Logo
>

PT PI Dorong Petani Tebus Pupuk Subsidi, Begini Langkahnya

Ditulis oleh KabarBursa.com
PT PI Dorong Petani Tebus Pupuk Subsidi, Begini Langkahnya

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM – PT Pupuk Indonesia (Persero) menggalakkan program PI Menyapa dan Tebus Bersama. Kedua program itu dibangun untuk mempermudah para petani melakukan penebusan pupuk bersubsidi.

    Direktur Utama PT Pupuk Indonesia, Rahmad Pribadi mengungkap, hingga Mei 2024 terdapat 58 persen petani yang terdaftar dalam sistem elektronik Rancangan Definitif Kebutuhan Kelompok (e-RDKK) belum menebus jatah pupuknya.

    “Guna meningkatkan serapan, Pupuk Indonesia menginisiasi sosialisasi dan mengajak petani menebus pupuk bersubsidi dengan menggalakkan program PI Menyapa dan Tebus Bersama,” kata Rahmad kepada KabarBursa, Senin, 24 Juni 2024.

    Di sisi lain, kata Rahmad, pemuktahiran data pertain dalam e-RDKK yang semula satu tahun sekali menjadi empat bulan sekali, dapat membantu penyaluran pupuk subsidi tepat sasaran. Dengan begitu, data petani penerima pupuk subsidi akan terus mengalami pembaharuan.

    Hingga saat ini, distribusi pupuk subsidi masih berjalan normal. Rahmad menyebut, para petani yang terdaftar di e-RDKK bisa langsung menebus haknya di kios menggunakan KTP. “Distribusi pupuk sendiri tetap berjalan dengan normal, petani yang telah telah terdaftar dalam e-RDKK tetap bisa menebus pupuk bersubsidi di kios dengan menggunakan KTP,” jelasnya.

    Sementara saat ini, Rahmad mengakui sebanyak 2,8 juta ton pupuk subsidi yang baru disalurkan atau 29 persen dari total alokasi sebanyak 9,55 juta ton per tanggal 15 Juni 2024. Dia berharap, para petani bisa segera menebus hak pupuk subsidinya.

    “Sebagai penopang utama ketahanan pangan nasional, tentunya kami ingin para petani penerima pupuk subsidi segera menebus pupuk yang telah tersedia di kios,” pungkasnya.

    Anggaran Jumbo Pupuk Subsidi

    Sebagaimana diketahui, mulannya pemerintah menganggarkan anggaran khusus pupuk subsidi sebesar Rp26 triliun pada tahun 2024. Kendati begitu, penurunan produksi pupuk yang terjadi sejak tahun 2018 berdampak pada produksi di sektor pertanian.

    Melalui revisi Peraturan Mentan (Perementan) Nomor 10 Tahun 2022 menjadi Permentan Nomor 1 tahun 2024, pemerintah resmi menambah anggaran alokasi pupuk bersubsidi sebanyak Rp28 triliun.

    Dengan begitu, alokasi anggaran peremintah untuk subsidi pupuk 2024 mencapai Rp54 triliun. Adapun menambahan alokasi pupuk bersubsidi ini dituangkan dalam Surat Menteri Keuangan No.S-297/MK.02.2024.

    Adapun rincian penyaluran pupuk subsidi yang disalurkan, diantaranya Urea sebanyak 1.5 juta ton dari 4.6 juta ton, NPK 1.2 juta ton dari 4.2 juta ton, NPK 9.334 ton dari 136.870 ton, dan organik yang belum tersalurkan dari total 500 ribu ton.

    Kendari begitu, penambahan anggaran pupuk bersubsidi bukan tanpa alasan. Berdasarkan data Kementerian Pertanian (Kementan), jumlah alokasi pupuk subsidi mengalami penurunan jumlah sejak tahun 2018 dengan rincian; 2018 sebanyak 9,55 juta ton; 2019 sebanyak 8,87 juta ton, 2020 sebanyak 8,90 juta ton, 2021 sebanyak 8,78 juta ton, 2022 sebanyak 7,78 juta ton, 2023 sebanyak 6,13 juta ton, dan 2024 sebanyak 4,79 juta ton.

    Melalui revisi Peraturan Mentan (Perementan) Nomor 10 Tahun 2022 menjadi Permentan Nomor 1 tahun 2024, pemerintah menambah alokasi pupuk subsidi yang semulal berjumlah 4,73 juta ton pada tahun 2023 menjadi 9,5 juta pada tahun 2024.

    Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian (Kementan), Prihasto Setyanto menuturkan, turunnya alokasi pupuk subsidi berdampak pada penurunan produksi beras pada tahun 2023, yakni sebesar 0,44 juta ton. Di sisi lain, dia juga menyebut ada banyak petani yang tidak menggunakan kartu tani untuk menebus pupuk subsidi.

    “Volume pupuk bersubsidi yang terus dikurangi dan pada tahun 2024 hanya tinggal 50 persen dibandingkan tahun 2018. Kedua, sebanyak 17 persen hingga 20 persen petani tidak dapat menggunakan kartu taninya untuk menebus pupuk ketiga petani hanya diberi pupuk untuk satu kali tanam,” kata Prihasto dalam rapat dengar pendapat bersama Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu, 19 Juni 2024.

    Target Produksi Pangan 2025

    Berdasarkan data per tanggal 18 Juni 2024, Kementan mencatat capaian produksi di sejumlah komoditas pangan, diantaranya padi 29,08 juta ton dari target 55,42 juta ton, jagung 10,59 juta ton dari target 22,43 juta ton, kedelai 0,113 juta ton dari target 0,329 juta ton.

    Sementara bawang merah terealisasi 0,66 juta ton dari target 2 juta ton, aneka cabai 0,85 jutabton dari target 3,07 juta ton, kopi 0,38 juta ton dari target 0,77 juta ton, tebu 27,67 dari target 34,32 juta ton, karet 1,33 juta ton dari target 2,70 juta ton, kelapa 1,42 juta ton dari target 2,90 juta ton, dan kakao 0,32 juta ton dari target 0,66 juta ton.

    Di sisi lain, realisasi daging sapi dan kerbau saat ini ada level 0,162 juta ton dari target 0,405 juta ton, daging domba dan kambing 0,033 juta ton dari target 0,079 juta ton, daging ayam ras 1,590 juta ton dari target 3,724 juta ton, telur 2,936 juta ton dari 6,465 juta ton, dan susu 0,352 juta ton dari target 0,845 juta ton.

    Sementara itu, Kementan telah menetapkan target produksi komoditas pertanian. Untuk komoditas padi, Kementan menetapkan target sebesar 56,05 juta ton, jagung 16,68 juta ton, kedelai 334 ribu ton, cabai 3,08 juta ton, dan bawang merah 1,99 juta ton.

    Di sisi lain, Kementan juga menetapkan target produksi komoditas kopi 772 ribu ton, kakao 641,2 ribu ton, tebu 63,04 juta ton, kelapa 2,88 juta ton, daging sapi dan kerbau 405,44 ribu ton, dan daging ayam 4 juta ton. (and/*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    KabarBursa.com

    Redaksi