KABARBURSA.COM – PT J Resources Asia Pasifik Tbk (PSAB) mengumumkan rencana divestasi hampir seluruh kepemilikan saham pada PT Arafura Surya Alam (ASA), entitas pemilik Proyek Doup di Kotabunan, Sulawesi Utara.
Aksi korporasi ini akan dimintakan persetujuan pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 5 November 2025.
Berdasarkan keterbukaan informasi, anak usaha PSAB, PT J Resources Nusantara (JRN), telah menandatangani perjanjian jual beli bersyarat dengan PT Danusa Tambang Nusantara (DTN) pada 12 September 2025.
JRN akan melepas 2.331.139 lembar saham atau setara 99,99996 persen kepemilikan di ASA kepada DTN dengan nilai transaksi USD540 juta.
Selain saham, transaksi ini mencakup pengalihan utang pihak berelasi ASA kepada JRN senilai USD37,31 juta, pinjaman pemegang saham sebesar USD128,89 juta, dan utang bunga ASA sebesar USD29,62 juta.
Enterprise value ASA ditetapkan USD540 juta, melebihi 50 persen ekuitas PSAB per 30 Juni 2025 yang tercatat USD431,71 juta. Dengan demikian, aksi korporasi ini dikategorikan sebagai transaksi material sesuai POJK No.17/2020.
Sebagai rangkaian transaksi, JRN dan anak usaha lainnya PT J Resources Mining Services Indonesia (JRMSI) juga akan mengalihkan hak atas lahan seluas total 480 hektar di Kotabunan kepada ASA.
Lahan tersebut sebelumnya dibebaskan oleh JRN dan JRMSI agar dapat dipergunakan untuk operasional Proyek Doup. Nilai lahan ditaksir Rp187,67 miliar.
Fairness opinion yang disusun KJPP Kusnanto & Rekan menyatakan transaksi ini wajar, dengan nilai pasar ASA dan utang terkait diperkirakan sebesar USD512,41 juta per 30 Juni 2025.
Direktur PSAB, Sanjaya J., menegaskan bahwa divestasi dilakukan untuk memperkuat posisi keuangan grup.
“Dana hasil divestasi akan memperbaiki likuiditas, mengurangi beban pinjaman, serta mendukung modal kerja dan pengembangan aset tambang lainnya,” ujarnya dalam laporan resmi.
PSAB menilai pelepasan ASA tidak berdampak langsung pada pendapatan konsolidasian saat ini, mengingat ASA belum beroperasi secara komersial. Proyek Doup masih dalam tahap konstruksi dan membutuhkan pendanaan besar untuk memasuki fase produksi.
Dengan transaksi ini, perseroan berharap dapat mengalihkan fokus pada aset tambang emas yang sudah berproduksi maupun proyek lain yang lebih prospektif.
Dana segar juga diproyeksikan meningkatkan kinerja operasional dan konsolidasian dalam jangka panjang.
Kinerja Saham PASB
Menjelang pengumuman aksi korporasi, saham PSAB ditutup menguat 4,81 persen atau naik 25 poin ke level Rp545 pada perdagangan Jumat, 26 September 2025.
Saham bergerak di rentang Rp520–Rp550 dengan volume transaksi 671,45 juta lot dan nilai Rp36,1 miliar.
Penguatan ini menandai rebound setelah dua hari sebelumnya saham terkoreksi.
Secara mingguan, PSAB mencatat volatilitas cukup tinggi, termasuk penurunan tajam 6,14 persen pada 24 September sebelum kembali pulih. (*)
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.