KABARBURSA.COM - Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahun Buku 2023 PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) telah menyetujui pembagian dividen tunai sebesar Rp433 miliar. Jumlah dividen ini setara dengan 21 persen dari laba bersih sebesar 2,10 triliun yang diatribusikan kepada entitas induk.
"Dividen sebesar Rp9 per saham ini mencerminkan komitmen berkelanjutan perusahaan kepada para pemegang saham PWON," kata Minarto, Direktur Keuangan dan Corporate Secretary PWON, pada Rabu, 12 Juni 2024.
Pakuwon Jati membukukan pendapatan bersih tahunan 2023 sebesar Rp6,2 triliun. Angka ini naik 3,6 persen year on year (yoy) dibandingkan perolehan tahun 2022 yang senilai Rp5,98 triliun.
Pendapatan tersebut terbagi atas recurring revenue sebesar Rp4,66 triliun dan juga development revenue senilai Rp1,53 triliun.
Adapun recurring revenue PWON tahun lalu berhasil naik 20,7 persen yoy dibandingkan tahun 2022 yang sebesar Rp3,87 triliun.
Pendapatan tersebut terdiri atas pendapatan retail mal Rp3,12 triliun yang naik 18 persen yoy, pendapatan office leasing Rp304 miliar naik 1 persen yoy, dan pendapatan hospitality sebesar Rp1,24 triliun atau bertumbuh 34 persen yoy.
Sedangkan untuk development revenue mengalami penurunan 27,7 persen yoy dibandingkan pendapatan tahun sebelumnya senilai Rp2,11 triliun.
Hingga akhir tahun 2023, PWON tercatat membukukan laba bruto tahun sebesar Rp3,40 triliun, atau naik 5,7 persen dibanding tahun 2022 Rp3,21 triliun.
Sedangkan EBITDA sebesar Rp3,36 triliun, naik 2,8 persen dibanding tahun sebelumnya Rp3,27 triliun. Sehingga PWON berhasil mencetak laba bersih tercatat sebesar Rp2,38 triliun, menanjak 30,1 persen dibanding tahun 2022 senilai Rp1,83 triliun.
Kinerja PWON Sebelumnya
Sebelumnya PWON mencatatkan laba bersih untuk entitas induk senilai Rp330,91 miliar pada kuartal I-2024. Realisasi itu tergerus 44,41 persen yoy dibandingkan periode sama tahun sebelumnya. Alhasil laba per saham dasar PWON merosot menjadi Rp6,87 per saham, dari kuartal pertama tahun lalu senilai Rp12,36 per saham.
Pencapaian ini justru terjadi saat pendapatan PWON tumbuh 10,53 persen yoy menjadi Rp1,53 triliun dalam tiga bulan pertama.
Margin pendapatan PWON terhitung masih tumbuh positif secara tahunan. Laba kotor tersisa Rp851,51 miliar, dibandingkan triwulan pertama tahun lalu senilai Rp747 miliar.
Terdapat peningkatan dari pos beban penjualan, administrasi, hingga keuangan. Satu hal yang cukup membebani bottom line adalah kerugian kurs mata uang asing yang dicatatkan senilai Rp127,79 miliar.
Hal ini membuat PWON mencatatkan laba sebelum pajak senilai Rp422,57 miliar, lebih rendah secara tahunan dibandingkan Rp662,43 miliar pada kuartal pertama 2023.
Pendapatan PWON sebagian besar datang dari segmen recurring yakni pengusahaan perkantoran, perbelanjaan, dan apartemen senilai Rp941,15 miliar.
Bisnis real estat perusahaan berkontribusi sebesar Rp329,38 miliar, disusul perhotelan Rp272,68 miliar, demikian menurut laporan keuangan yang diakses Rabu (8/5/2024).
Dari sisi neraca per Maret, total aset PWON tumbuh 2,08 persen sejalan dengan peningkatan utang atau liabilitas dan modal lebih dari 1,5 persen. Kas jumbo masih digenggam senilai Rp8,19 triliun, alias naik 7,3 persen akibat porsi pemasukan operasional yang lebih besar.
Pembangunan Superblok IKN
PWON, sebelumnya, melalui anak usahanya, PT Pakuwon Nusantara Abadi (PNA), memulai pembangunan superblok di Ibu Kota Nusantara (IKN). Ground breaking proyek tersebut dilaksanakan pada 1 November 2023 yang dipimpin langsung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Pembangunan proyek superblok yang bernama “Pakuwon Nusantara” ini berada di di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) dengan nilai investasi sebesar Rp5 triliun.
President Director PT Pakuwon Nusantara Abadi, Eiffel Tedja, mengatakan perusahaan optimistis pembangunan superblok di IKN yang direncanakan terdiri dari sebuah pusat perbelanjaan, kondominium, dan tiga hotel yang akan sangat menguntungkan dalam jangka panjang.
“Momentum Groundbreaking Pakuwon Nusantara menjadi penanda dukungan penuh Pakuwon untuk Ibu Kota Negara (IKN). Selain Pakuwon Nusantara, saat ini kami memiliki proyek superblok baru dalam pipeline di Bekasi, Batam dan Semarang yang kelak setelah beroperasi akan memperbesar portofolio 4 (empat) existing superblok kami di Jakarta dan Surabaya," ujar Eiffel.
Proyek pembangunan superblok Pakuwon Nusantara memiliki lahan seluas 7,2 hektare berlokasi strategis di Kawasan Sumbu Kebangsaan dan tepat di depan tugu ‘Titik Nol’.
Dengan menggandeng grup Marriott International, Pakuwon akan membangun Hotel Four Points by Sheraton. Disusul dengan pembangunan pusat perbelanjaan, hotel Tribute Portfolio by Marriott, hotel Westin, dan ballroom.
Konsep pembangunan pusat perbelanjaan Pakuwon Nusantara ini akan mengusung desain yang menyatu dengan konsep teras langit dari alam terbuka yang hijau dengan pemandangan langsung ke lembah dan sungai yang berada tepat di samping gedung pusat perbelanjaan, sehingga sangat mendukung suasana hang-out, sejuk, modern dengan alam yang asri.
Pembangunan superblok ‘Pakuwon Nusantara’ merupakan salah satu upaya untuk terus memperbesar basis sumber pendapatan berkelanjutan dan diversifikasi geografis Pakuwon. Perseroan juga memandang investasi ini sebagai wujud peran pengusaha swasta untuk pemerataan pembangunan di Indonesia. (*)