Logo
>

Proyeksi Defisit Neraca Perdagangan Maret-April Bukan Tren

Ditulis oleh Syahrianto
Proyeksi Defisit Neraca Perdagangan Maret-April Bukan Tren

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Wakil Direktur Institut for Development of Economics and Finance (INDEF) Eko Listiyanto mengatakan proyeksi defisit neraca perdagangan pada Maret dan April bukan merupakan tren tahunan.

    "Tahun lalu situasinya tidak sampai defisit. Tahun ini tantangannya lebih besar," ujarnya kepada Kabar Bursa, Senin, 18 Maret 2024.

    Eko menyatakan bahwa kinerja perdagangan cenderung turun akibat adanya dorongan permintaan puasa Ramadan dan lebaran Idulfitri.

    "Salah satunya karena waktu kerja yang terpotong libur mudik," kata dia.

    "Jadi ukurannya kapan lebarannya, bukan siklus kalender masehinya," imbuh Eko.

    Hal ini juga terpengaruh adanya pelambatan permintaan global antara lain mitra dagang utama Indonesia seperti Cina, India, ASEAN, dan Eropa.

    "Secara umum ekonomi global di 2024 ini diperkirakan akan tumbuh lebih rendah dari tahun lalu," pungkasnya.

    Adapun Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan surplus neraca perdagangan Indonesia pada Februari 2024 lebih rendah jika dibandingkan pada Februari 2023 (year on year/YoY).

    Pada Februari tahun ini kinerja neraca perdagangan Indonesia hanya surplus USD867 juta. Padahal pada bulan yang sama tahun lalu, surplusnya mencapai USD5,40 miliar.

    Secara umum, kinerja ekspor-impor Februari 2024 mengalami penurunan jika dibandingkan bulan yang sama tahun 2023. Ekspor Indonesia hanya senilai USD19,31 miliar, sedangkan impor pada bulan yang sama mengalami penurunan menjadi USD18,44 miliar.

    Neraca perdagangan Indonesia memang mengalami surplus pada Februari 2024 tetapi nilainya lebih rendah daripada Februari 2023. Ini tereduksi oleh defisit perdagangan sektor migas USD1,67 miliar. (Ari/Dev)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Syahrianto

    Jurnalis ekonomi yang telah berkarier sejak 2019 dan memperoleh sertifikasi Wartawan Muda dari Dewan Pers pada 2021. Sejak 2024, mulai memfokuskan diri sebagai jurnalis pasar modal.

    Saat ini, bertanggung jawab atas rubrik "Market Hari Ini" di Kabarbursa.com, menyajikan laporan terkini, analisis berbasis data, serta insight tentang pergerakan pasar saham di Indonesia.

    Dengan lebih dari satu tahun secara khusus meliput dan menganalisis isu-isu pasar modal, secara konsisten menghasilkan tulisan premium (premium content) yang menawarkan perspektif kedua (second opinion) strategis bagi investor.

    Sebagai seorang jurnalis yang berkomitmen pada akurasi, transparansi, dan kualitas informasi, saya terus mengedepankan standar tinggi dalam jurnalisme ekonomi dan pasar modal.