Logo
>

Punya Uang Kas USD28 Miliar, Segini Perkiraan Dividen Final ADRO

Ditulis oleh Yunila Wati
Punya Uang Kas USD28 Miliar, Segini Perkiraan Dividen Final ADRO

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - PT Alamtri Resources Indonesia Tbk (ADRO) tengah menjadi sorotan setelah menyelesaikan spin off PT Adaro Andalan Indonesia Tbk (AADI). Langkah strategis ini memangkas laba bersih ADRO hingga 70 persen.

    Namun di sisi lain, perusahaan kini memiliki dana kas yang sangat besar, mencapai USD2 miliar. Posisi kas yang kuat ini membuka peluang bagi ADRO untuk mengucurkan dividen final yang besar bagi pemegang saham, sekaligus mendanai ekspansi ke sektor energi baru terbarukan (EBT).

    DBS Research Group mencatat, hingga September 2024, kinerja ADRO melampaui ekspektasi pasar. Meski ada perubahan signifikan dalam laporan keuangan akibat spin off AADI, potensi pertumbuhan ADRO tetap kuat, terutama dengan portofolio investasi di sektor EBT.

    Salah satu proyek andalannya adalah Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Kayan yang ditargetkan beroperasi pada 2030, serta proyek panel surya yang akan berjalan mulai 2028.

    Selain itu, ADRO masih mempertahankan kepemilikan 15 persen di AADI, serta 84 persen saham di PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR). Perusahaan ini juga tengah mengembangkan smelter alumina berkapasitas 500 ribu ton per tahun, yang akan menjadi penopang pertumbuhan bisnis jangka panjang.

    Dengan produksi hard coking coal ADMR yang mencapai 6 juta ton per tahun, ADRO tetap memiliki sumber pendapatan yang solid di luar bisnis batu bara termal.

    Dengan fondasi yang kuat ini dan uang kas sebesar USD23 miliar, DBS berpandangan ADRO berpotensi memberikan dividen yang menarik bagi pemegang saham. Jika perusahaan memutuskan untuk membagikan 50 persen dari laba bersih tahun 2024 yang diproyeksikan sebesar USD900 juta, maka yield dividen bisa mencapai 10 persen .

    Skenario ini semakin memperkuat daya tarik ADRO sebagai saham dengan kombinasi potensi pertumbuhan dan imbal hasil yang menarik.

    Dari sisi valuasi, DBS tetap optimistis terhadap pergerakan harga saham ADRO. Dengan rekomendasi beli, target harga ditetapkan di Rp2.800 per saham. Pada penutupan perdagangan Jumat, 7 Februari 2025, saham ADRO berada di level Rp2.270, yang berarti masih ada ruang kenaikan yang cukup besar bagi investor.

    Ke depan, tantangan bagi ADRO adalah membuktikan kemampuannya dalam mengalokasikan modal untuk proyek nonbatu bara yang menguntungkan. Jika strategi diversifikasi ini berjalan sesuai rencana, ADRO bukan hanya menjadi pemain utama di industri pertambangan, tetapi juga pemimpin dalam transisi energi di Indonesia.

    Kurs Dividen Interim 2024 Ditetapkan Rp106,84

    Kabarbursa.com sempat memberitakan, ADRO secara resmi mengumumkan kurs konversi untuk pembagian dividen tunai interim tahun buku 2024. Pengumuman ini merujuk pada kurs tengah Bank Indonesia (BI) per 2 Januari 2025 sebesar Rp16.157 per dolar Amerika Serikat (AS).

    Total dividen tunai interim yang akan dibagikan ADRO mencapai Rp3,23 triliun. Jumlah tersebut setara dengan Rp106,84 per saham untuk 30,24 miliar saham yang dimiliki oleh para pemegang saham.

    ADRO telah mengumumkan rencana pembagian dividen interim tahun buku 2024 senilai USD200 juta atau sekitar Rp3,2 triliun. Keputusan ini didasarkan pada kinerja perusahaan yang solid, dengan laba bersih yang diatribusikan kepada entitas induk mencapai USD1,18 miliar hingga 30 September 2024.

    Pembagian dividen ini setara dengan Rp105 per saham, menggunakan asumsi kurs Rp16.146 per dolar AS, yang mencerminkan komitmen ADRO untuk terus memberikan imbal hasil menarik kepada para investornya.

    Pengumuman ini menjadi tindak lanjut dari pemberitahuan sebelumnya pada 17 Desember 2024 mengenai jadwal dan tata cara pembagian dividen interim.

    Dalam keterangannya, Sekretaris Perusahaan Alamtri Resources Indonesia Mahardika Putranto, menyampaikan bahwa pembagian dividen interim ini menunjukkan komitmen perseroan terhadap para pemegang saham di tengah dinamika ekonomi global.

    “Dividen ini menjadi bagian dari upaya Perseroan memberikan imbal hasil yang berkelanjutan kepada pemegang saham. Pembagian dividen mengacu pada kurs tengah Bank Indonesia tanggal 2 Januari 2025, yaitu Rp16.157 per dolar AS,” ujar Mahardika, Kamis, 2 Januari 2025.

    Perseroan juga memastikan bahwa pengumuman ini tidak memberikan dampak signifikan terhadap kegiatan operasional, hukum, kondisi keuangan, maupun kelangsungan usaha Perseroan.

    PT Alamtri Resources Indonesia Tbk bergerak di berbagai sektor usaha melalui anak-anak perusahaannya, termasuk pertambangan, jasa penunjang pertambangan, perdagangan besar, dan aktivitas pelayanan kepelabuhanan.

    Dengan total dividen yang akan dibagikan, langkah ini dipandang sebagai sinyal positif bagi investor dan pemegang saham, menunjukkan stabilitas keuangan Perseroan meskipun berada di tengah fluktuasi ekonomi global.

    Dividen interim adalah pembagian keuntungan kepada pemegang saham yang dilakukan sebelum tahun buku berakhir, dengan tujuan memberikan nilai tambah dan likuiditas kepada pemegang saham.

    PT Alamtri Resources Indonesia Tbk menjadi salah satu emiten yang konsisten memberikan imbal hasil bagi pemegang sahamnya, seiring dengan strategi bisnis yang solid di berbagai sektor usaha.(*)

    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Yunila Wati

    Telah berkarier sebagai jurnalis sejak 2002 dan telah aktif menulis tentang politik, olahraga, hiburan, serta makro ekonomi. Berkarier lebih dari satu dekade di dunia jurnalistik dengan beragam media, mulai dari media umum hingga media yang mengkhususkan pada sektor perempuan, keluarga dan anak.

    Saat ini, sudah lebih dari 1000 naskah ditulis mengenai saham, emiten, dan ekonomi makro lainnya.

    Tercatat pula sebagai Wartawan Utama sejak 2022, melalui Uji Kompetensi Wartawan yang diinisiasi oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), dengan nomor 914-PWI/WU/DP/XII/2022/08/06/79