KABARBURSA.COM - Perusahaan di sektor kesehatan, PT Medela Potentia Tbk bakal jadi pendatang baru di Bursa Efek Indonesia dengan kode saham MDLA.
MDLA mengumumkan rencana penawaran umum perdana saham yakni initial public offering (IPO) yang sudah dimulai melalui penawaran awal pada 11 Maret hingga 17 Maret 2025 ini.
Dalam penawaran ini, Medela Potentia akan melepas 35.000.000 lot saham atau sekitar 25 persen dari total saham perusahaan. Penawaran awal diperkirakan berada di kisaran harga Rp180 hingga Rp230 per saham.
Perusahaan yang bergerak di sektor kesehatan ini didirikan pada 5 Agustus 2011 dengan fokus utama pada layanan distribusi, pemasaran, manufaktur alat kesehatan, dan pengembangan platform digital. Medela Potentia telah memiliki jangkauan distribusi yang luas, melayani lebih dari 3.000 rumah sakit, 23.000 apotek, dan 50.000 fasilitas layanan kesehatan lainnya di Indonesia dan Kamboja.
Medela Potentia terus berkembang dengan menyediakan layanan lengkap yang mencakup importasi, registrasi produk, penyimpanan, penyaluran, sistem rantai dingin (cold chain), serta pemasaran untuk produk farmasi dan alat kesehatan. Kami juga memiliki fasilitas produksi untuk beberapa jenis alat kesehatan.
Menurut Medela Potentia melalui prospektus yang diterbitkan, IPO ini bertujuan untuk memperkuat kapitalisasi dan mendukung pengembangan lebih lanjut, terutama dalam inovasi digital yang semakin menjadi fokus utama perusahaan.
"Salah satu upaya perusahaan adalah mengembangkan Digital Platform untuk mendukung operasional modern dan memberikan layanan yang lebih baik bagi mitra bisnis serta konsumen," tulis Medela dalam prospektus tersebut, dikutip Rabu, 12 Maret 2025.
Rencana IPO ini akan dilanjutkan dengan Penawaran Umum pada 27 Maret hingga 11 April 2025, diikuti dengan penjatahan efek pada 11 April 2025, dan distribusi saham pada 14 April 2025. Saham MDLA akan mulai diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia pada 15 April 2025.
Merujuk sumber yang sama pada Selasa, 12 Maret 2025 dana yang diperoleh dari IPO ini akan difokuskan pada pengembangan inovasi digital, sejalan dengan strategi pertumbuhan perusahaan.
Program alokasi saham karyawan (ESA sebanyak 2.975.000 saham atau 0,085 persen dari total saham yang ditawarkan dalam IPO ini untuk karyawan.
Adapun program management incentive plan (MIP) perusahaan juga akan menerbitkan 12.825.000 saham baru atau sejumlah 0,365 persen dari total saham yang ditawarkan.
Saham yang diterbitkan dalam rangka IPO, ESA, dan MIP akan memiliki hak yang sama dengan saham lainnya yang sudah diterbitkan oleh perusahaan, sesuai dengan ketentuan dalam Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dan perubahan yang tercantum dalam Undang-Undang No. 6 Tahun 2023.
Fundamental Medela Solid?
Kinerja keuangan Medela Potentia menunjukkan tren yang positif meskipun ada beberapa tantangan dalam beberapa tahun terakhir.
Pada periode sembilan bulan yang berakhir pada 30 September 2024, perusahaan mencatatkan peningkatan penjualan sebesar 12,0 persen, yang mencapai Rp13,09 triliun, dibandingkan dengan Rp11,69 triliun pada tahun sebelumnya. Meskipun ada kenaikan dalam beban pokok penjualan yang juga meningkat sebesar 12,0 persen, laba bruto Medela Potentia tetap naik 11,4 persen menjadi Rp1,22 triliun.
Namun, meskipun penjualan dan laba bruto meningkat, perusahaan mengalami kenaikan beban penjualan sebesar 15,6 persen, yang menyebabkan laba usaha hanya tumbuh tipis, yakni sebesar 0,3 persen, menjadi Rp407,6 miliar.
Di sisi lain, laba sebelum pajak penghasilan meningkat sedikit, yakni 0,6 persen, menjadi Rp406,3 miliar. Namun, yang menarik, meskipun ada pertumbuhan pada laba usaha dan laba sebelum pajak, laba komprehensif justru menurun 4,1 persen menjadi Rp297,4 miliar.
Ketika melihat kinerja keuangan pada tahun-tahun sebelumnya, penjualan Medela Potentia pada 2022 hanya meningkat sedikit, sebesar 0,8 persen, menjadi Rp11,69 triliun, yang sebagian besar didorong oleh penjualan terkait COVID-19. Laba usaha dan laba sebelum pajak pada tahun 2022 juga mengalami penurunan, masing-masing turun sebesar 4,3 persen dan 3,9 persen, yang mungkin menunjukkan adanya tekanan biaya atau tantangan operasional.
Di sisi lain, total penghasilan komprehensif perusahaan juga mengalami penurunan sebesar 6,2 persen, yang mencerminkan tantangan di tingkat laba bersih perusahaan.
Pada sisi aset, Medela Potentia mencatatkan pertumbuhan yang signifikan pada 30 September 2024, dengan total aset meningkat 21,3 persen menjadi Rp5,6 triliun, terutama karena kenaikan piutang usaha dan persediaan. Kenaikan ini menunjukkan adanya pengelolaan aset yang cukup baik, meskipun perusahaan menghadapi tantangan di sektor laba komprehensif dan peningkatan beban.
Secara keseluruhan, meskipun ada pertumbuhan dalam penjualan dan aset, tantangan dalam pengelolaan biaya dan laba komprehensif masih menjadi perhatian bagi perusahaan, terutama dengan adanya kenaikan beban yang lebih tinggi dibandingkan dengan kenaikan penjualan. (*)