KABARBURSA.COM–PT Bukit Asam Tbk (PTBA), anggota Holding BUMN Pertambangan MIND ID, mendapatkan suntikan dana segar senilai Rp3,56 triliun dari tiga bank Himbara, yakni PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.
Dana tersebut akan digunakan untuk mempercepat proyek strategis pengembangan fasilitas Coal Handling Facility (CHF) dan Train Loading Station (TLS) 6–7 di jalur angkutan batu bara Tanjung Enim–Kramasan.
Direktur Utama PTBA, Arsal Ismail mengatakan, pendanaan ini menjadi bagian penting dari strategi perusahaan untuk memperkuat infrastruktur logistik batu bara.
“Kami berharap melalui proyek ini kapasitas angkutan batu bara eksisting PTBA dapat meningkat sebesar 20 juta ton per tahun,” ujarnya dikutip KabarBursa.com, Kamis, 13 November 2025.
Proyek tersebut merupakan pilar utama dalam strategi logistik PTBA yang bertujuan meningkatkan efisiensi pengangkutan batu bara dari tambang menuju pelabuhan. Dengan selesainya proyek ini, PTBA menargetkan rantai pasok batu bara nasional menjadi lebih terintegrasi dan mampu mendukung ketahanan energi jangka panjang.
Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PTBA, Una Lindasari menambahkan, kerja sama dengan tiga bank Himbara menjadi wujud sinergi antar-BUMN di sektor strategis.
“Pendanaan ini memperkuat struktur keuangan perusahaan sekaligus mempercepat penyelesaian proyek strategis kami,” katanya.
Menilik laporan keuangan. Dari sisi kinerja keuangan, PTBA membukukan laba bersih sebesar Rp391 miliar pada kuartal I 2025, Rp442 miliar pada kuartal II, dan Rp561 miliar pada kuartal III.
Secara tahunan, laba bersih berjalan mencapai Rp3,27 triliun, lebih rendah dibandingkan 2024 yang mencapai Rp5,10 triliun dan 2023 sebesar Rp6,10 triliun.
Meski laba menurun, PTBA tetap menjaga komitmen kepada pemegang saham dengan dividen tunai sebesar Rp332,44 per saham dan dividend yield 13,97 persen.
Payout ratio tercatat 6,05 persen, sedangkan kapitalisasi pasar perusahaan saat ini mencapai Rp27,419 triliun dengan jumlah saham beredar 11,52 miliar lembar.
Pada perdagangan terakhir, saham PTBA pada Rabu, 12 November 2025 terpantau stagnan di level Rp2.380 per saham, dengan pergerakan dalam sebulan terakhir di rentang Rp2.170 hingga Rp2.430. Meski bergerak terbatas, saham PTBA masih menjadi salah satu pilihan utama di sektor energi berkat rekam jejak pembagian dividen yang konsisten.
Melalui pendanaan baru dari tiga bank Himbara ini, PTBA menegaskan komitmennya untuk memperkuat infrastruktur angkutan batu bara nasional dan mempercepat realisasi proyek Tanjung Enim–Kramasan sebagai bagian dari upaya menjaga ketahanan energi Indonesia.(*)