PT Pyridam Farma Tbk (PYFA) dan Research Genetic Cancer Center (RGCC) menandatangani nota kesepahaman (MoU) untuk menghadirkan solusi inovatif dalam pengobatan kanker di Indonesia. Direktur Pyridam Farma, Widjanarko Brotosaputro, menyatakan bahwa kolaborasi ini merupakan langkah strategis bagi PYFA untuk memperkuat posisinya sebagai pemimpin di industri farmasi nasional.
PYFA, yang memiliki fasilitas produksi kuat dan jaringan distribusi luas, akan memasarkan produk-produk inovatif dari RGCC, lembaga riset kanker terkemuka dari Swiss. RGCC, yang mengkhususkan diri dalam penelitian genetika kanker, mengembangkan tes diagnostik dan terapi kanker personal yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan pasien.
Melalui kerja sama ini, RGCC akan mendukung PYFA dalam upayanya memenuhi standar mutu Eropa dan memasuki pasar internasional. Widjanarko optimis kemitraan ini akan memberikan dampak positif bagi kesehatan masyarakat, terutama dalam penanganan kanker di Indonesia.
PT Pyridam Farma Tbk (PYFA), perusahaan farmasi terkemuka di Indonesia, baru saja menyelesaikan akuisisi signifikan terhadap perusahaan farmasi asal Australia, Probiotec Ltd. Transaksi ini bernilai AUD251,3 juta atau setara dengan Rp2,7 triliun dan secara resmi diselesaikan pada 18 Juni 2024 melalui anak usaha PYFA, yakni PYFA Australia Pty Ltd (PAPL). Akuisisi ini mencerminkan langkah strategis PYFA dalam memperkuat posisinya di pasar farmasi internasional.
Untuk membiayai akuisisi ini, PYFA menggunakan berbagai sumber dana, termasuk pendanaan perbankan, kas internal, pembiayaan dari lembaga non-bank, serta hasil dari pelaksanaan right issue. Hal ini memberikan PYFA modal tambahan sebesar Rp1,07 triliun, dengan melepaskan hingga 10,7 juta lembar saham atau sekitar 95,24 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh, dengan nilai nominal Rp100 per saham.
Setelah akuisisi Probiotec Ltd, total aset PYFA melonjak signifikan menjadi Rp6,16 triliun pada semester pertama 2024 (6M24), dibandingkan dengan Rp1,5 triliun di akhir 2023 (FY23). Peningkatan ini sebagian besar didorong oleh penambahan nilai wajar dari bagian ekuitas yang diakuisisi, termasuk goodwill senilai Rp2,59 triliun. Goodwill ini mencerminkan nilai strategis yang diharapkan dari sinergi operasional dan pengembangan bisnis yang akan dihasilkan oleh akuisisi ini.
Peningkatan Pinjaman dan Ekspansi Internasional
Dalam rangka mendukung transaksi besar ini, PYFA melalui anak usahanya, PAPL, memperoleh pinjaman sebesar AUD155 juta dari The Hongkong and Shanghai Banking Corporation (HSBC) Cabang Singapura. Pinjaman ini memiliki tenor enam bulan dan mendukung proses akuisisi secara penuh. Pada akhir Juni 2024, saldo pinjaman tersebut tercatat sebesar Rp1,69 triliun. Total pinjaman bank jangka pendek PYFA pun meningkat tajam menjadi Rp1,83 triliun di 6M24 dari Rp131,2 miliar di FY23.
Berdasarkan riset Phintraco Sekuritas, Selasa, 17 September 2024, seiring dengan pelaksanaan right issue, jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh PYFA bertambah menjadi Rp1,12 triliun pada 6M24, meningkat tajam dari Rp53,5 miliar di FY23. Langkah ini memberikan fondasi keuangan yang lebih kuat bagi perusahaan untuk ekspansi di pasar internasional serta pengembangan produk-produk baru yang inovatif dalam industri farmasi.
Dengan meningkatnya aset dan pendapatan, PYFA saat ini diperdagangkan pada Price-to-Book Value (PBV) sebesar 1,32x. Berdasarkan metode relative valuation dan pendekatan PBV, analis dari Phintraco Sekuritas memperkirakan fair value saham PYFA berada di angka 177, yang menunjukkan potential upside sebesar 45,83 persen dari harga penutupan terakhir. Ini mencerminkan peluang investasi yang menarik bagi para investor yang optimis terhadap prospek pertumbuhan PYFA pasca-akuisisi
Akuisisi Probiotec Ltd oleh PYFA menandai tonggak penting dalam perjalanan ekspansi global perusahaan ini. Dengan penguatan struktur keuangan melalui right issue dan pendanaan lainnya, PYFA siap untuk mengoptimalkan sinergi dari akuisisi ini, memperkuat posisinya di industri farmasi internasional, dan menciptakan nilai lebih bagi pemegang sahamnya. Dalam jangka panjang, akuisisi ini diharapkan dapat mendukung pertumbuhan pendapatan dan meningkatkan daya saing PYFA di pasar global.(*)