KABARBURSA.COM - Saham PT PP (Persero) Tbk (PTPP) menunjukkan tren bullish yang menjanjikan, dengan harga mulai menguat dan mendekati level resistensi di 456. Potensi breakout ini menawarkan peluang bagi investor yang mengadopsi strategi swing trade, dengan target penguatan harga saham di area 480 dan 525. Analis teknikal BRI Danareksa, Selasa, 1 Oktober 2024, mencatat, jika saham PTPP berhasil menembus resistensi tersebut, ada peluang penguatan lebih lanjut.
Namun, investor disarankan untuk tetap berhati-hati. Batasi kerugian dengan menetapkan stop loss di bawah support level 430 guna meminimalkan risiko jika harga saham tidak berhasil mempertahankan momentum penguatan.
"Strategi yang dianjurkan adalah buy on breakout pada level 456 dan siap mengambil posisi jual pada level support di bawah 430," kata Rita Effendy, seorang analyst technical, hari ini.
Perdahangan Saham PTPP Hari ini
Saham PT PP (Persero) Tbk (PTPP) mencatatkan penguatan signifikan dengan kenaikan sebesar 4,11 persen atau 18 poin, menutup perdagangan pada harga Rp456 dari pembukaan di Rp438. Tren bullish ini mengindikasikan potensi kelanjutan penguatan, dengan volume transaksi yang mencapai 358 ribu lot dan nilai transaksi sebesar Rp16,1 miliar.
Dalam sesi perdagangan hari ini, harga saham PTPP sempat menyentuh level tertinggi di Rp460 dan terendah di Rp436, menunjukkan adanya volatilitas namun tetap dalam tren naik. Harga rata-rata perdagangan tercatat pada Rp450, menandakan minat beli yang cukup kuat.
Batas ARA (Auto Reject Atas) saham PTPP berada di level Rp545, sementara ARB (Auto Reject Bawah) di Rp330. Sentimen positif terus mendorong harga saham ini mendekati level resistensi kunci di Rp456. Jika berhasil menembus resistensi ini, saham diperkirakan dapat mencapai target berikutnya di Rp480 dan Rp525, sesuai dengan strategi swing trade yang disarankan.
Dengan kenaikan yang solid, para pelaku pasar disarankan untuk terus memantau pergerakan saham ini, karena potensi breakout masih terbuka lebar. Namun, investor juga diimbau untuk tetap waspada dengan menetapkan batas kerugian di bawah level support 430 guna mengantisipasi pergerakan harga yang tidak diharapkan.
Kinerja PTPP
Mengutip data yang dilampirkan Stockbit, kinerja PTPP dapat dianalisis Earnings Per Share (EPS) menggunakan pendekatan Warren Buffett. Biasanya, Buffett melibatkan fokus pada kualitas pendapatan dan pertumbuhan yang berkelanjutan. Ia menilai EPS untuk melihat apakah perusahaan dapat mempertahankan dan menumbuhkan laba bersihnya secara konsisten.
Berikut analisis dengan beberapa poin kunci dari metode Buffett:
1. Konsistensi EPS
Buffet cenderung menyukai perusahaan dengan pertumbuhan EPS yang konsisten. EPS (TTM) PTPP saat ini adalah 85,80 dan EPS (annualized) 47,42. Angka-angka tersebut menunjukkan pertumbuhan laba PTPP cenderung fluktuatif, terutama setelah 2019, ketika laba bersih turun drastis dibandingkan puncaknya. EPS pada 2019 cukup besar, tetapi turun tajam selama 2020-2022 akibat berbagai faktor, termasuk pandemi dan penurunan kinerja sektor konstruksi. Pada 2024, pemulihan mulai terlihat, tetapi masih belum mencapai stabilitas yang diharapkan.
2. Return on Equity (ROE)
Buffett memperhatikan ROE sebagai indikator kemampuan perusahaan menghasilkan laba dari modal pemegang saham. Sementara, ROE (TTM) PTPP adalah 4.47 persen, relatif rendah dibandingkan dengan target Buffett yang biasanya menginginkan ROE setidaknya di atas 12-15 persen. Ini menunjukkan bahwa PTPP mungkin memiliki kesulitan dalam menghasilkan laba yang signifikan dari ekuitas yang diinvestasikan.
