Logo
>

Proyeksi Bank Asing soal Ekonomi RI di Tahun Politik

Ditulis oleh KabarBursa.com
Proyeksi Bank Asing soal Ekonomi RI di Tahun Politik

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM- Standard Chartered, bank yang berbasis di Inggris, memproyeksikan bahwa ekonomi Indonesia akan tetap kuat di tengah ketidakpastian global dan gejolak politik menjelang Pemilihan Presiden 2024. Dalam laporan mereka, "Global Focus - Economic Outlook 2024", Standard Chartered memperkirakan pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia sebesar 5,2 persen pada tahun 2024, mengalami peningkatan dari 5,1 persen pada tahun sebelumnya. Pernyataan ini disampaikan oleh Rino Donosepoetro, Vice Chairman ASEAN & President Commissioner Indonesia, Standard Chartered, melalui siaran pers pada Jumat (2/2/2024).

    Konsumsi rumah tangga dan investasi diidentifikasi sebagai pendorong utama pertumbuhan ekonomi dalam negeri, yang diharapkan mampu menyeimbangkan tekanan dari melemahnya ekspor akibat turunnya harga komoditas internasional.

    Menurut Standard Chartered, Pemilu justru dapat memberikan dampak positif, terutama pada semester I-2024, dengan merangsang konsumsi. Bank tersebut optimis bahwa ekonomi Indonesia akan terus berkembang di bawah pemerintahan yang baru, dan sebagai penasihat peringkat tunggal bagi Pemerintah Indonesia, Standard Chartered berkomitmen untuk mendukung upaya pemerintah dalam mendorong pertumbuhan ekonomi dan investasi.

    Senior Economist, Standard Chartered Bank Indonesia Aldian Taloputra menekankan bahwa inflasi diperkirakan tetap terjaga dengan baik. Standard Chartered memproyeksikan inflasi rata-rata Indonesia sebesar 2,9 persen selama tahun 2024, sedikit lebih tinggi dari perkiraan bulan Oktober 2023 sebesar 2,6 persen. "Mereka juga memprediksi kondisi inflasi yang stabil pada paruh pertama tahun 2024 sebelum turun menjelang akhir tahun," jelasnya.

    Terhadap kebijakan moneter, Standard Chartered mempertahankan pandangannya bahwa Bank Indonesia (BI) akan menurunkan BI Rate sebesar 50bps pada paruh kedua tahun 2024. Namun, mereka mengakui kemungkinan pemotongan lebih awal jika perekonomian AS mengalami penurunan, memicu tindakan serupa oleh Federal Reserve.

    Stabilitas Rupiah tetap menjadi fokus BI, dengan prediksi bahwa bank sentral akan terus memperkuat langkah-langkah moneternya dan meningkatkan instrumennya untuk menarik investor asing. "Meskipun proyeksi defisit fiskal turun menjadi 2,3 persen dari PDB pada tahun 2024, Standard Chartered tetap optimis terhadap nilai tukar Dolar AS terhadap Rupiah, mempertahankan angka 15.000 pada akhir tahun 2024. Mereka menyatakan optimisme ini didukung oleh perbaikan struktural pada fundamental makroekonomi Indonesia," tutup dia.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    KabarBursa.com

    Redaksi