

    Menurutnya, investor masih menunggu indikator global lainnya sebelum memasuki Indonesia, seperti keputusan The Fed untuk menurunkan tingkat suku bunga yang diperkirakan akan dilakukan pada paruh kedua tahun ini. "Jadi tidak hanya faktor internal, ketika aspek politik sudah teratasi, kepastiannya sudah terpilih, tetapi dengan kepastian yang lebih tinggi mungkin di paruh kedua tahun ini, barangkali akan ada aliran investasi yang lebih besar," kata Eddy.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    KabarBursa.com

    Redaksi