KABARBURSA.COM - PT Tripar Multivision Plus Tbk (RAAM) melaporkan transaksi pembelian saham oleh Ram Jethmal Punjabi, selaku komisaris yang juga memiliki kepemilikan saham mayoritas di RAAM.
Sekretaris Perusahaan RAAM Sugiri menyampaikan, Ram Punjabi melakukan serangkaian transaksi pembelian saham RAAM pada periode 18 hingga 20 Desember 2024 dengan tujuan investasi.
"Dalam periode tersebut, Ram Punjabi membeli saham Tripar Multivision Plus dengan harga yang bervariasi antara Rp310 hingga Rp320 per lembar saham, dengan total saham yang ditransaksikan mencapai 1.211.700 lembar saham," kata Sugiri dalam keterbukaan informasi pada Selasa, 24 Desember 2024.
Berikut adalah rincian transaksi yang dilaporkan:
- 18 Desember 2024: Pembelian 235.000 saham dengan harga Rp320.
- 19 Desember 2024: Pembelian 118.000 saham (harga Rp310), 105.000 saham (harga Rp312), 220.000 saham (harga Rp314), 100.000 saham (harga Rp316), dan 105.000 saham (harga Rp318).
- 20 Desember 2024: Pembelian 100.000 saham (harga Rp320) dan 33.700 saham (harga Rp318).
Sebelum transaksi, Ram Punjabi tercatat memiliki 4.789.985.082 saham, atau sekitar 70,3 persen dari total saham yang beredar. Setelah transaksi ini, jumlah saham yang dimiliki oleh Ram Punjabi meningkat menjadi 4.791.201.782 saham, yang setara dengan 70,32 persen dari total saham yang beredar.
Jadi, total uang yang dihabiskan oleh Ram Jethmal Punjabi untuk membeli saham RAAM selama periode 18 hingga 20 Desember 2024 adalah Rp321,32 juta atau Rp321.324.600.
Dijelaskan dalam laporan, tujuan dari transaksi pembelian saham tersebut adalah untuk keperluan investasi. Meskipun terjadi transaksi, status kepemilikan saham Ram Punjabi tetap berada dalam kategori kepemilikan langsung, yang mengindikasikan bahwa ia masih merupakan pemegang saham mayoritas dan pengendali utama perusahaan.
Kinerja Keuangan RAAM
Sebelumnya, RAAM melaporkan kerugian bersih sebesar Rp112,6 miliar pada kuartal ketiga 2024 (Q3 2024), menunjukkan penurunan signifikan dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, di mana perusahaan berhasil mencetak keuntungan bersih sebesar Rp51,2 miliar. Dengan demikian, rugi bersih per saham tercatat sebesar Rp16,56 per lembar saham pada kuartal ini.
Berdasarkan laporan keuangan kuartal ketiga 2024, Tripar Multivision Plus mencatatkan pendapatan (revenue) sebesar Rp166,8 miliar, turun 27,8 persen dibandingkan dengan pendapatan Rp231,1 miliar pada periode yang sama tahun lalu. Penurunan signifikan ini juga tercermin dalam laba bruto (gross profit) yang tercatat hanya Rp71,4 miliar, mengalami penurunan 49,9 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Meskipun EBITDA (laba sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi) tercatat Rp9,9 miliar, angkanya mengalami penurunan tajam 88,6 persen dibandingkan dengan Rp87,0 miliar pada kuartal yang sama tahun lalu. Margin EBITDA perusahaan pada kuartal ini tercatat hanya 5,9 persen, sebuah penurunan yang signifikan dari tahun lalu.
Perusahaan mengalami kerugian bersih yang lebih besar pada kuartal ketiga 2024, yang tercatat sebesar Rp112,6 miliar, berbanding terbalik dengan keuntungan bersih sebesar Rp51,2 miliar yang tercatat pada kuartal ketiga 2023. Hal ini menghasilkan margin bersih negatif sebesar 67,5 persen, menunjukkan bahwa perusahaan masih menghadapi tantangan besar dalam mempertahankan profitabilitasnya.
Perusahaan memiliki rasio utang terhadap ekuitas (Debt/Equity) yang relatif moderat, yaitu 0,39, namun rasio Debt/EBITDA yang sangat tinggi, yakni 54,39, mengindikasikan bahwa beban utang perusahaan sangat berat dibandingkan dengan kemampuannya menghasilkan laba operasional.
Meskipun perusahaan memiliki laba kotor yang cukup besar (Rp71,4 miliar), beban operasional dan biaya bunga yang tinggi menyebabkan kinerja laba bersih menjadi negatif.
Rasio PER negatif dan ROA serta ROE negatif menunjukkan bahwa perusahaan mengalami kerugian dan masih belum berhasil memberikan pengembalian yang positif bagi para pemegang sahamnya. Di sisi lain, rasio PBV yang relatif tinggi, yaitu 2,09x, mengindikasikan bahwa saham perusahaan diperdagangkan dengan harga yang lebih tinggi dibandingkan dengan nilai buku perusahaan.
Performa Saham RAAM
Pada sesi perdagangan hari ini, saham RAAM mencatatkan kenaikan harga saham sebesar 3,18 persen, mencapai Rp324 per lembar saham pada pukul 10:37 WIB. Dengan kenaikan ini, saham perusahaan yang terdaftar di papan pencatatan utama Bursa Efek Indonesia (BEI) tersebut menunjukkan performa positif di tengah pasar yang cenderung fluktuatif.
Saham RAAM dibuka pada harga Rp312 dan sempat menyentuh harga tertinggi di level Rp336 sebelum akhirnya ditutup di Rp324. Pada perdagangan sebelumnya, harga saham ini ditutup pada Rp314, dengan pergerakan hari ini mencatatkan kenaikan sebesar Rp10.
Volume perdagangan saham RAAM tercatat sebanyak 1,86 juta lot, mengalahkan rata-rata volume harian yang sebesar 2 juta lot. Dalam hal ini, volume transaksi yang tercatat menunjukkan adanya minat yang tinggi terhadap saham perusahaan, dengan nilai transaksi total mencapai Rp577,2 juta.
Dalam perdagangan hari ini, saham RAAM bergerak dalam kisaran Rp298 hingga Rp336, dengan harga tertinggi sempat menyentuh level Rp336. Saham ini berpotensi untuk melanjutkan tren positif jika mampu menembus level harga tertinggi hari ini. Batas atas dan bawah harga yang diperbolehkan dalam transaksi saham ini berada pada ARA (Harga Acuan Atas) di angka Rp392 dan ARB (Harga Acuan Bawah) di angka Rp236. (*)