KABARBURSA.COM - Pasangan calon presiden (capres) nomor urut dua, Prabowo Subianto dan calon wakil presiden (cawapres) Gibran Rakabuming Raka memimpin hasil quick count pilpres 2024, mengungguli pesaing seperti Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud.
Hasil quick count yang menguntungkan harusnya juga menciptakan dampak bagi emiten yang dekat dengan koalisi Prabowo-Gibran.
Lantas bagaimana nasib emiten perusahaan yang terafiliasi dengan paslon Koalisi 02 dalam kurun waktu sepekan kebelakang?
Merujuk pada RTI Business. Saham PT Panca Mitra Multiperdana Tbk. (PMMP), diketahui terafiliasi dengan Kaesang Pangarep melalui PT Harapan Bangsa Kita atau GK Hebat.
Emiten tersebut dalam sepekan terakhir tercatat menghijau 7,61 persen ke level Rp424 dengan kapitalisasi pasar Rp1,10 triliun.
Berbeda dengan PMMP. Emiten teknologi PT WIR ASIA Tbk. (WIRG) milik keluarga prabowo itu terpantau melemah 3,13 persen dalam sepekan terakhir ke posisi Rp93. Sehingga kapitalisasi pasarnya menjadi Rp1,11 triliun.
Sebagai informasi, kini perusahaan itu tengah dipimpin oleh Aryo PS Djojohadikusumo. Yang mana merupakan putra kandung Hashim Djojohadikusumo, kakak Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.
Ada juga, perusahaan milik Aburizal Bakrie, generasi kedua konglomerasi Grup Bakrie. Serta Ketua Umum Partai Golkar pada Oktober 2009-Desember 2014.
Diketahui, Grup Bakrie memiliki sejumlah emiten yang tercatat di BEI dari berbagai lini bisnis, muai dari pertambangan, media massa, perkebunan, hingga yang terbaru kendaraan listrik melalui VKTR.
Pada penutupan perdagangan Selasa 13 Februari 2024, saham emiten Grup Bakrie seperti DEWA naik 1,79 persen di level Rp57. Serta saham ENRG yang juga naik 2,97 persen ke posisi Rp208.
Sementara, saham BNBR stagnan Rp50. Tapi, saham BRMS menguat 0,68 persen di Rp149, dan saham BUMI naik 4,65 persen di Rp90.
Lebih lanjut, saham VIVA, BTEL, ELTY, JGLE dan MDIA, kompak stagnan di level Rp50. sedangkan UNSP stagnan di level Rp106 serta saham emiten pendatang baru VKTR tergelincir naik 1,64 persen ke level Rp124.
Adapun saham milik petinggi golkar lainnnya, Agung Laksono yang pada 28 Juni 2023 ditetapkan menjadi komisaris CBRE.
CBRE adalah perusahaan yang bergerak di bidang jasa angkutan moda laut dalam negeri dan luar negeri. Hari ini, saham CBRE masih stagnan di level Rp50.
Sementara itu, saham MKTR yang merupakan emiten Grup Maktour pada penutupan perdagangan Selasa 13 Februari 2024, saham MKTR naik 0,78 persen ke posisi Rp129.
Perusahaan tersebut merupakan milik pengusaha Fuad Hasan Masyhur, yang juga menjadi mertua Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo yang juga salah satu kader muda di Partai Golkar.
Sebagai informasi MKTR memiliki berbagai lini bisnis yakni perdaganan CPO, manajemen truk dan tangki CPO, perkebunan kelapa sawit, hingga pengelolaan limbah.
Kemudian, ada emiten milik kader senior Partai Golkar, Luhut Binsar Panjaitan. Yakni, TOBA. Diketahui, TOBA telah bertransformasi dari perusahaan batu bara, kemudian masuk ke bisnis energi baru terbarukan (EBT).
Bahkan, bersama Grup PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO), TOBA mengembangkan bisnis motor listrik Electrum, yang dinakhodai Pandu Sjahrir.
Namun, Saham TOBA dalam sepekan ini ternyata terpantau stagnan di posisi Rp272 dengan kapitalisasi pasar Rp2,21 triliun. (yubi/pram)