3. Debt-to-Equity Ratio
Buffett menghindari perusahaan dengan rasio utang terhadap ekuitas yang tinggi, karena hal ini meningkatkan risiko perusahaan tidak dapat membayar kewajibannya jika ada penurunan pendapatan. Sayangnya, Debt-to-Equity Ratio (Quarter) PTPP adalah 1.67, menunjukkan tingkat utang yang cukup tinggi dibandingkan ekuitas. Ini adalah tanda bahwa perusahaan mungkin terlalu bergantung pada utang untuk pendanaan operasional dan ekspansi, yang menjadi perhatian bagi investor konservatif seperti Buffett.
4. Price to Earnings Ratio (P/E)
Current P/E Ratio (Annualised) adalah 9.62 dan P/E Ratio (TTM) 5.31, menunjukkan valuasi saham ini relatif murah. Sedangkan Buffett menyukai perusahaan yang undervalued, tetapi memiliki prospek pertumbuhan laba yang kuat di masa depan. Namun, dengan Forward P/E Ratio yang tinggi di 32.00, pasar memperkirakan pertumbuhan pendapatan PTPP jauh lebih rendah di masa depan atau ekspektasi laba akan melambat.
5. Earnings Yield
Buffett menggunakan Earnings Yield sebagai indikator apakah saham menawarkan pengembalian yang lebih baik daripada obligasi atau alternatif investasi lainnya. Earnings Yield (TTM) PTPP sebesar 18.82 persen, jauh lebih tinggi dari rata-rata pasar (IHSG PE Ratio TTM sebesar 7.89 persen). Ini artinya, ada potensi pengembalian yang menarik jika perusahaan dapat mempertahankan profitabilitasnya. Namun, fluktuasi pendapatan di tahun-tahun sebelumnya mungkin mengurangi keyakinan akan stabilitas jangka panjang.
6. Price to Book Value (P/BV)
Buffett memperhatikan nilai buku per saham dibandingkan harga saham untuk menentukan apakah sebuah saham undervalued. Current P/BV sebesar 0.24, menunjukkan bahwa PTPP diperdagangkan dengan valuasi jauh di bawah nilai buku. Buffett sering menyukai saham yang diperdagangkan di bawah nilai buku, karena ini menunjukkan peluang pembelian yang baik dengan margin keamanan.
7. Free Cash Flow (FCF)
Buffett sangat memperhatikan free cash flow (arus kas bebas), yang menunjukkan apakah perusahaan dapat menghasilkan uang tunai setelah membayar biaya operasional dan investasi modal. Free Cash Flow per Share (TTM) PTPP sebesar 283.29, sementara free cash flow totalnya adalah 1,756 B. Angka ini positif, menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan arus kas meskipun ada fluktuasi pendapatan.
Jadi dapat disimpulkan, Berdasarkan metode Warren Buffett, PTPP menawarkan beberapa aspek yang menarik, terutama dalam hal valuasi rendah (P/E dan P/BV) dan earnings yield yang tinggi.
Namun, beberapa kekhawatiran utama termasuk konsistensi laba yang fluktuatif, ROE rendah, dan rasio utang terhadap ekuitas yang tinggi. Buffett mungkin menilai PTPP sebagai perusahaan dengan potensi, tetapi memerlukan pertumbuhan laba yang lebih stabil dan penurunan ketergantungan pada utang agar lebih sesuai dengan kriteria investasinya.
Untuk investor yang mencari saham undervalued dengan prospek pertumbuhan jangka panjang, PTPP mungkin menawarkan peluang. Namun, sesuai dengan prinsip Buffett, penting untuk menilai risiko jangka panjang dan keberlanjutan profitabilitas.(*)
Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak, membeli, atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analisis atau sekuritas yang bersangkutan, dan Kabarbursa.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian investasi yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.